Kisah Pak Yanto yang Rawat Istri Stroke dan  Bekerja dengan Satu Kaki

 

  • Pak Yanto mengalami kecelakaan yang menyebabkan tulang kakinya patah dan retak pada tempurung kepala saat antarkan istrinya ke puskesmas. Setelah bangun dari koma berhari-hari, ia juga divonis mengalami katarak oleh dokter.
  • Berjuang merawat istrinya yang stroke, Pak Yanto sehari-hari berprofesi sebagai tukang parkir dibantu dengan tongkat penopang kakinya. Kondisinya semakin parah, namun ia tidak bisa dioperasi karena tak memiliki biaya.
  • Yayasan Indah Bersedekah galang dana untuk bantu pak Yanto melalui kitabisa.com/pahlawankeluarga. Hasil galang dana disalurkan untuk bantu Pak Yanto dan istrinya melakukan pengobatan.

 

 

Jakarta, 25 Agustus 2020 – Kisah tragis menimpa Pak Yanto mengalami kecelakaan yang menyebabkan tulang kakinya patah dan retak pada tempurung kepala saat antarkan istrinya ke puskesmas. Setelah bangun dari koma berhari-hari, ia juga divonis mengalami katarak oleh dokter. Kondisinya semakin parah, namun ia tidak bisa dioperasi karena tak memiliki biaya. Yayasan Indah Bersedekah galang dana untuk bantu Pak Yanto melakukan pengobatan.

Setelah kejadian kecelakaan, Pak Yanto pulih secara bertahap dengan sendirinya. Namun karena tidak diiringi oleh asupan obat yang tepat, kini kondisi tulang di kakinya semakin menonjol. Tempurung kepalanya juga tak pulih sempurna.

Tak berhenti berjuang, Pak Yanto gunakan tongkat untuk bantu ia berjalan dan bekerja sebagai tukang parkir. Ia dan istrinya hanya tinggal berdua sejak ditinggal oleh anak-anaknya. 

Sebelum berangkat kerja, ia dengan sabar menyuapi, memandikan dan terapi ringan istrinya yang stroke. Walaupun berada dalam keterbatasan, ia selalu mengucap syukur dan mencintai istrinya dengan sepenuh hati.

 

Kondisi Pak Yanto yang tak kunjung membaik gerakkan hati Yayasan Indah Bersedekah membuat galang dana untuk bantu Pak Yanto agar mendapatkan pengobatan secepatnya. 

Galang dana kitabisa.com/pahlawankeluarga telah disalurkan untuk bantu pengobatannya. Kini ia telah melakukan rehab medis secara rutin sebanyak dua kali seminggu di RS. Al-Islam Bandung.