Jenis dan Metode Pengobatan Penyakit Saraf Motorik

Penyakit saraf motorik termasuk dalam jenis penyakit yang langka. Gangguan kesehatan ini menyebabkan penderitanya tidak dapat melakukan aktivitas dasar sehari-hari seperti berjalan, berbicara, bahkan bernapas tanpa alat bantu. 

 

Jenis-Jenis Penyakit Saraf Motorik

Penyebab sebagian besar penyakit saraf motorik masih tidak diketahui. Adapun berdasarkan penyebab serta gejala yang ditimbulkan, penyakit saraf motorik dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berikut.

  1. Amyothropic Lateral Sclerosis (ALS)

    Faktor penyebab ALS sangat beragam, baik dari sisi internal (mutasi gen) maupun eksternal. Penderita akan mengalami kesulitan saat menggerakkan tangan, lengan, dan tungkai kaki, mempertahankan tubuh untuk berdiri tegak, kram otot, kedutan, otot kaku, hingga sulit bernapas karena menyerang otot diafragma.

  2. Sindrom Pasca Polio

    Penyakit saraf motorik ini adalah komplikasi dari penyakit polio yang sudah pernah dialami oleh penderita beberapa tahun sebelumnya dengan keluhan baru. Sel saraf yang sudah lemah karena polio sebelumnya dan rusak seiring dengan berjalannya proses penuaan diduga sebagai penyebabnya. Penderita biasanya akan mengalami nyeri sendi, nyeri otot, kedutan otot, kelemahan dan atrofi otot, serta tidak tahan terhadap suhu dingin.

  3. Progressive Bulbar Palsy (PBP)

    Gangguan motorik ini menyerang saraf motorik bagian atas maupun bawah pada batang otak. Penyebabnya masih belum ditemukan. Kesulitan aktivitas utama yang dialami penderita adalah saat saat mengunyah, menelan, dan berbicara. Oleh karena sulit menelan, penderita PBP memiliki risiko untuk tersedak dan menderita pneumonia aspirasi lebih besar.

  4. Primary Lateral Sclerosis (PLS)

    Jenis penyakit saraf motorik yang tidak terlalu fatal ini menyerang saraf motorik bagian atas: wajah, otot lengan, dan tungkai. Penyebab pastinya belum diketahui secara jelas. Adapun gejala yang dialami penderita adalah gangguan bicara, sulit berjalan, dan terhambatnya berbagai aktivitas yang memerlukan koordinasi otot tangan.

  5. Hereditary Spastic Paraparesis (HSP)

    Penyebab HSP adalah kelainan genetik sehingga membuat penderita mengalami pelemahan fungsi dan menjadi kakunya otot tubuh bagian bawah. Proses perkembangan penyakit ini perlahan-lahan, sehingga semakin lama penderita akan merasa semakin berat.

  6. Penyakit Kennedy

    Penyakit saraf motorik ini disebabkan oleh mutasi gen kromosom X yang diwariskan. Penderita akan mengalami kelemahan dan atrofi otot wajah, rahang, dan lidah sehingga sulit menelan, berbicara, dan mengunyah. Tak berhenti di situ, penyakit Kennedy juga dapat berkembang sebelum akhirnya melemahkan otot lengan dan tungkai dan menghilangkan sensasi pada tangan dan kaki.

  7. Progressive Muscular Atrophy (PMA)

    PMA menyerang sistem saraf motorik bagian bawah. Penderita akan mengalami atrofi otot, kedutan otot, gerakan tangan melambat, dan kram otot. PMA pun dapat berkembang menjadi ALS.

  8. Spinal Muscular Atrophy (SMA)

    Gangguan saraf motorik ini merupakan penyakit turunan yang disebabkan oleh kerusakan gen SMN1. SMA menyerang saraf motorik bagian bawah dan mengakibatkan penderitanya mengalami pelemahan kekuatan otot tubuh, lengan, tangan, kaki, dan tungkai.

 

Metode Pengobatan Penyakit Saraf Motorik

Gangguan saraf motorik belum dapat disembuhkan, tetapi ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala dan keluhannya seperti berikut.

  1. Pemberian Obat-Obatan

    Beberapa jenis obat yang diberikan antara lain riluzole (ALS), nusinersen (SMA), pelemas otot, quinine, dan pereda nyeri.

  2. Fisioterapi

    Cara ini membantu penderita dalam memperbaiki postur tubuh, mencegah kaku sendi, dan memperlambat gejala yang dialami.

  3. Pemasangan Selang Makan

    Cara ini dilakukan untuk membantu penderita yang tidak dapat mengunyah dan mnelean agar tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Selang akan ditanam langsung pada lambung.

  4. Non-Invasive Ventilation (NIV)

    Cara ini dikhususkan bagi penderita yang mengalami gangguan napas dan mencegah sleep apnea.

 

Penyakit saraf motorik memang tidak selalu membahayakan nyawa, tetapi sebagian besar penderita akan mengalami hambatan besar dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Penderita pun akan mengalami penurunan kualitas hidup karena gangguan kesehatan ini.

Untuk membantu penderita penyakit yang menyerang secara progresif ini, kamu bisa bergabung di program SalingJaga Kitabisa. Tak cuma itu, jika donatur program ini juga mengalami hal serupa, maka anggota program lainnya juga akan membantu bantuan biaya pengobatan.


Daftarkan diri dan keluarga di Kitabisa Saling Jaga sebagai perlindungan kesehatan penyakit kritis. Klik salingjaga.kitabisa.com atau klik gambar di bawah ini.

daftar Kitabisa Saling Jaga