Penyakit Epilepsi: Penyebab dan Kasusnya pada Balita

Pernahkah kamu mendengar penyakit epilepsi? Epilepsi adalah kelainan pada sistem saraf utama. Kondisi ini menyebabkan aktivitas otak menjadi tidak normal sehingga menimbulkan perilaku yang tidak biasa, sensasi, dan terkadang hilang kesadaran. Penyakit epilepsi sering diikuti dengan kejang karena adanya perubahan impuls di otak yang terjadi secara mendadak dan keluar dari batas normal. 

 

Penyebab Epilepsi

Epilepsi atau ayan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

  1. Faktor Keturunan

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa epilepsi berkaitan dengan genetik yang ada dalam tubuh. Genetik tertentu dapat menyebabkan seseorang lebih sensitif terhadap lingkungan dan memicu adanya kejang.

  2. Trauma Kepala

    Jenis trauma yang terjadi pada kepala, contohnya akibat dari kecelakaan atau luka lainnya dapat memicu timbulnya epilepsi.

  3. Infeksi

    Penyakit yang timbul akibat infeksi seperti meningitis dan AIDS.

  4. Kondisi Otak

    Sistem saraf utama berpusat di otak. Oleh karena itu, tumor otak atau stroke bisa menyebabkan timbulnya epilepsi.

Baca juga:
Cerita Kelainan Gastrochisis yang Diderita Bayi Sejak Lahir
Kenali Atresia Esofagus, Kelainan di Saluran Tenggorokan

 

Perjuangan Balita Melawan Epilepsi

penyebab epilepsi

Di umurnya yang masih kecil, Navisa sudah harus berjuang melawan epilepsi. Sejak lahir, badannya membiru dan sering mengalami kejang. Jika sedang kumat, Navisa bisa demam tinggi dan kejang hingga 30 kali. Dokter memutuskan untuk melakukan operasi bedah otak. Tapi karena kepala Navisa masih terlalu kecil, operasi ditunda. 

Tak hanya epilepsi, dokter mengatakan bahwa Navisa juga menderita Microcephaly, Epilepsy Intractable, lumpuh otak, laringomalasia tipe 1 dan 3, vor grade 5, dan kelainan ginjal. Saat ini, fokus pengobatan Navisa pada ginjal yang sudah rusak. 

Untuk mengobati penyakit Navisa, orang tuanya membutuhkan biaya yang besar. Lewat galang dana di Kitabisa, Ibu dan Ayah Navisa berharap banyak OrangBaik yang membantu kesembuhan buah hatinya. Dana yang terkumpul akan digunakan seluruhnya untuk biaya rumah sakit dan keperluan pengobatan Navisa lainnya. 

 

Pengobatan Epilepsi dan Kelainan Ginjal Navisa

epilepsi

Karena berfokus pada kelainan ginjal yang dimiliki Navisa, tim dokter melakukan pemeriksaan yang berkaitan dengan ginjal terlebih dahulu. Setelah dirawat inap selama 35 hari di rumah sakit, Navisa menjalani pengecekan nefrologi ginjal. Hingga kini, ia telah melakukan kontrol di 3 poli, pengecekan darah, urin serta feses untuk mengetahui apakah ada infeksi dan bakteri. 

Proses pengobatan Navisa masih terus berlanjut. Ia juga harus mengkonsumsi susu khusus yang harganya cukup tinggi. Kamu bisa bantu biaya pengobatan Navisa dengan berdonasi di Kitabisa. Caranya, klik gambar di bawah ini.

penyakit epilepsi