Lengkapi Doa Buka Puasa Sesuai Sunnah Nabi dengan Menyantuni Yatim-Dhuafa

Doa Buka Puasa mempunyai setidaknya ada enam amalan yang dianjurkan selama puasa Ramadhan. Selain membaca doa buka puasa sesuai sunah Nabi Muhammad SAW, amalan yang dianjurkan selama bulan penuh berkah itu adalah memperbanyak sedekah. Sementara empat lainnya adalah mengerjakan qiyamul lail, mengakhirkan makan di waktu sahur, menyegerakan berbuka sebelum salat Maghrib, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan beri’tikaf di masjid-masjid.

Bersedekah untuk Anak Yatim dan Dhuafa untuk Lengkapi Doa Buka Puasa

Bersedekah adalah salah satu amalan yang paling sering dilakukan Nabi Muhammad saat bulan Ramadhan. Hal ini termaktub dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim yang artinya:

“Dari Ibnu Abbas r.a., dia berkata bahwa Rasulullah SAW adalah orang paling dermawan, apalagi pada bulan Ramadhan. Ketika ditemui Malaikat Jibril pada setiap malam bulan Ramadhan, dan mengajaknya membaca dan mempelajari al-quran. Ketika ditemui Malaikat Jibril, Rasulullah adalah yang paling dermawan daripada angin yang ditiupkan.”

Ini adalah sebuah gerakan bersedekah yang digalang oleh Yayasan Bahagia Berbagi Indonesia. Tujuan dari gerakan ini adalah menghadirkan kebahagiaan kepada anak yatim dan dhuafa agar bisa merayakan Lebaran dengan senyum bahagia.

Tak hanya itu, donasi yang kita berikan juga akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yatim dan dhuafa itu sehingga mereka bisa menjalankan hidup layaknya teman-teman mereka yang lain, bisa berbuka puasa dengan baik, dan lain sebagainya.

Selain berbagi dengan sesama, tak lupa kita harus melafalkan niat serta doa berbuka puasa yang sesuai dengan sunnah nabi. Di bawah ini adalah keterangan lengkap mengenai doa buka puasa yang dapat diikuti sesuai sunnah nabi.

 

Berdoa Buka Puasa Sesuai Sunnah Nabi

Lengkapi Doa Buka Puasa Sesuai Sunnah Nabi dengan Menyantuni Yatim-Dhuafa

Ada dua doa buka puasa yang selama ini dikenal oleh muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

  1. Doa buka puasa yang pertama: “Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ‘ala rizqika afthartu.”
  2. Doa bukan puasa yang kedua: “Dzahabadl dlama’u wabtalllatil ‘ururqu wa tsabatal ajru, insyaallah.”

Tak jarang dua doa berbuka puasa itu membingungkan kita, mau pilih yang pertama atau pilih yang kedua. Ada yang bilang bahwa doa “allahumma laka shumtu…” didukung oleh hadis yang sifatnya dhaif—padahal ini adalah doa buka puasa yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Untuk itulah mereka menawarkan alternatif yang mereka sebut didukung hadis sahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, yaitu “Dzahabadl dlama’u…

 

Manakah Doa Buka Puasa yang Paling Sesuai Sunnah?

Lengkapi Doa Buka Puasa Sesuai Sunnah Nabi dengan Menyantuni Yatim-Dhuafa

Kita tahu, dua doa buka puasa tersebut berasal dari hadis Nabi Muhammad. Doa buka puasa pertama bersumber dari riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, sementara doa buka puasa kedua bersumber dari riwayat Abu Daud.

Berdasarkan kesepakatan ulama ahli hadis, menyebut, doa buka puasa yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim jelas lebih sahih dibandingkan doa buka puasa yang diriwayatkan oleh Abu Dawud. Dari situ jelas bahwa doa buka puasa yang diamalkan oleh masyarakat Indonesia selama ini sudah benar dan didukung oleh hadis sahih dan kuat. Itu artinya, doa buka puasa susah sesuai dengan sunah Nabi Muhammad.

Sementara doa buka puasa susuai sunah alias hadis yang diriwayatkan Abu Dawud, karena juga mengetahui ada doa dari riwayat perawi lainnya, ulama dari Mazhab Syafi’i menggabungkan doa riwayat Imam Bukhari dan Muslim dengan doa riwayat Abu Dawud.

Demikian disebutkan Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyatul Bujairimi, yaitu:

Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu, dianjurkan menambahkan lafal ‘Wa bika âmantu, wa bika wa ‘alaika tawakkaltu. Dzahabadl dlama’u, wabtallatil ‘urûqu, wa tsabatal ajru, insyâ Allah. Yâ wâsi‘al fadhli, ighfir lî. Alhamdulillâhil ladzî hadânî fa shumtu, wa razaqanî fa afthartu.”

Yang artinya: “Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap. Wahai Zat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.”

Ditulis Oleh: Ranu Mohamad


Kamu dapat melengkapi amalanmu dalam berpuasa dengan mulai bersedekah secara online melalui website Kitabisaatau aplikasi Kitabisa. Amalan baik yang dilakukan saat puasa senantiasa menjadi tabungan untuk menyempurnakan ibadah yang kamu lakukan. Ayo mulai bersedekah!

banner_donasi_sedekah