Merajut Asa dari Balik Pintu Panti Asuhan Bayi

Banyak bayi yang ditinggalkan begitu saja oleh orang tua mereka karena berbagai alasan. Panti asuhan menjadi tempat terakhir bagi mereka untuk bertahan hidup.

Cerita bayi baru lahir yang ditinggalkan begitu saja di depan pintu rumah atau panti asuhan bukan terjadi dalam sinetron saja. Kisah sedih itu benar adanya dan dialami oleh sebagian besar penghuni panti asuhan bayi. Mereka tidak hanya ditelantarkan, tetapi juga dibuang oleh orang tua yang melahirkan karena berbagai alasan. Namun, kuasa Tuhan jugalah yang membuat anak-anak tak berdosa ini tetap bisa hidup sehat.

Merajut Asa dari Balik Pintu Panti Asuhan Bayi

Mendengar kisah bagaimana anak-anak ini bisa sampai di panti asuhan membuat siapapun tak bisa menahan air mata. Mulai dari anak yang ditinggalkan di depan masjid, dibuang dalam dus air mineral, ditinggal kabur begitu saja di rumah sakit, hingga korban kekerasan dalam rumah tangga. Motifnya pun beragam, karena faktor ekonomi, kehamilan yang tidak diinginkan, kehidupan keluarga berantakan, atau sudah yatim piatu.

Merajut Asa dari Balik Pintu Panti Asuhan Bayi

Sementara, tidak sedikit pula anak yang ditelantarkan karena kondisi fisiknya tidak normal. Alih-alih merawat sendiri anak spesial tersebut, orang tua justru “menyerahkan” begitu saja kepada pengurus panti. Demikian juga dengan anak-anak yang sering dibawa ikut mengemis di jalanan dan terkena razia petugas. Tidak punya rumah tinggal tetap atau keberadaan orang tua tidak jelas, maka panti asuhan bayi menjadi pilihan paling masuk akal bagi mereka.

 

Pengasuhan Alternatif Terakhir

Merajut Asa dari Balik Pintu Panti Asuhan Bayi

Setiap anak yang lahir ke dunia membutuhkan kasih sayang, kelekatan, dan keberadaan orang terdekat untuk merawat dan membesarkannya. Namun, ada empat situasi di mana anak tidak memperoleh kebutuhan dasar tersebut, yaitu:

  1. Keluarga inti dan keluarga besar tidak mampu memberikan pengasuhan yang layak, mengabaikan, atau melepas tanggung jawabnya pada si anak
  2. Anak sebatang kara atau keberadaan keluarga tidak diketahui dengan jelas
  3. Anak adalah korban tindakan kekerasan, penelantaran, atau eksploitasi yang menyebabkan pengasuhan keluarga malah berseberangan dengan kepentingan anak sebenarnya
  4. Anak terpisah dari keluarga akibat bencana alam maupun konflik sosial.

Pada situasi demikian, maka pengasuhan berbasis panti/lembaga asuhan menjadi alternatif terakhir bagi anak-anak tersebut. Tujuan utama pengasuhan ini adalah menggantikan peran orang tua atau keluarga dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial anak, sehingga bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

Merajut Asa dari Balik Pintu Panti Asuhan Bayi

Panti asuhan di bawah naungan Dinas Sosial terbagi dalam beberapa jenis berdasarkan penghuninya. Panti asuhan bayi diperuntukkan bagi anak usia 0 – 6 tahun yang menampung anak dari berbagai latar belakang. Pada bayi terlantar yang baru tiba atau ditemukan, berita kehadiran mereka akan dipublikasikan lebih dulu kepada masyarakat. Jika telah tiga kali pengumuman tidak ada orang tua atau kerabat yang datang, barulah pihak panti mengasuh anak tersebut.

Namun, seiring pertambahan usia, ketika si anak sudah melebihi batas usia penghuni yang ditentukan, maka ia harus berpindah tempat tinggal ke panti lain. Hal tersebut terjadi jika mereka tidak diadopsi oleh keluarga pengganti. Memang, untuk mengadopsi anak pun bukan perkara mudah, prosedurnya panjang dan butuh waktu lama. Namun, membesarkan anak-anak dalam satu tempat dengan berbagai kebutuhan jelas memakan biaya tak sedikit.

Merajut Asa dari Balik Pintu Panti Asuhan Bayi

Panti Asuhan As-Sodiqiyah salah satunya. Berlokasi di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Yayasan Panti Asuhan Amanah As-Sodiqiyah menjadi rumah tinggal bagi 60 anak yatim piatu dan duafa. Dengan fasilitas dan ruang seadanya, pengurus mengaku bantuan dari donatur tidak selalu mencukupi kebutuhan harian anak-anak ini. Oleh karena itu, mereka mengharapkan uluran tangan Orang Baik agar mereka tetap punya harapan dan masa depan.

Yuk, bantu anak-anak dari Panti Asuhan As-Sodiqiyah dengan menyisihkan sebagai rezeki yang kita miliki. Silakan klik pada link KitaBisa berikut ini, untuk menghidupkan kembali binar mata dan melukiskan senyum lebar pada wajah anak-anak tak berdosa ini. Bantuan kecil pun sangat berharga bagi mereka.

Kamu juga bisa bersedekah dan membantu para anak yatim dengan cara berdonasi di Kitabisa. Klik gambar di bawah ini ya untuk cara yang mudah!banner_donasi_sedekah