- Sebanyak 150 individu kukang tengah menjalani perawatan dan pemulihan secara intensif di Pusat Rehabilitasi IAR Indonesia. Sebagian besar dari mereka merupakan kukang korban perdagangan dan pemeliharaan yang menyebabkan sejumlah kondisi memprihatinkan seperti kerusakan gigi, luka tembak, penyakit dan cacat permanen akibat proses pemeliharaan salah.
- Hanya 40% diantaranya yang masih memiliki kesempatan untuk bisa kembali dipulangkan ke alam. Setiap satu ekor kukang membutuhkan biaya sebesar minimal Rp10 juta per tahun untuk bisa pulih kembali.
- Hasil galang dana akan digunakan untuk penanganan medis seperti operasi, penyelamatan, rehabilitasi, pelepasliaran dan monitoring.
- Penggalangan dana yang kini telah mencapai Rp110.878.826 masih butuh uluran tangan orang baik untuk selamatkan Kukang lainnya dari kepunahan, dukung di laman kitabisa.com/kukang
Jakarta, 24 Juni 2020 – Sebanyak 150 Kukang menjalani perawatan di Pusat Rehabilitasi Satwa IAR Indonesia dengan kondisi buruk akibat aktivitas perdagangan dan pemeliharaan. . Hanya 40 persen diantaranya yang masih memiliki kesempatan untuk bisa dilepasliarkan ke alam. Setiap satu ekor kukang membutuhkan biaya sebesar minimal 10 juta per tahun untuk bisa pulih kembali. Penggalangan dana yang telah mencapai Rp. 110.878.826 ini masih menunggu bantuan dari masyarakat untuk biaya penanganan medis seperti operasi, penyelamatan, rehabilitasi, pelepasliaran dan monitoring.
“Dari sekitar 150 kukang yang saat ini jalani pemulihan dan rehabilitasi. Sekitar 60 persen dari mereka tidak memiliki kesempatan lagi untuk pulang ke habitatnya karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk survive di alam bebas. Kondisi-kondisi itu akibat kekejaman perdagangan dan pemeliharaan,” ujar Reza, tim IAR Indonesia.
Kukang-kukang ini dirawat secara intensif dengan kondisi dari gigi yang hancur, luka tembak, penyakit dan cacat permanen akibat aktivitas perburuan, perdagangan dan pemeliharaan.
Mereka membutuhkan perawatan seperti operasi, obat-obatan dan vitamin yang cukup untuk kembali pulih. “Kukang-kukang yang tidak bisa kembali ke alam, akan selamanya tinggal di pusat rehabilitasi kami,” tambah Reza.
Meli adalah salah satu Kukang yang berhasil kembali pulih setelah masa kritisnya di tahun 2019 lalu. Setelah lima bulan berlalu, ia sudah tumbuh menjadi kukang remaja yang sehat. Hasil pengamatan, ia terlihat aktif dan menikmati tempat baru (khusus) untuk menstimulasi perilaku alamiahnya.
Donasi yang terkumpul dari Kitabisa.com digunakan untuk kebutuhan pakan, obat dan vitamin para Kukang. Beberapa Kukang ada yang sudah dilepasliarkan dengan kondisi yang telah membaik dan memenuhi kriteria.
Bantu ratusan Kukang lainnya dari kepunahan dan kembali pulih dengan berdonasi di laman kitabisa.com/kukang!