Kisah Papuk, Penjual Rujak yang Bisa Berkumpul Lagi dengan Keluarganya

Di usia senjanya, Papuk harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Hasil dari berjualan rujak keliling memang tidak menentu, namun Papuk tidak pernah menyerah dan terus semangat untuk mencari nafkah. Meskipun sedikit, Papuk lebih memilih untuk berjualan rujak daripada harus mengemis di jalanan.

“Lebih baik saya berjualan keliling seperti ini, daripada saya harus meminta-minta.” – Papuk

 

Kegiatan Sehari-hari Papuk Berjualan Keliling 

Kisah Papuk, Penjual Rujak yang Bisa Berkumpul Lagi dengan Keluarganya

Papuk hidup jauh dari keluarga. Sehari-harinya Papuk berjualan rujak keliling di Kota Bima, dari satu kampung ke kampung yang lain. Sementara istri, anak, dan cucu Papuk hidup di Lombok. Papuk memulai harinya dengan membeli bahan-bahan rujak di pagi hari. Setelah barang dagangan siap, ia lanjut berjualan hingga pukul 6 sore. Jarak tempuh berjualan yang jauh tidak mematahkan semangat Papuk. 

Pendapatan dari berjualan rujak yang tidak menentu harus dikirimkan untuk keluarga Papuk yang berada di Lombok. Belum lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya di Bima, Papuk harus mengatur keperluannya agar cukup untuk diberikan kepada keluarganya. Bahkan, Papuk hanya memiliki 3 lembar pakaian, satu digunakan untuk pergi ke pasar, satu untuk berjualan, dan satu lagi untuk salat Jumat. Sepulang berjualan, Papuk terkadang langsung beristirahat tanpa makan malam. 

 

Dukungan untuk Papuk

Kisah Papuk, Penjual Rujak yang Bisa Berkumpul Lagi dengan Keluarganya

Iswatun, seorang karyawan swasta, adalah OrangBaik yang membantu Papuk dengan cara membuat galang dana. Melalui galang dana di Kitabisa, Iswatun ingin membantu modal usaha Papuk serta membantu membiayai keluarga dan kontrakan Papuk. Galang dana yang dibuat oleh Iswatun sempat ramai dibicarakan di media sosial sehingga mengundang banyak orang untuk berdonasi. Dana yang terkumpul untuk membantu Papuk pun melebihi target donasi.

 

Keinginan Papuk untuk Bertemu Keluarganya di Lombok

Hidup yang jauh dari keluarga membuat Papuk merasa kesepian. Ia ingin dapat berkomunikasi setiap hari dengan anak dan istrinya. Selama ini, Papuk menghubungi keluarganya dengan menumpang ke HP milik tetangganya. Karena itu, Papuk ingin memiliki HP sendiri agar dengan mudah berkomunikasi dengan keluarganya di Lombok. Jika memungkinkan, Papuk juga ingin pulang ke Lombok dan berkumpul dengan keluarganya di sana. 

Baca juga:
Bantuan untuk Renovasi Gubuk Miring Abah Oji
Rumah untuk Mbah Ndari, Lansia yang Hidup Sebatang Kara

 

Bantuan untuk Papuk Agar Bisa Pulang ke Lombok

Berkat bantuan para OrangBaik yang telah berdonasi, Papuk bisa mendapatkan telepon genggamnya sendiri. Tak hanya itu, ia juga bisa berkumpul dengan keluarganya. Selain digunakan untuk membeli tiket ke Lombok, donasi yang terkumpul juga digunakan untuk membeli HP agar bisa berkomunikasi dengan keluarganya sambil menunggu hari keberangkatannya. Rencananya Papuk akan membuka usaha di kampung halamannya, dan menghabiskan masa tua bersama keluarga. Dana yang terkumpul juga digunakan untuk membayar kontrakan dan melunasi hutang-hutang Papuk selama hidup di di Bima.

 

Papuk Kembali Berkumpul dengan Keluarganya

Kisah Papuk, Penjual Rujak yang Bisa Berkumpul Lagi dengan Keluarganya

Pada bulan Maret lalu, Papuk berangkat menuju kampung halamannya. Kini, Papuk bisa berkumpul bersama keluarga di rumah. Donasi yang masih tersisa digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari keluarga Papuk seperti sembako, perlengkapan sekolah anaknya, dan peralatan rumah tangga. 

Rumah Papuk yang rusak akibat gempa  juga bisa direnovasi berkat bantuan dari para OrangBaik. Sebelumnya Papuk memakai kamar mandi dan sumur tetangga. Tapi kini, ia dan keluarganya sudah memiliki kamar mandi dan sumber air di dalam rumahnya sendiri. 

Kisah Papuk, Penjual Rujak yang Bisa Berkumpul Lagi dengan Keluarganya

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga ke depannya, donasi digunakan untuk modal usaha Papuk. Tepat di depan rumah Papuk, saat ini terdapat kios kecil untuk berjualan pulsa, sembako, serta warung nasi dan rujak. Semua bantuan ini tidak lepas dari para OrangBaik yang telah berdonasi di galang dana Iswatun. Papuk dan keluarga sangat bersyukur karena ternyata masih banyak OrangBaik yang bersedia untuk membantu mereka. Iswatun, sebagai penggalang dana juga turut senang karena akhirnya Papuk bisa berkumpul dan menikmati masa tuanya dengan bahagia.


Tak hanya Papuk, masih banyak lansia yang membutuhkan bantuan di luar sana. Kamu bisa membantu mereka dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!

banner_bisabantulansia