Bantu Perawat Palestina sebagai Malaikat Pelindung di Gaza

Perawat Palestina dijuluki “Guardian Angel” atau disebut juga dengan “Malaikat pelindung”. Mereka selalu menyelamatkan para demonstran Palestina yang terluka oleh tembakan pasukan Israel.

Perjuangan Para Perawat Palestina

Ratusan orang membutuhkan perawatan akibat luka tembak dan luka karena amunisi lainnya akibat konflik yang terjadi antara Israel dengan Palestina yang kian memanas ini, sementara sistem kesehatan saat ini sedang krisis.

Di umur yang masih tergolong muda, para remaja Palestina mengabdikan diri mereka untuk membantu Palestina dengan menjadi perawat yang bekerja secara sukarela. Mereka merupakan penyelamat jiwa manusia yang mengobati para korban yang terluka. Mereka selalu ada dan siap memberikan perawatan kepada para pejuang yang terluka saat berperang.

Palestina Hari Ini

Di saat orang – orang seusia mereka menikmati hidup dengan travelling, atau melakukan hal –hal lainnya, perawat Palestina menjalani hidup yang berbeda. Mereka rela mengorbankan nyawanya. Mereka biarkan tubuhnya terpapar dinginnya udara malam, mereka relakan tidur beralaskan tanah dan merelakan tubuhnya terluka.

Hanya satu tujuan para perawat Palestina, yaitu menyelamatkan dan mengevakuasi korban yang terluka akibat serangan Israel. Mereka tidak pernah memilih siapa yang hendak ditolongnya.

Peran Perawat Palestina dalam Organisasi Kesehatan

Perawat Palestina berperan penting dalam suatu organisasi kesehatan, salah satunya Palestinian Medical Relief Society (PRMS). Palestinian Medical Relief Society (PMRS) adalah organisasi kesehatan Palestina. Organisasi kesehatan tersebut didirikan oleh sekelompok dokter dan profesional kesehatan Palestina dengan tujuan untuk melengkapi infrastruktur kesehatan yang rusak dan tidak memadai yang disebabkan oleh pendudukan militer Israel selama bertahun-tahun. Dalam organisasi kesehatan ini para perawat Palestina bekerja secara sukarela. Mereka berperan sebagai tenaga medis yang mengevakuasi dan mengobati para korban akibat serangan Israel.

Organisasi kesehatan ini nirlaba, sukarela, dan salah satu lembaga swadaya masyarakat kesehatan yang terbesar di Palestina. PMRS adalah program kesehatan nasional yang menekankan pencegahan, pendidikan, partisipasi masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat. PMRS berupaya meningkatkan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial keseluruhan semua warga Palestina, tanpa memandang ras, politik, sosial, status ekonomi, agama atau gender. Layanan kesehatan berfokus pada kebutuhan anggota masyarakat Palestina yang paling rentan: perempuan, anak-anak, orang cacat, dan orang miskin di desa-desa, tenda pengungsi, dan pusat-pusat kota

Pekerja medis bukanlah target sasaran

Israel pernah menyerang pusat medis Palestina di Khan Younis, tempat beberapa dokter dan sejumlah perawat melakukan pengobatan bagi para korban dengan menggunakan bom gas air mata yang membuat para staff medis panik.

Tenaga medis seharusnya tidak boleh menjadi sasaran dalam konflik. Dilarang keras pula menyerang rumah sakit, klinik, atau ambulans. Aturan yang sama ditegaskan juga pada tahun 2016 lewat Resolusi Dewan Keamanan PBB 2286 yang disponsori lebih dari 80 negara, termasuk Israel. Namun hal itu tidak membuat Israel berpikir tentang aturan perang, karena bagi mereka apabila mereka masih bagian dari Palestina tetap akan menjadi sasaran.

Beberapa waktu lalu, ada seorang perawat Palestina bernama Razan Al Najjar yang ditembak mati oleh tentara Israel saat sedang melakukan pertolongan pertama pada demonstran yang terluka di Gaza. Padahal ia mengenakan rompi putih berlambang bulan sabit dan palang merah, dan lambang PMRS yang menandakan bahwa mereka adalah bagian dari tim medis. Kematiannya memicu duka, tak hanya di Palestina, tetapi juga di seluruh dunia. Palestinian Medical Relief Society (PRMS), organisasi tempat ia menjadi relawan, mengutuk penembakan yang dilakukan oleh Israel itu.

Perserikatan Bangsa  – Bangsa melalui koordinasi (OCHA) sangat prihatin dan menyerukan pentingnya perlindungan untuk pekerja medis. Palang Merah Internasional (ICRC) menyatakan bahwa kondisi ini sebagai krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sungguh mulia hati para perawat Palestina. Mereka rela mempertaruhkan nyawa nya demi membantu para korban – korban yang terluka akibat konfliknya dengan Israel. Mari kita ulurkan tangan kita juga bersama membantu Palestina. Selain mengirimkan doa yang tulus untuk warga Palestina, kamu juga bisa menyisihkan sebagian rezeki untuk membantu mereka yang berada di Palestina dengan cara berdonasi melalui Kitabisa. Atau klik gambar di bawah ini.banner_palestina

Penulis: Samantha Widya