6 Jenis Penyakit Saraf dan Gejalanya

Aktivitas fisik dan otak manusia, termasuk segala proses fisiologisnya, dikendalikan oleh jutaan sistem saraf yang saling terhubung. Sistem saraf yang terganggu bisa menyebabkan seseorang mengalami kesulitan bicara, bergerak, menelan, bernapas, bahkan berbicara.

Tidak hanya itu, penyakit saraf juga bisa membuat penderitanya mengalami gangguan ingatan (memori), panca indera, serta perubahan suasana hati. Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari genetik, infeksi virus, kanker, cedera berat, sampai perkembangan saraf yang tidak sempurna selama kehamilan.

 

Jenis-Jenis Penyakit Saraf

penyakit saraf

Ada cukup banyak jenis penyakit saraf tergantung gejala maupun pemicunya. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Alzheimer

    Termasuk salah satu penyakit saraf karena menyerang sel-sel otak dan neurotransmitter. Penderita penyakit ini biasanya akan mengalami gejala-gejala berupa kesulitan mengingat sesuatu dan kehilangan kemampuan untuk mengerjakan aktivitas seperti biasa. Ini disebabkan oleh fungsi otak yang terganggu.

  2. Cerebral Palsy

    Kamu barangkali sudah tidak asing dengan kelainan saraf yang satu ini. Ya, cerebral palsy merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh rusaknya sel saraf baik sejak sebelum, selama, atau setelah kehamilan.
    Pasien cerebral palsy akan kesulitan dalam mengendalikan otot, sehingga gerak tubuh, postur, dan tonus ototnya ikut terganggu. Umumnya penyakit ini juga akan menyebabkan seseorang mengalami gangguan penglihatan, pendengaran, bicara, serta berpikir.

  3. Meningitis

    Radang selaput otak atau meningitis  diakibatkan oleh terganggunya sistem saraf di sekitar otak dan sumsum tulang belakang akibat infeksi jamur atau virus. Meningitis bisa dialami bayi, anak-anak, maupun dewasa.
    Gejala yang umum dirasakan oleh penderita adalah demam disertai menggingil, perubahan kondisi mental (jadi linglung), leher kaku, sakit kepala, mual dan muntah, serta sensitif terhadap cahaya.

  4. Multiple Sclerosis

    Termasuk salah satu penyakit saraf kronis yang diakibatkan oleh rusaknya selubung pelindung yang mengelilingi serabut saraf pada otak dan sumsum tulang belakang. Nah, kerusakan ini akan menimbulkan luka yang berakibat pada terganggunya aktivitas otak untuk mengirim sinyal ke tubuh.
    Penderita multiple sclerosis umumnya akan merasakan gejala-gejala seperti kelelahan berlebih, kepala pusing, hilang keseimbangan, gangguan penglihatan, kesemutan/mati rasa, kejang dan kaku otot, sampai gangguan kognitif dan emosional.

  5. Migraine

    Sakit kepala atau migraine sebelah juga termasuk salah satu penyakit saraf yang cukup sering terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh banyak hal, misalnya perubahan hormon, faktor emosi, pola hidup yang buruk, sampai efek samping obat.
    Gejala yang dirasakan biasanya berupa sakit kepala berdenyut di satu sisi kepala bagian belakang. Meski bukan kondisi yang serius, migraine perlu ditangani segera karena bisa memicu kerusakan saraf otak dalam jangka panjang.

  6. Kelumpuhan

    Paralisis atau yang lebih umum disebut kelumpuhan merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh terganggunya otot dan sistem saraf akibat cedera atau penyakit tertentu. Jenis penyakit lumpuh yang jamak ditemukan di masyarakat adalah stroke, polio, dan bell’s palsy.
    Gejala paralisis cukup mudah dikenali, yaitu ketidakmampuan sebagian atau seluruh anggota tubuh untuk bergerak. Selain itu, penderita juga umumnya akan mengalami kesulitan bernapas karena otot-otot pernapasan yang ikut terganggu.

Baca juga:
Ketahui Virus Meningitis yang Menyerang Tubuh
Perbedaan Polio dan GBS yang Sebabkan Kelumpuhan

 

Donasi Online untuk Pasien Penyakit Saraf

Penderita penyakit saraf sudah seharusnya mendapat perawatan yang intensif. Sayangnya masih banyak dari mereka yang kesulitan berobat karena tidak ada biaya. Nah, kamu juga bisa membantu kesembuhan saudara-saudara lain dengan cara berdonasi di Kitabisa. Sedikit bantuan darimu adalah kebahagiaan besar untuk mereka. 

bantu biaya rumah sakit