Kaleidoskop 2020: Gotong Royong Masyarakat Indonesia Justru Meningkat Pesat Selama Pandemi

Jakarta, 18 Desember 2020. Pandemi Covid-19 berdampak besar pada ekonomi masyarakat Indonesia. Tapi krisis ini juga meningkatkan jumlah gotong royong dan inisiatif sosial masyarakat dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini dipengaruhi tingginya galang dana publik untuk berbagai inisiatif terkait pandemi, seperti bantuan pangan untuk masyarakat terdampak hingga dukungan APD untuk tenaga kesehatan. Jumlahnya melebihi 5.600 galang dana.

Galang dana untuk membantu mengatasi pandemi pertama, dibuka pada Maret tahun 2020 oleh pegiat musik Adib Hidayat. Hingga kini, jumlah total donasi terkumpul dari keseluruhan galang dana terkait pandemi mencapai 168 Miliar rupiah, yang laporannya secara transparan dapat diakses oleh publik melalui lawancorona.kitabisa.com.

Tren Galang Dana dan Donasi Publik Meningkat Selama Tahun 2020

Tren ini menunjukkan kuatnya inisiatif gotong royong Indonesia. Ribuan galang dana untuk mengatasi pandemi ini diinisiasi oleh berbagai kalangan mulai dari organisasi nonprofit, komunitas, hingga kalangan selebriti dan influencer seperti Raffi Ahmad, Maia Estianty hingga Rachel Vennya. 

Sejumlah aksi kreatif juga digelar untuk penggalangan dana membantu mereka yang terdampak pandemi. Diantaranya Najwa Shihab bersama puluhan musisi yang menggelar konser musik virtual #DiRumahAja selama tiga hari berturut-turut dan berhasil mengumpulkan donasi sebesar 13,5 Miliar rupiah. Almarhum Didi Kempot juga melakukan konser amal virtual pertamanya satu bulan sebelum kepulangannya dan berhasil mengumpulkan 6 Miliar donasi.

Tak hanya itu, inisiatif juga datang dari perusahaan dan korporasi. Sebanyak 83  perusahaan juga menggalang dana dan menyalurkan dana CSR perusahaannya melalui Kitabisa.com untuk bantu atasi dampak pandemi Covid 19.

Tren yang sama dapat dilihat pada kenaikan pengumpulan zakat. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyebutkan sejak Januari hingga Mei 2020 terjadi peningkatan jumlah zakat sebesar 70% dibanding tahun 2019. 

Penyaluran Donasi Bekerjasama dengan Sejumlah Lembaga Terpercaya

Penyaluran donasi untuk masyarakat terdampak Covid-19 telah disalurkan melalui berbagai lembaga terpercaya seperti PMI, BNPB, Rumah Zakat hingga bantuan langsung ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Indonesia. Bantuan juga disebarkan ke seluruh Indonesia melalui komunitas dan lembaga sosial. Jaringan Gusdurian bahkan turut menyalurkan donasi kepada tenaga kerja Indonesia yang berada di Malaysia.

Indonesia Tidak Pernah Kekurangan Orang Baik 

Dalam kondisi serba sulit seperti saat ini, masyarakat Indonesia justru semakin giat saling membantu. Berdasarkan data Digital Donation Outlook 2020 yang dirilis Gopay, terjadi peningkatan sebesar 72% orang berdonasi online selama pandemi, angka ini didominasi oleh kaum milenial. Tersedianya platform donasi online seperti Kitabisa.com sangat membantu masyarakat lebih mudah menyalurkan kebaikan, meskipun dari rumah saja.

CEO Kitabisa.com, Alfatih Timur mengatakan tren ini menunjukkan budaya gotong royong Indonesia yang terfasilitasi lewat teknologi digital. “Bahkan di tengah kesulitan, warga Indonesia justru semakin terdorong inisiatifnya untuk saling membantu. Teknologi digital justru mempermudah kita untuk tetap bisa saling jaga meskipun tidak bisa bertatap muka”.

“Kami juga melihat tren bahwa berbagi kini bisa sangat mudah. Para pelajar bisa donasi mulai 10 ribu, 20 ribu dan frekuensinya meningkat. Ini disebut micro giving yang mulai menjadi kebiasaan banyak orang Indonesia untuk berlomba-lomba saling membantu”.