Kuli bangunan ini sangat hancur hatinya mengetahui bayinya harus menderita jantung bocor. Rasa sedih bercampur khawatir pasti dirasakan oleh setiap orang tua ketika tahu buah hati yang telah lama dikandung harus lahir dengan kondisi yang kurang sehat. Perasaan itulah yang kurang lebih dirasakan oleh orang tua Aini saat tahu anaknya yang baru lahir mengalami kebocoran jantung.
Sejak saat itu, ibu dan bapak Aini harus merelakan anaknya dirawat intensif di ruang NICU akibat mengalami gejala sesak napas dan gula darah rendah. Namun, kesedihan mereka tidak berhenti sampai disitu. Setelah 7 hari mendapatkan perawatan, Dokter mengabarkan bahwa kondisi Aini semakin parah karena tertutupnya pembuluh darah dari jantung ke paru-parunya.
Aini Harus Dioperasi untuk Pulih dari Kebocoran Jantung
“Tindakan operasi ini harus dilakukan segera karena jika tidak akan berakibat fatal untuk Aini”
Tak banyak yang bisa Ibu dan Bapak Aini lakukan ketika mendengar pernyataan tersebut dari seorang dokter di Rumah Sakit. Mereka hanya tertunduk lemas memikirkan cara agar bisa membiayai operasi ini agar sang buah hati dapat segera pulih.
Apalagi selama pandemi, Ayah Aini yang bekerja sebagai kuli bangunan tidak memiliki penghasilan karena banyaknya proyek yang terhenti.
“Saya gak akan sanggup kalo saya harus kehilangan bayi saya ini, setiap sholat saya mohon ijin sama Allah swt, jangan beri cobaan itu karena saya gak mampu”
Ayah dan Ibu Aini tidak menyerah begitu saja. Seperti jawaban dari doa-doa yang selama ini mereka panjatkan, orang tua Aini diberi tahu soal galang dana untuk pengobatan melalui Kitabisa oleh kerabatnya.
Mereka berinisiatif mencari tahu lebih lanjut dan lalu memutuskan untuk membuka halaman galang dana. Berbekal kemampuan menulis yang pas-pasan. Sang Ayah menuliskan segala informasi yang dibutuhkan sekaligus bercerita tentang kondisi sebenarnya yang sedang mereka hadapi pada dalam halaman galang dana.
Ayah Aini juga tidak lupa menaruh beberapa foto dan mengurus berkas-berkas untuk verifikasi galang dana agar dapat lebih meyakinkan para calon donatur. Berkat ketulusan serta kejelasan informasi yang disampaikan, Ibu dan Ayah Aini berhasil mengumpulkan dana 44 juta rupiah untuk biaya operasi dan kebutuhan pengobatan Aini.
Dari kabar terbaru di halaman galang dana yang ditulis, kondisi Aini sekarang berangsur membaik setelah operasi tahap pertama berhasil dilakukan. Namun Aini masih harus melakukan kontrol ke rumah sakit untuk memastikan pembuluh darah dan jantungnya bisa pulih seutuhnya.
Kisah orang tua Aini menyadarkan kita meskipun diuji dengan jantung bocor yang dialami Aini, menyerah dengan keadaan bukanlah sebuah pilihan apalagi berkaitan dengan nyawa orang yang kita paling sayang.
