Kitabisa tercatat sebagai platform donasi dan galang dana online yang dipercaya untuk memfasilitasi beragam bentuk penggalangan dana. Salah satunya ditujukan untuk korban kasus terorisme. Melalui bantuan di Kitabisa, korban terdampak tragedi terorisme diberi bantuan berupa pengobatan, pembangunan infrastruktur yang hancur saat kejadian, dan bantuan usaha. Beragam macam bentuk uluran tangan akan sangat membantu korban untuk kembali menjalankan kehidupan normal dan berbaur dengan masyarakat.
Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Terorisme
Sumber : Kitabisa
Kitabisa menjadi saksi perwujudan nyata dari gotong royong yang melahirkan harapan untuk korban terdampak. Berikut cerita penyaluran bantuan untuk korban teroris dari orang baik melalui KitaBisa.com.
Bantuan Korban Bom Thamrin 2016
Awal 2012, kawasan Sarinah, Thamrin diserang sekelompok teroris. Aksi bom bunuh diri, pengeboman, dan baku tembak melukai 26 orang dan menewaskan 8 orang. Empat di antaranya pelaku teroris dan sisanya warga sipil. Selain korban jiwa, sejumlah bangunan mengalami kerusakan akibat ledakan. Kejadian memilukan ini mendorong orang baik menggalang dana melalui KitaBisa.com untuk membantu keluarga Rais Karna, korban aksi teror yang menghembuskan napas terakhir setelah dirawat akibat luka tembak di kepala.
Kitabisa dipilih karena transparan dan sudah terbukti dapat menjembatani bantuan yang diberikan orang baik kepada ribuan orang yang membutuhkan. Solidaritas orang baik melalui Kitabisa melawan teroris berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp186 juta, lebih dari target awal, yakni Rp100 juta. Donasi yang terkumpul digunakan untuk pembangunan rumah sederhana keluarga kecil Rais Karna.
Bantuan Korban Bom Samarinda 2016
Ledakan bom di Gereja Oikumene, Loa Janan Ilir, Samarinda pada 13 November 2016 mengejutkan Jemaah yang tengah beribadah. Peristiwa ini mengakibatkan tiga anak-anak mengalami luka bakar dan satu balita tewas setelah menjalani perawatan. Teror bom Samarinda menciptakan luka mendalam bagi para korban. Diperlukan waktu untuk mengembalikan keceriaan anak-anak pasca kejadian.
Kesedihan juga turut dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Solidaritas orang baik berinisiatif menggalang dana untuk korban bom Samarinda. Donasi yang terkumpul melebihi target awal, yaitu Rp30 juta. Melalui penggalangan yang dibuat, netizen berhasil mengumpulkan dana hingga Rp90 juta dalam semalam. Program Kitabisa BisaSembuh juga menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan donasi sebesar Rp50 juta untuk kesembuhan Alvaro yang mengalami luka bakar di bagian kepala, paha, dan tangan.
Bantuan Korban Bom Surabaya 2018
Rentetan peristiwa ledakan bom yang terjadi di Surabaya pada 13 Mei 2018 bermula di Gereja Katolik Santa Maria. Kejadian ini menyebabkan dua pelaku bom bunuh diri dan lima orang lainnya tewas. Tak berselang lama, ledakan juga terjadi di Gereja Kristen Indonesia. Kurang dari satu jam setelah ledakan kedua, ledakan kembali terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya.
Tragedi teror tersebut membuat Alissa Wahid dan Alumni Boston University melakukan galang dana melalui Kitabisa. Dana yang terkumpul dititipkan melalui Gusdurian Nasional untuk disalurkan langsung ke keluarga korban bom Surabaya. Meskipun aksi teror sempat memicu ketakutan dan kecemasan, hal ini tidak memecah belah persatuan. Justru, seluruh masyarakat bersatu untuk membantu korban teror dan membuktikan bahwa semangat kebangsaan begitu tinggi.
Demikianlah rangkuman cerita penyaluran bantuan yang ditujukan untuk korban teror bom. Seluruh proses penggalangan dana yang berkaitan dengan isu sensitif melalui Kitabisa mewajibkan penggalang dana meminta persetujuan penerima manfaat lebih dulu sebelum melakukan kampanye. Proses penggalangan dana untuk korban terorisme diawasi penuh oleh Kitabisa.
Kamu juga bisa melihat penggalangan dana yang ada di Kitabisa melalui Aplikasi Kitabisa. Dengan Aplikasi Kitabisa, kamu tidak perlu ragu untuk menggalang dana dan berdonasi untuk membantu mereka yang membutuhkan dengan cara yang cepat dan mudah. Download Aplikasi Kitabisa dengan klik gambar di bawah ini!
