Kisah Lidya Juniarty dari Berhenti Bekerja Hingga Turun ke Jalan

Berhenti bekerja bukan keputusan mudah. Apalagi, Bu Lidya Juniarty sudah 20 tahun meniti karirnya sebagai HR Professional di berbagai perusahaan besar. Namun, ia tak pernah menyesalinya.

Tak hanya memiliki waktu lebih untuk keluarga, Bu Lidya juga bisa melakukan hal-hal yang digemarinya. Salah satunya adalah memenuhi panggilan hati untuk membantu masyarakat. Sejak pandemi di mulai pada 2020 lalu, dorongan untuk turun ke jalan membantu masyarakat yang membutuhkan semakin besar. 

Sejak berhenti bekerja, Bu Lidya Jualan Candil untuk Modal Bakti Sosial

Setelah 20 tahun bekerja, berhenti pastinya membawa perubahan besar pada hidup Bu Lidya. Makanya, ketika pandemi membuat banyak orang terpaksa kehilangan pekerjaan, Bu Lidya mengerti betul bagaimana rasanya. Untuk itu, Bu Lidya bertekad membantu meringankan beban para kepala keluarga yang kesusahan di tengah pandemi ini dengan membagikan paket makanan gratis.

Sebagai modal awal, Bu Lidya berjualan Candil di lingkungannya dan mengajak para tetangga untuk membeli sekaligus beramal. Berkat antusiasme gotong-royong di lingkungannya itu, Bu Lidya berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 5 juta untuk membagikan ratusan nasi bungkus di sekitaran BSD.

Semakin banyak yang terbantu, semakin banyak senyum yang hadir karena sebungkus nasi. Hal ini menjadi semangat bagi Bu Lidya untuk memperbesar gerakan sosialnya dengan membentuk grup relawan serta halaman donasi di Kitabisa. Halaman berjudul Melangkah Bersama dengan Berbagi Nasi Bungkus ini telah berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 36 juta dan membagikan ribuan nasi bungkus setiap minggunya. Kamu bisa melihat update penyalurannya melalui fitur kabar terbaru.

“Sekumpulan anak2 ini bukan sedang camping di bawah pepohonan. Pada saat saya hampiri tadi, sebagian sedang tidur/ istirahat di bawah pohon sedangkan sebagian lagi sedang asik memilah milah sampah perolehan pagi tadi. Sejujurnya saya merasa sedih melihat kondisi mereka, namun sedikit terhibur begitu melihat senyuman manis mereka saat kami berbagi nasi bungkus kepada mereka. Bapak/ Ibu, kebaikan hati Anda sungguh telah memberi kegembiraan bagi mereka hari ini.” cerita Bu Lidya.

Dengan terjun ke lapangan dan menciptakan senyum baru itu, Bu Lidya memenuhi hatinya dengan kehangatan yang tak pernah dirasakan sebelumnya. Berbagi dengan sesama seperti yang dilakukan Bu Lidya memang tak hanya bermanfaat pada yang menerima bantuan. Kesan dan makna yang didapatkan, juga bisa memberikan rasa bahagia tersendiri bagi mereka yang mengulurkan tangan.

Bu Lidya telah bergerak untuk membantu para supir, tukang becak, pemulung, pedagang kaki lima, dan warga terlantar di BSD. Berkah Gamulya dan teman-teman Sisters in Dangers juga telah bergerak membagikan nasi bungkus untuk buruh gendong Yogyakarta. Selain itu, di Bekasi, kak Agus Sukmana juga melakukan gerakan serupa yang diberi nama #WartegYatim.

Kamu juga bisa lanjutkan gerakan ini di lingkunganmu sendiri! Yuk, buat galang danamu bersama Kitabisa.

galang dana kitabisa