Kisah Rasulullah Saw Dengan Masjid Nabawi, Suri Teladan Bagi Umat Muslim

Masjid Nabawi atau disebut juga dengan Al-Masjid an-Nabawi merupakan salah satu masjid terbesar di dunia yang berada di Kota Madinah. 

Masjid yang didirikan oleh Rasulullah Saw ini adalah tempat paling suci setelah Masjidil Haram. Di masa Rasulullah Saw, masjid ini digunakan sebagai sekolah agama, majelis, dan tempat berkumpulnya masyarakat. 

Masjid Nabawi berada di bawah pengawasan dan perlindungan Penjaga Dua Tanah Suci.

Sekilas Info Mengenai Masjid Nabawi 

Sebenarnya, Al-Masjid an-Nabawi ini merupakan bekas rumah Rasulullah setelah hijrah ke Madinah. Bangunan tanpa atap yang disebut dalam Al-qur’an tak lepas dari kemajuan penguasa Islam. Bangunan ini tercatat sebagai tempat pertama di Jazirah Arab yang mulai diterangi pencahayaan listrik pada tahun 1909.

Masjid yang terletak di tengah Kota Madinah ini dikelilingi hotel dan pasar. Di masa kini, Al-Masjid an-Nabawi menjadi tujuan utama jamaah haji dan umrah. Tak sedikit jamaah yang tertarik menelusuri jejak kehidupan Rasulullah Saw dan sahabatnya, Khalifah Rasyidin Abu Bakar serta Umar bin Khattab dengan mengunjungi makamnya.

Kisah Nabi Muhammad dengan Masjid Nabawi

kisah masjid nabawi

Di zaman Rasulullah Saw masjid bukan hanya sekadar tempat untuk beribadah, melainkan simbol peradaban Islam. Hal ini mendorong Rasulullah untuk membangun sebuah masjid yang dapat memajukan Madinah sekaligus memperluas ajaran Islam. Rasulullah kemudian mencari lahan untuk membangun masjid. Namun, sebagian lahan tersebut dimiliki dua anak yatim Bani Najjar. Meskipun pemilik lahan memberikan lahan secara cuma-cuma, Rasulullah Saw tetap membelinya. Masjid Nabawi  selesai dibangun dalam waktu dua belas hari saja.

Kendati dulu Al-Masjid an-Nabawi dibangun dengan sangat sederhana, Rasulullah Saw dan para sahabat berhasil menghidupkannya. Al-Masjid an-Nabawi berfungsi sebagai tempat mendalami agama, memberikan bantuan sosial, latihan dan persiapan perang, pengobatan korban perang, menerima tamu, tempat pertemuan pemimpin dengan rakyat, musyawarah dan menyelesaikan sengketa, serta pusat kegiatan ekonomi. 

Al-Masjid an-Nabawi dibangun berlandaskan rasa cinta dan takwa kepada Sang Khalik. Allah Swt menjanjikan pahala berlipat ganda bagi siapa pun yang melaksanakan salat di masjid ini. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, 

“Salat di masjid-Ku (Nabawi) ini lebih utama daripada seribu kali salat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram.”

sedekah di aplikasi kitabisa

Teladani Nabi Muhammad Saw dengan Berbagi Kebaikan 

Kisah Nabi Muhammad Saw yang mewakafkan tanah miliknya untuk dijadikan sebagai masjid merupakan pelajaran berharga dan patut diteladani. Dijelaskan dalam surah Ali Imran ayat 92 bahwa orang yang belum menafkahkan sebagian harta yang dicintainya di jalan Allah Swt, mereka tidak akan sampai pada kebajikan sempurna. Untuk menggapai rida Illahi, mulailah dengan bersedekah, mewakafkan harta, atau infak sesuai kemampuan.

Masjid yang dibangun pada masa Rasulullah Saw dan sahabat tak pernah sepi. Meskipun dibangun secara sederhana, umat muslim selalu memakmurkan masjid. Hal ini sangat kontras dengan masjid di era modern. 

Bangunan masjid modern memang megah dan dilengkapi fasilitas lengkap. Namun, justru mengalami penyempitan fungsi. Pasalnya, masjid hanya digunakan untuk salat atau mendengarkan ceramah agama. 

Dalam surah At-Taubah ayat 18 dijelaskan bahwa orang yang memakmurkan masjid adalah orang yang beriman kepada-Nya dan hari kemudian (kiamat), mendirikan salat, menunaikan zakat, serta tidak takut kepada selain Allah Swt. 

Surah tersebut menyerukan pada umat muslim untuk menghidupkan suasana masjid dan menjadikannya sebagai pusat pembelajaran. Allah Swt menjanjikan orang yang memakmurkan masjid dengan ganjaran besar, yakni:

  • Mendapat pahala serupa orang berhaji.
  • Dibangunkan rumah di surga.
  • Memperkuat keimanan. 
  • Merasakan ketenteraman hidup.
  • Mendapat naungan di hari akhir.
  • Allah Swt menghapus dosanya.
  • Dinaikkan derajatnya oleh Allah Swt di dunia dan akhirat.
  • Mendapat cahaya dan jaminan di hari akhir.

Pelajaran dari Kisah Rasulullah Saw

Dari kisah di atas, dapat disimpulkan bahwa kecintaan Rasulullah Saw terhadap Allah Swt mendorong ketakwaan yang diwujudkan dengan kebajikan. Sebagai umat Islam, kamu harus meneladani Nabi Muhammad Saw. Jadilah seseorang yang bertakwa, menyebar kebaikan, membantu sesama membutuhkan, dan bermanfaat bagi umat muslim.

Mulailah dari hal termudah, yakni bersedekah. Sedekah menjadi salah satu wujud cinta, iman, dan takwa kepada Allah Swt. 

Sedekah tak hanya membuatmu mendapatkan pahala dan dihapuskan dosa, melainkan juga memberikan orang lain kesempatan untuk hidup lebih layak. Allah Swt dan Rasulullah Saw sangat menyukai orang-orang yang gemar berbuat kebaikan. 

Sekarang, sedekah bisa kamu lakukan secara mudah lewat aplikasi Kitabisa. Cukup download aplikasinya, kamu sudah bisa bersedekah ke panti asuhan, masjid, atau kaum dhuafa. 

Nah, sudah tahu kan cerita singkat tentang Masjid Nabawi dengan Rasulullah Saw? Semoga kisahnya bisa menjadi inspirasi dan motivasi berbuat kebajikan. 

Oh iya, jangan lupa untuk perbanyak amalan dengan sedekah membantu sesama via aplikasi Kitabisa. Mulai dari Rp1.000, kamu sudah bisa bantu saudara-saudara kita yang membutuhkan.

sedekah di kitabisa