Aksi nyata kembali dicontohkan oleh pemuda Indonesia. Lagi, mereka memberikan contoh baik pada banyak orang tentang arti peduli. Peduli pada sesama khususnya mereka yang memiliki keterbatasan fisik dan usia.
Melalui proyek kelas socialpreneurship yang diadakan oleh kampus mereka, Universitas Ciputra Surabaya. Pemuda ini mendatangi Yayasan Bhakti Luhur, yayasan yang bergerak untuk membantu anak disabilitas dan lansia. Mirisnya, anak- anak disabilitas ini datang dari keluarga yang tidak mampu dan mereka tidak dianggap oleh orang tuanya. Sedangkan para lansianya datang dari nenek atau kakek yang sengaja dititipkan oleh anak – anak mereka karena kesibukan dan alasan tidak mau merawat karena sakit.
Kondisi sarana dan prasarana yang ada di Yayasan Bhakti Luhur sebenarnya sudah cukup baik hanya saja ada beberapa fasilitas yang sebenarnya sangat dibutuhkan malah tidak ada, sedikit banyak kehidupan mereka juga mengandalkan bantuan dari donatur. Fasilitas minim ini termasuk kurangnya ketersediaan kursi roda, alat edukasi dalam bentuk permainan, kasur yang tidak layak pakai, dan masih banyak lainnya. Oleh karena itu, yayasan mulai membatasi jumlah anak dan lansia yang akan mendaftar. Secara total, saat ini penghuni yayasan bhakti luhur Surabaya tercatat di website kurang lebih ada 200 orang.
Keterbatasan keadaan yayasan menjadi fokus mahasiswa Universitas Ciputra untuk segera membantu. Lewat galang dana kitabisa.com/ucforbhaktiluhur, mereka ingin meringankan beban yayasan dan memberikan kenyamanan untuk para penghuninya.
Di luar dugaan mereka, banyak sekali ternyata yang membantu aksi galang dana. Sampai saat ini dana yang terkumpul sudah mencapai 13 juta dari 15 juta dana yang ditargetkan. Galang dana masih terbuka dan memberi kesempatan orang baik lainnya untuk turut membantu.
Semoga kisah ini memotivasi banyak orang untuk peduli sesama tanpa melihat fisik ataupun usia. ?
*Ingin projek kelas mu dibantu banyak #Orangbaik? Klik gambar berikut untuk memulai aksi galang dana mu
