Penyakit autoimun atau sjogren syndrome adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuh sendiri. Normalnya, sistem kekebalan tubuh menjaga tubuh dari serangan organisme asing, seperti bakteri atau virus. Namun, pada seseorang yang menderita penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuhnya melihat sel tubuh yang sehat sebagai organisme asing. Sehingga sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut autoantibodi untuk menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Penyakit ini merupakan kelainan pada sistem kekebalan tubuh yang diidentifikasikan oleh dua gejala paling umum, yakni mata dan mulut kering.
Sel darah putih yang biasanya melindungi tubuh dari kuman justru menyerang kelenjar yang bertugas membuat kelembaban. Ketika itu terjadi, maka tubuh tidak dapat menghasilkan air mata dan air liur. Biasanya pengidap sindrom ini merasakan mata kering, rasa terbakar, gatal, dan berpasir. Atau merasa mulut kering seperti penuh kapas dan kesulitan untuk menelan dan berbicara.
Penyebab Penyakit Autoimun
Belum diketahui apa penyebab penyakit autoimun, namun beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita penyakit ini:
- Etnis.
Beberapa penyakit ini umumnya menyerang etnis tertentu. Misalnya, diabetes tipe 1 umumnya menimpa orang Eropa, sedangkan lupus rentan terjadi pada orang Afrika-Amerika dan Amerika Latin. - Gender. Wanita lebih rentan terserang penyakit autoimun dibanding pria. Biasanya penyakit ini dimulai pada masa kehamilan.
- Lingkungan. Paparan dari lingkungan, seperti cahaya matahari, bahan kimia, serta infeksi virus dan bakteri, bisa menyebabkan seseorang terserang penyakit ini dan memperparah keadaannya.
- Riwayat keluarga. Umumnya penyakit autoimun juga menyerang anggota keluarga yang lain. Meski tidak selalu terserang jenis yang sama, mereka rentan terkena jenis autoimun yang lain.
Gejala Penyakit Autoimun
Ada lebih dari 80 penyakit yang digolongkan penyakit autoimun. Beberapa di antaranya memiliki gejala yang sama. Pada umumnya, gejala-gejala awal penyakit ini antara lain kelelahan, pegal otot, ruam kulit, demam ringan, rambut rontok, sulit berkonsentrasi, dan kesemutan di tangan dan kaki.
Masing-masing penyakit autoimun memiliki gejala yang spesifik, misalnya sering merasa haus, lemas, dan penurunan berat badan pada penderita diabetes tipe 1. Beberapa contoh dari penyakit tersebut beserta gejalanya, adalah lupus; dapat memengaruhi hampir semua sistem organ dan menimbulkan gejala seperti demam, nyeri sendi, ruam kulit, kulit sensitif, sariawan, bengkak pada tungkai, sakit kepala, kejang, nyeri dada, sesak napas, pucat, dan perdarahan.
Penyakit Graves; dapat mengakibatkan kehilangan berat badan, mata menonjol, gelisah, rambut rontok, jantung berdebar. Psoriasis; kulit bersisik. Multiple sclerosis; nyeri, lelah, otot tegang, gangguan penglihatan, dan kurangnya koordinasi tubuh. Myasthenia gravis; kelelahan yang semakin parah seiring aktivitas yang dilakukan.
Tiroiditis Hashimoto; kelelahan, depresi, sembelit, peningkatan berat badan, kulit kering, dan sensitif pada udara dingin. Kolitis ulseratif dan Crohn’s disease; nyeri perut, diare, BAB berdarah, demam, dan penurunan berat badan. Rheumatoid arthritis; menimbulkan gejala nyeri sendi, radang sendi, dan pembengkakan. Sindrom Guillain-Barre; kelelahan sampai kelumpuhan.
Gejala penyakit autoimun dapat mengalami flare, yakni timbulnya gejala secara tiba-tiba dengan derajat yang berat. Flare timbul karena dipicu oleh suatu hal, misalnya paparan sinar matahari atau stres.
Diagnosis Penyakit Autoimun
Tidak mudah bagi dokter untuk mendiagnosis autoimun. Meski setiap penyakit tersebut memiliki ciri khas, namun gejala yang muncul bisa sama. Dokter akan menjalankan beberapa tes untuk mengetahui apakah seseorang terserang penyakit autoimun, di antaranya dengan tes ANA (antinuclear antibody) dan tes untuk mengetahui peradangan yang mungkin ditimbulkan penyakit autoimun.
Pengobatan Penyakit Autoimun
Kebanyakan dari penyakit autoimun belum dapat disembuhkan, namun gejala yang timbul dapat ditekan dan dijaga agar tidak timbul flare. Pengobatan untuk menangani penyakit ini tergantung pada jenis penyakit yang diderita, gejala yang dirasakan, dan tingkat keparahannya. Untuk mengatasi nyeri, penderita bisa mengkonsumsi aspirin atau ibuprofen.
Pasien juga bisa menjalani terapi pengganti hormon jika menderita penyakit autoimun yang menghambat produksi hormon dalam tubuh. Misalnya, untuk penderita diabetes tipe 1, dibutuhkan suntikan insulin untuk mengatur kadar gula darah, atau bagi penderita tiroiditis diberikan hormon tiroid.
Beberapa obat penekan sistem kekebalan tubuh, seperti kortikosteroid digunakan untuk membantu menghambat perkembangan penyakit dan memelihara fungsi organ tubuh. Obat jenis anti TNF, seperti infliximab, dapat mencegah peradangan yang diakibatkan penyakit autoimun rheumatoid arthritis dan psoriasis.
Penyakit Autoimun Menyerang Anak-Anak
Penyakit autoimun tidak hanya menyerang orang dewasa, tapi juga anak-anak. Muflih Zidan Permana adalah salah satu anak yang sedang menderita penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid. Terdeteksi sejak ia berumur umur sembilan bulan. Penyakit ini menyebabkan kondisinya menjadi mudah terserang virus dan bakteri. Terutama di bagian kepala dan yang terparah perkembangan otaknya sangat buruk. Dapat berujung pada kelumpuhan total. Hingga saat ini, Muflih menjalankan berbagai macam terapi, pengecekan darah, CT Scan dan satu kali transfusi imun.
Saat ini, Muflih membutuhkan donasi dari kamu. Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk transfusi imun karena tidak terkover oleh BPJS. Transfusi imun ini harus dilakukan setiap bulan. Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga bisa membantu dengan cara menyebarkan donasi untuk Muflih di kitabisa.com ini kepada orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu.
Ditulis oleh: Ageng Wuri
Selain itu, kamu juga bisa membantu mereka yang sedang berjuang melawan penyakit autoimun seperti Muflih. Caranya, kamu bisa berdonasi di Kitabisa.com. Besar atau kecilnya bantuan kamu akan sangat berarti untuk mereka. Kamu juga bisa berdonasi dengan mudah dan cepat lewat Aplikasi Kitabisa yang bisa kamu download di Google Play Store. Yuk jadi bagian dari OrangBaik!