Kisah Sukses

Bu Imas, Penjual Gorengan Sukses Mendirikan Pesantren Yatim Piatu & Berhasil Umrah

Ibu Imas Masitoh bukanlah wanita biasa. Ia adalah penjaja gorengan yang memperjuangkan kelangsungan pondok yatim yang diasuhnya. Berkat kesetiaannya terhadap anak yatim, Ibu Imas mendapat hadiah berupa umrah gratis.

Ibu Imas Masitoh adalah warga Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Sejak tahun 2012 ia mendedikasikan hidupnya untuk membantu anak-anak yatim piatu. Sehari-harinya Ibu Imas hanya berjualan gorengan dan keset untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga. Meskipun berpenghasilan pas-pasan, Ibu Imas tetap menyisihkan pendapatannya untuk membantu anak-anak yatim piatu.

Berbagai cibiran datang dari warga, karena menganggap Ibu Imas tidak akan mampu memenuhi kebutuhan 130 anak yatim yang ada di pondok miliknya. Bahkan, sebagian warga menyebutnya tidak waras karena menampung anak yatim di kontrakan sederhananya. Banyaknya cibiran yang datang tidak membuat Ibu Imas patah semangat untuk membantu mereka. Ibu Imas hanya ingin memberikan tempat tinggal yang layak bagi anak-anak yatim piatu di sekitar rumahnya.

 

Awal Kepedulian Ibu Imas Kepada Anak Yatim

Perjuangan Penjaja Gorengan untuk Anak Yatim Piatu

Pada tahun 2012, Ayah dari Ibu Imas meninggal dunia yang disusul dengan ibundanya. Untuk menghilangkan rasa sedihnya, Ibu Imas berjualan gorengan di sekolah-sekolah. Disitulah Ibu Imas bertemu dengan anak-anak yatim. Saat melihat mereka, hati Ibu Imas merasa terenyuh dan tergugah untuk membantu. Ia melihat bagaimana kehidupan anak-anak itu hidup tanpa kasih sayang orangtua.

Semakin lama, Ibu Imas semakin dekat dengan anak-anak yatim piatu di daerah tempat tinggalnya. Sejak saat itulah ia berniat untuk memberikan sebagian rezekinya kepada anak-anak yatim piatu itu, meski dengan kemampuan seadanya. Di kontrakan seluas 5×8 meter persegi, Ibu Imas merawat dan membimbing anak yatim piatu yang berstatus dhuafa.

Cobaan tak hanya berhenti pada masalah dana dan cibiran warga sekitar. Di tahun 2017, Ibu Imas terserang penyakit stroke. Penghasilannya sebagai penjaja gorengan tentunya tidak bisa mencukupi seluruh biaya pengobatan. Belum lagi kebutuhan merawat anak yatim piatu di pondok sederhananya.

Baca juga:
Cerita Penjual Ayam Goreng yang Rajin untuk Berbagi Kebaikan
Kisah Putra, Anak Yatim Piatu yang Berjualan Cilok untuk Menghidupi Kedua Adiknya

 

Bantuan yang Mengalir untuk Ibu Imas

Perjuangan Penjaja Gorengan untuk Anak Yatim Piatu

Melihat semangat Ibu Imas yang tak pernah berhenti untuk memperjuangkan kehidupan anak yatim piatu, banyak orang yang tergerak untuk membantunya. Melalui penggalangan dana yang dibuat di Kitabisa, ribuan orang berdonasi untuk mendukung Ibu Imas mempertahankan pondok yatimnya. Total donasi yang terkumpul digunakan untuk membangun dan mengembangkan pondok yatim Ibu Imas.

Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya pondok yatim impian Ibu Imas resmi dibangun. Pondok Yatim dan Dhuafa Roudotul Amanah didirikan di Kampung Cibungur RT 01 RW 11 Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Saat ini, pembangunan panti asuhan masih terus berlangsung. Selain ruang belajar dan kamar tidur, Pondok Yatim dan Dhuafa Roudotul Amanah akan terdiri dari ruang salat, tempat mengaji, serta ruang makan bersama. Semuanya dibangun untuk memenuhi kebutuhan anak yatim piatu agar tetap merasa nyaman.

Baca juga:
Inem Jogja: Menebar Kebaikan dengan Cara Unik
Warung Ikhlas Jual Makanan Murah untuk Para Pemulung

 

Penantian Panjang Ibu Imas untuk Berangkat Umrah

Perjuangan Penjaja Gorengan untuk Anak Yatim Piatu

Selain pengembangan pondok yatim miliknya, kebahagiaan Ibu Imas bertambah dengan adanya program BisaUmrah dari Kitabisa. BisaUmrah adalah bentuk penggalangan dana yang ditujukan untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan agar bisa umrah secara gratis. Donasi yang terkumpul dari para OrangBaik di program ini akan disalurkan secara rutin untuk memberangkatkan mereka yang membutuhkan ke tanah suci melalui partner tepercaya.

Berkat ketekunan Ibu Imas dalam merawat dan mendidik anak yatim piatu, ia terpilih menjadi salah satu penerima manfaat dari program BisaUmrah. Ibu Imas beserta suami akhirnya dapat berangkat ke Tanah Suci karena bantuan para OrangBaik yang telah berdonasi. Ibu Imas sangat senang dan berterimakasih kepada semua yang telah membantunya berkunjung ke Baitullah dan makam Rasulullah.

View this post on Instagram

Bu Imas adalah penjual gorengan berhati mulia. Penghasilannya sehari-hari ia sisihkan untuk menghidupi 130 anak yatim. . Awalnya, ia merawat satu anak yatim untuk menghalau kesedihan atas anak bungsunya yang meninggal. Namun, niat mulianya tumbuh hingga ia dirikan rumah yatim. Demi bisa menghidupi anak-anak yatim, Bu Imas juga mengorbankan mimpinya untuk pergi ke tanah suci. . “Ibu sadar diri. Nggak mungkin Ibu bisa berangkat dengan kondisi keuangan Ibu yang nggak ada tabungan. Sementara penghasilan dari warung, untuk anak-anak saja kurang. Dari situ, Ibu ikhlas. Ibu nggak berani bermimpi lagi,” cerita Bu Imas. . Namun, mimpi Bu Imas yang hampir padam itu bisa terwujud. Setelah mendengar cerita kasih sayang Bu Imas terhadap anak yatim, banyak #OrangBaik tergerak untuk berdonasi untuk Bu Imas lewat program #BisaUmrah. . Bu Imas bersama suami akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci. Bu Imas sangat senang, karena ia bisa berkunjung ke Baitullah dan makam Rasulullah, tempat yang paling ia dan almarhum ayahnya idam-idamkan. . Kamu juga bisa mewujudkan mimpi para sosok inspiratif di sekitarmu untuk ke Tanah Suci dengan berdonasi via kitabisa.com/bisaumrah . . Kebaikanmu akan menjadi anugerah untuk saudara kita yang bermimpi untuk beribadah ke Tanah Suci. . #umrah #inspiratif #Kitabisa #Orangbaik #bisaumrah

A post shared by Kitabisa (@kitabisacom) on


Mari bantu saudara-saudara yang kurang mampu untuk berangkat ke tanah suci melalui program BisaUmrah dengan klik gambar di bawah ini!

yatim piatu

Comments are closed.