Ginjal adalah organ yang berperan penting dalam proses pembuangan cairan dari tubuh. Setidaknya ada 1 juta saringan pembersih darah (glomerulus) yang berfungsi menyaring limbah metabolik di setiap ginjal manusia. Ginjal yang sehat idealnya akan menyimpan protein di dalam darah.
Protein merupakan zat yang berperan dalam membentuk tulang, otot, jaringan lain, dan melawan infeksi dalam tubuh. Jika ginjal tidak berfungsi dengan normal, protein berupa albumin akan dibiarkan masuk melewati glomerulus dan terbuang bersama urine. Kondisi inilah yang dinamakan dengan sindrom nefrotik.
Selain kebocoran protein, sindrom nefrotik juga dapat disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh. Penumpukan kolesterol pada pembuluh darah dan arteri akan menyebabkan jantung kesulitan memompa darah. Hasilnya, muncul pembengkakan pada area kaki dan beberapa masalah kesehatan lainnya.
5 Gejala Umum Sindrom Nefrotik
Sindrom nefrotik termasuk jenis penyakit yang dapat menyerang semua usia. Namun keluhan kesehatan ini lebih umum dijumpai pada anak-anak. Gejala umum yang dirasakan penderita meliputi:
- Pembengkakan di Area Tubuh Tertentu
Lambatnya proses penyerapan air dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penumpukan air pada beberapa bagian tubuh. Hal ini menyebabkan pembengkakan pada kaki, tangan, bahkan wajah. - Obesitas
Penderita sindrom nefrotik juga berisiko mengalami kenaikan berat badan yang cukup signifikan (bahkan cenderung obesitas). Ini disebabkan oleh tingginya kadar air di dalam tubuh. - Urine Berubah
Tanda lain dari sindrom nefrotik bisa dilihat dari kualitas urine. Biasanya penderita memiliki urine yang berbuih atau berbusa. Pada beberapa kasus, jumlah urine yang dikeluarkan tubuh juga ikut menurun. - Pembekuan Darah
Zat protein yang dibutuhkan tubuh untuk mencegah pembekuan darah akan ikut terbuang (dalam jumlah besar) bersama urine. Itulah mengapa pasien juga rentan mengalami pembekuan darah. - Tekanan Darah Tinggi
Ginjal juga memegang peranan penting dalam mengatur tekanan darah manusia. Jika organ ini bermasalah, risiko naiknya tekanan darah juga akan makin tinggi.
Baca juga:
7 Hal Tentang Penyakit Ginjal
Gagal Ginjal: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Siapa yang Berisiko Menderita Sindrom Nefrotik?
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang berisiko mengalami penyakit sindrom nefrotik, yakni:
- Mempunyai diabetes, lupus, powder degenerative, luka pada glomeruli, dan penyakit ginjal lainnya
- Konsumsi obat-obatan seperti obat anti radang nonsteroid dan antibiotik
- Menderita infeksi tenggorokan streptokokus, HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan malaria
Komplikasi akibat Sindrom Nefrotik
Kebocoran protein dalam jangka panjang dapat memicu keluhan lanjutan (komplikasi) seperti:
-
Anemia
Protein merupakan zat yang berperan membantu sel darah merah membawa oksigen dari paru ke seluruh tubuh. Penderita sindrom nefrotik juga berisiko mengalami anemia karena sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin sebagai protein yang memerikan warna merah pada darah.
-
Penyakit Jantung
Penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah akibat kurangnya protein dalam tubuh dapat memunculkan risiko kardiovaskuler alias penyakit jantung. Gejalanya bisa berupa nyeri dada, stroke, atau serangan jantung.
-
Gagal Ginjal
Sindrom nefrotik juga dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Penyebabnya adalah penumpukan limbah dan cairan dalam tubuh sehingga memicu pembengkakan di area pergelangan kaki, muntah, lemas, kurang tidur, serta sesak napas.
Cara Pengobatan
Pengobatan dari penyakit ini umumnya dibedakan berdasarkan keluhan yang dialami pasien. Untuk meringankan gejala biasanya dokter akan memberikan obat-obatan seperti:
- Obat ACE inhibitor dan ARB untuk menahan tekanan di glomeruli serta menurunkan jumlah protein dalam urine
- Pil air untuk mengurangi pembengkakan
- Obat penurun kolesterol
- Obat antikoagulan atau pengencer darah
- Kortikosteroid
Kamu bisa bantu keluarga atau teman kamu yang sedang berjuang melawan penyakitnya dan butuh bantuan biaya pengobatan dengan galang dana di Kitabisa. Klik gambar di bawah ini.
