Berdasarkan rukun Islam yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril, diwajibkan atas setiap umat Muslim untuk menunaikan zakat. Pun, dalam firman Allah SWT pada penggalan Surat Al-Baqarah ayat 110 disampaikan bahwa “Dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat.”
Apa Sih Zakat Itu?
Namun, tidak sedikit umat Muslim yang hanya mengetahui bahwa zakat hanya berarti zakat fitrah. Padahal, selain zakat fitrah, masih ada lagi jenis zakat lain yang dianjurkan untuk ditunaikan, yaitu zakat maal atau zakat harta, baik dari penghasilan, perniagaan, atau pertanian.
Jika diartikan secara sederhana, zakat adalah harta yang harus dikeluarkan oleh umat muslim dengan jumlah dan waktu tertentu. Misalnya, zakat fitrah dibayarkan mulai awal bulan Ramadhan hingga sebelum salat Id, dengan besaran uang atau beras seberat 3,5 liter atau 2,7 kilogram.
Sementara itu, zakat harta atau zakat maal bisa kamu bayarkan setiap satu tahun, besarnya adalah sekitar 2,5 persen jika itu adalah gaji. Jika harta kamu berupa hasil pertanian, perkebunan, atau lainnya, besarannya tidak sama, sesuai dengan aturan masing-masing.
Zakat dan Sedekah Itu Tidak Sama
Baik zakat maupun sedekah memang sama-sama memiliki arti mengeluarkan sebagian harta yang kamu miliki. Namun, kedua jenis amalan ini berbeda. Sedekah bisa kamu keluarkan atau berikan kapan saja dan kepada siapa saja. Sementara itu, zakat memiliki waktu, jumlah, dan diberikan pada golongan tertentu yang memang berhak menerimanya.
Hikmah Membayar Zakat
Setiap amalan yang kamu lakukan selalu memiliki manfaat dan hikmahnya, seperti halnya mengeluarkan zakat, baik itu zakat fitrah maupun zakat harta. Lalu, apa saja sih hikmah membayar zakat itu? Berikut beberapa di antaranya:
-
Menyempurnakan Iman
Sempurnanya iman seorang muslim juga terlihat dari bagaimana ia beramal. Ketika berzakat, iman kamu sebagai muslim akan lebih sempurna karena kamu tak lagi egois dan hanya mementingkan diri sendiri. Tetapi juga memikirkan kepentingan orang lain.
Seperti disampaikan oleh Rasulullah dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman yang sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri.” -
Menghapus Prasangka Buruk dan Sifat Iri Hati
Tidak ada penyakit yang lebih berbahaya daripada penyakit hati, termasuk iri hati dan prasangka buruk. Inilah hikmah membayar zakat berikutnya, menghapus semua penyakit hati yang bisa saja hadir dari saudara seiman yang kurang beruntung dibandingkan denganmu. Kepedulian pun tercipta, sehingga persaudaraan seagama semakin terjalin erat.
-
Bukti Taat dan Beriman kepada Allah SWT
Duniawi, termasuk harta, terkadang membuat manusia terlena, terlebih jika berlimpah jumlahnya. Padahal, semua hanya sementara, ketaatan dan keimananlah yang lebih utama. Melalui zakat, kamu bisa melepasnya dan merasakan hati yang lebih lega, karena zakat memang menjadi bukti kecintaan, keimanan, dan ketaatan seorang muslim pada Allah SWT.
-
Menyucikan Harta, Menjadi Ladang Pahala
Amal saleh tidak akan pernah putus pahalanya, termasuk jika kamu berzakat dan bersedekah pada sesama. Bahkan, harta yang kamu miliki menjadi lebih berkah dan halal, serta dilipatgandakan oleh Allah SWT sebagai penggantinya. Kamu pun akan dijauhkan dari sifat kikir dan menjadi lebih mengerti arti dermawan.
-
Jalan Menuju Surga
Ada banyak sekali jalan terbuka menuju surga, salah satunya melalui amalan dan zakat. Seperti dikatakan oleh Rasulullah SAW dan diriwayatkan oleh Tirmidzi, “Surga adalah untuk mereka yang bertutur halus, menyebarkan salam Islam, memberi makan orang dan bermalam dengan selalu memanjatkan doa secara sukarela ketika orang lain sedang terlelap.”
Tunaikan zakat lewat Kitabisa untuk membantu warga yang terdampak virus corona. Klik gambar di bawah ini.