Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Gangguan Jiwa?

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) termasuk dalam kelompok minoritas yang sering mendapat perlakuan kurang menyenangkan di mana pun, termasuk di Indonesia. Kondisi kesehatan ini ditandai oleh terganggunya emosi, pola pikir, bahkan perilaku sampai menurunkan kualitas hidupnya.

Gangguan jiwa ini ada yang berat dan ada yang ringan. Meski termasuk dalam penyakit serius, hanya dua pertiga ODGJ yang mendapat perawatan medis secara intensif (data WHO). Penyakit mental ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor baik psikologis maupun biologis. Kasus yang umum terjadi, gangguan jiwa biasanya dipicu oleh:

  • Stres berat
  • Depresi setelah melahirkan
  • Masalah ekonomi dan sosial
  • Konflik rumah tangga
  • Trauma masa lalu
  • Pelecehan seksual dan perkosaan
  • Kekerasan pada anak
  • Cedera otak
  • Kesepian
  • Faktor keturunan
  • Kematian orang terdekat
  • Persoalan asmara
  • Lingkungan yang buruk
  • Diskriminasi dan stigma
  • Kehilangan pekerjaan, dll.

 

Jenis-Jenis Gangguan Jiwa

jenis gangguan jiwa
Sumber: Kopi Panas Foundation

Ada banyak gangguan kesehatan yang bisa dikategorikan sebagai penyakit mental alias gangguan jiwa. Jenis yang cukup umum terjadi adalah sebagai berikut:

  1. Gangguan Kecemasan

    Cemas atau anxiety merupakan kondisi ketika seseorang merespons sesuatu dengan rasa panik, ketakutan berlebihan, berkeringat, serta jantung berdebar-debar.
    Meski begitu, tidak semua orang dengan gejala-gejala di atas bisa disebut mengalami gangguan mental. Selama masih bisa dikendalikan dan tidak mengganggu aktivitas, maka hal tersebut dianggap masih normal.

  2. Depresi

    Termasuk dalam salah satu jenis gangguan jiwa yang ditandai oleh perasaan sedih mendalam yang terus-menerus dialami seseorang. Hal ini bisa dipicu oleh banyak sekali faktor dan bisa terjadi dalam jangka waktu lama, bahkan bisa sampai bertahun-tahun.

  3. Skizofrenia

    Penyakit skizofrenia adalah salah satu jenis gangguan mental yang membuat penderitanya selalu berhalusinasi atau mengalami waham, kekacauan berpikir dan berperilaku. Penderita skizofrenia biasanya tidak bisa membedakan antara kenyataan dengan fantasi alias pikirannya sendiri.

  4. Obsessive Compulsive Disorder (OCD)

    OCD juga termasuk salah satu jenis gangguan jiwa yang kerap dijumpai. Kondisi ini ditandai dengan pikiran atau obsesi tak terkendali akan sesuatu sehingga membuatnya melakukan hal secara terus-menerus. Contoh: seseorang memiliki kecintaan berlebihan terhadap kebersihan, sehingga dirinya terus-menerus mencuci tangan.

  5. Stres Pascatrauma (PTSD)

    Peristiwa menyakitkan dan mengerikan di masa lalu juga bisa memicu gangguan mental, yakni PTSD (post-traumatic stress disorder). Ini biasanya berkembang setelah seseorang mengalami kejadian traumatis, misalnya menyaksikan pembunuhan, kematian orang terkasih, atau bahkan putus cinta.

  6. Gangguan Bipolar

    Bipolar adalah gangguan mood yang terjadi terus-menerus dan meledak-ledak juga bisa menjadi ciri seseorang mengalami kelainan jiwa. Salah satu contohnya adalah bipolar, yaitu kondisi yang ditandai dengan perasaan sangat senang pada satu waktu dan diikuti rasa sedih berlebihan di waktu yang lain.

Baca juga:
Berbagi Makanan untuk Saudara Kita yang Membutuhkan
Ini 5 Tipe dan Penanganan Skizofrenia

 

Apakah Gangguan Jiwa Bisa Disembuhkan?

Bisa tidaknya gangguan jiwa disembuhkan sangat bergantung terhadap jenis penyakit yang dialami dan tingkat keparahannya. Dokter umumnya akan meresepkan obat-obatan tertentu dan melakukan terapi kognitif untuk meringankan gejala. Selain itu, pasien ODGJ juga disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat untuk memaksimalkan proses penyembuhan.

Asal mendapat terapi dan pengobatan yang tepat, setiap pasien gangguan mental mempunyai harapan sembuh. Nah, kamu juga bisa membantu saudara-saudara ODGJ yang sedang berjuang melawan penyakit dan stigma dengan berdonasi di Kitabisa sekarang.

orang gila