Seharusnya, di momen 17 Agustus semua orang merasakan kegembiraan atas kemerdekaan Indonesia. Namun, Pradipa Andreas (17 tahun) justru merasa terpenjara dengan kesedihannya setelah divonis menderita kanker ganas di kelenjar getah beningnya.
Sebelumnya ia tak pernah menyangka bahwa gejala demam, rasa lelah, hingga kesulitan beraktivitas adalah gejala dari timbulnya kanker ganas. Mulanya benjolan tersebut tak timbulkan rasa nyeri. Namun 4 bulan kemudian ia mulai gampang capek dan sakit. Didampingi kedua orangtua, Pradipa jalani pemeriksaan di RS Sleman. Di 17 Agustus 2019 itu, bak sambaran petir, dokter mengatakan benjolan di lehernya adalah sebuah kanker ganas..
Pradipa Harus Bolos Sekolah Demi Jalani Rangkaian Kemoterapi
“Setiap malam, saya berdoa. Memohon agar Tuhan menguatkan tubuh ini dan mengangkat penyakit saya. Saya ingin bisa beraktivitas normal seperti dulu. Saya ingin menyelesaikan sekolah saya tepat waktu”, tutur Pradipa
Namun, tubuhnya yang lemah setelah menjalani kemoterapi membuatnya lebih sering mengunjungi rumah sakit dari pada sekolah. Akhirnya, ia pun terpaksa untuk menunda kelulusan SMAnya dan fokus pada pengobatannya terlebih dahulu. Kini, lebih dari 7 kali kemoterapi dan 27 kali radioterapi telah dijalani Pradipa.
Di tengah kesedihan meninggalkan bangku sekolah, Pradipa tidak patah semangat menjalani pengobatannya. Padahal di setiap pengobatan yang dijalaninya, ia harus menahan rasa sakit seperti terbakar, timbul luka kehitaman pada kulit, ruam seperti sariawan, bahkan hingga mual dan nyeri tenggorokan.
Pradipa Ingin Berjuang Lebih Keras agar Tak Buat Orang Tua Khawatir
Bagi Pradipa, usaha melawan kanker ini bukan perjuangannya seorang diri. Sejak awal, orang tua Pradipa selalu menemaninya melewati semua pengobatan, rasa sakit, dan juga sedih. Sebagai seorang pelajar yang belum berpenghasilan, orang tua Pradipa lah yang membiayai pengobatan kanker getah beningnya selama ini.
Bersama keluarga besarnya, Pradipa dan orang tua sudah bergotong royong terlebih dahulu untuk pengobatan Pradipa. Biaya kemoterapi dan radioterapi memang tidak murah. Setidaknya untuk sekali pengobatan membutuhkan biaya kurang lebih Rp 20 juta. Tanah peninggalan kakek Pradipa juga telah dijual untuk menutupi biaya tersebut.
Biarpun tabungan keluarga telah menipis, setidaknya mereka masih membutuhkan dana setengah miliar lagi untuk pengobatan Pradipa. Untuk itu, Pradipa tak ingin tinggal diam dan terus mencari jalan demi menutupi biaya tersebut. Salah satu usaha Pradipa adalah dengan membuat galang dana di Kitabisa tepat setahun setelah diagnosanya.
Halaman galang dana ini disambut baik oleh ribuan pengguna Kitabisa dan berhasil mengumpulkan Rp 234.154.190 bantuan biaya pengobatan. Biarpun hanya setengah dari target, dana yang terkumpul lewat halaman bantu Pradipa sembuh ini sangat meringankan langkah keluarga untuk lebih fokus pada proses pengobatan Pradipa.
Lewat halaman galang dananya, Pradipa juga menjabarkan secara transparan rencana penggunaan donasi yang terkumpul. Mayoritasnya akan digunakan biaya rumah sakit dan pembelian obat pendukung. Sementara sebagian dana lainnya, akan digunakan untuk biaya transportasi bolak-balik RS dan operasional selama pengobatan.
Namun, yang diberikan para #OrangBaik lewat halaman galang dana itu tak hanya donasi lho! Ribuan doa juga mereka kirimkan untuk kesembuhan Pradipa.
Bersama Kitabisa, gotong royong mengumpulkan biaya pengobatan Pradipa jadi lebih luas. Tak hanya keluarga, namun juga teman-teman. Bahkan #OrangBaik di luar sana yang tidak mengenal Pradipa tapi peduli pada perjuangan pelajar tangguh ini. Berkat gotong royong ini, dana pengobatan Pradipa bisa dikumpulkan lebih cepat dan terapi pun bisa segera dilanjutkan. Kini, kondisi kesehatan Pradipa sudah lebih baik. Terima kasih sudah ikut gotong royong di Kitabisa ya!
Kamu juga bisa ikuti langkah Pradipa untuk gotong royong kumpulkan biaya pengobatan diri sendiri, kerabat, maupun keluargamu. Ikuti langkah-langkah dalam video ini untuk buat galang danamu:
Jangan ragu untuk pelajari selengkapnya di infogalangdana.kitabisa.com agar lebih mengenal tips dan trik tentang galang dana Kitabisa. Klik gambar di bawah ini:
