Aksi Cukur Bersama Ini Kumpulkan Milyaran Rupiah Utuk Pasien Kanker

Mencukur rambut mungkin dianggap hal yang biasa dan rutin kita lakukan. Namun aksi cukur rambut bersama ini berhasil menggalang donasi milyaran rupiah dari masyarakat. Apa gerangan yang terjadi?

Seperti yang kita ketahui, pasien kanker harus melalui proses pengobatan yang seringkali membuat mereka kehilangan rambut. Dalam semangat menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap anak-anak pasien kanker, maka diadakanlah Shave For Hope, sebuah gerakan penggalangan dana sosial dimana masyarakat dapat berkontribusi dengan ‘menyumbangkan’ rambut mereka. Seluruh dana yang terkumpul disalurkan ke Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (YPKAI).

Setiap peserta yang mencukur rambut mereka akan dihargai Rp 100.000 sebagai donasi. Namun, Shave For Hope tahun ini bekerjasama dengan Kitabisa.com sehingga peserta yang ingin berkontribusi lebih dibuatkan halaman fundraising online dan bisa mengumpulkan donasi dari jaringannya. Selama satu bulan penuh, 56 Shavee (istilah untuk peserta Shave For Hope) menggalang dana via online dan mendapatkan Rp 561.338.667. Acara Shave For Hope sendiri berjalan lancar hari Minggu (30/08) yang lalu dan total donasi mencapai Rp 2.2 milyar. Lantas, apa yang membuat aksi fundraising online ini sukses?

1. Diikuti oleh para Selebritis

Belasan selebritis tanah air turut meramaikan aksi fundraising. Bahkan, beberapa dari memiliki pengalaman pribadi anggota keluarga atau kerabat yang pernah berjuang melawan kanker seperti Ananda Omesh dan Adit Insomnia. Seleb lain seperti Indra Bekti dan Asty Ananta mengaku ‘terpanggil’ untuk ikut serta karena ingin menginspirasi masyarakat bahwa siapapun bisa menjadi hero bagi adik-adik penderita kanker.

Shave For Hope 2015


2. Menggunakan kekuatan peerfunding

Aksi positif para selebriti ini ternyata menginspirasi banyak orang lain. Masyarakat luas pun ikut melakukan fundraising online. Meski mereka bukan orang beken yang sering muncul di TV atau memiliki ratusan ribu follower di media sosial, mereka menggunakan kekuatan peerfunding – menggerakan jaringan sahabat, teman dan kenalan yang mereka miliki untuk ikut berdonasi. Damar Pracoyo, misalnya, berhasil mengumpulkan donasi hingga Rp. 16.884.612 dari target semula yang hanya 1 juta rupiah. Damar yang kini telah botak mampu melampaui target hingga 1688%. Keberhasilan serupa juga oleh puluhan peserta lainnya.

Damar Pracoyo - Shave For Hope

 3. Janji ditunaikan (tidak php)

“Kami beri bukti, bukan janji” sudah selayaknya tidak hanya sekedar mejadi slogan iklan asuransi, namun menjadi bentuk tanggung jawab dan apresiasi atas dukungan yang sudah diberikan saat menggalang dana. Para shavee ramai meng-update status mereka dengan foto bukti rambut yang antara sudah boksi (botak seksi) atau lebih pendek dari biasanya, seperti Aldo Kaligis, mahasiswa di UK yang membuktikan jarak tidak menjadi halangan untuk berbuat baik. Salut untuk kalian.

Botakin Aldo Kaligis - Shave For Hope


Aksi fundraising Shave For Hope menjadi bukti bahwa siapapun bisa berkontribusi dalam kebaikan dan membuat perubahan. Tak perlu menunggu status berubah menjadi selebriti (atau turunannya: selebtwit, instasceleb, dll), aksi baik bisa dimulai sekarang juga, selama rasa niat itu masih ada.

Bonus: Foto Rhesa Aditya setelah dibotakin

Rhesa Aditya - Shave For Hope 2015