Kisah Sukses

Perjuangan Winarni, Juara Dunia Angkat Besi, untuk Anak Tercinta

Winarni (42) bukanlah seorang ibu biasa. Pada tahun 2000, ia adalah perempuan perkasa yang membawa harum nama Indonesia di Olimpiade Sydney untuk kategori angkat besi kelas 53 kg. Ia berhasil membawa pulang medali perunggu untuk Indonesia.

Prestasi Winarni yang Mendunia

Winarni adalah mantan atlet putri angkat besi dari Indonesia. Prestasinya telah diakui di ajang Internasional. Mantan atlet asal Lampung ini, pernah menyabet medali emas di ajang World Championships 1997 untuk kategori angkat besi 50 kg dan medali perak di tahun 1999 untuk kategori angkat besi 53 kg pada ajang yang sama.

Sumber: indosport.com

Cerita Winarni dan Putranya

Winarni harus menjalani kehidupan yang sulit di tahun 2018. Ia harus berjuang untuk kesembuhan putranya, Achmad Fariz Taufik (2,5). Putra Winarni yang akrab dipanggil Fariz, mengalami kelainan Atresia Esofagus atau kondisi tidak berkembangnya usus saat masih di janin. Kondisi tersebut membuat Fariz hanya bisa menjilat makanan dan minuman, karena ia akan muntah setiap kali menelannya. Tak hanya itu, Fariz juga diketahui mengidap kelainan jantung dan paru-paru.

View this post on Instagram

"Awalnya saya enggan menceritakan kondisi Fariz (anak saya) karena pesimis ada yang mau nolong. Tapi, saya gak sanggup nanggung beban ini sendirian. Saya cuma pingin anak saya bisa segera dioperasi." (Winarni, Juara Dunia Angkat Besi) . Winarni adalah ibu yang luar biasa. Ia juara dunia dan peraih medali perunggu angkat besi di Olimpiade Sydney. Kini, ia harus berjuang untuk kesembuhan Fariz yang ususnya tidak berkembang. Fariz hanya bisa menjilat makanan dan minuman, karena ia akan muntah setiap kali menelannya. Biaya operasi Fariz mencapai ratusan juta, jauh dari kemampuan finansial Winarni. . Indonesia berhutang banyak prestasi pada Winarni. Inilah saat yang tepat bagi kita untuk berdonasi membantu biaya pengobatan Fariz. Untuk berdonasi, klik: kitabisa.com/atletangkatbesi. . Tak hanya bantuan finansial, Winarni juga butuh dukungan moral dari kita. Mari kita buktikan dukungan untuk Winarni dengan cara, ketik: "Winarni tak sendiri" di kolom komentar! . Komentarmu bukan sekadar rentetan kata, komentarmu adalah bukti bahwa sebagai anak bangsa, kita tak akan membiarkan Winarni berjuang sendiri. #bantufariz #bantuwinarni #atletangkatnesi #atletwanita #atresiaesofagus #kitabisa #kitabisasehat #orangbaik

A post shared by Kitabisa.com (@kitabisacom) on

 

Bantuan yang Mengalir untuk Dukung Fariz

Biaya pengobatan Fariz yang tinggi membuat Winarni kesulitan. Penghasilannya sebagai karyawan PT. Pos Indonesia tidak mencukupi biaya operasi Fariz. PT. Pos Indonesia dan Kementerian Pemuda & Olahraga juga datang untuk memberi bantuan. Namun, itu belum mencukupi biaya pengobatan Fariz.

Tergerak dengan kisah Winarni, Kang Maman membuat galang dana untuk membantu Winarni. Lewat halaman galang dana kitabisa.com/atletangkatbesi , Kang Maman berhasil mengajak 1620 donatur sehingga terkumpul Rp 308.213.254 untuk biaya pengobatan Fariz.

 

Penantian Winarni di Ruang Operasi Fariz

Setelah penantian berbulan-bulan, akhirnya waktu operasi Fariz datang. Pada tanggal 1 November 2018, Fariz menjalan operasi pertamanya. Operasi Fariz terdiri dari beberapa tahap, karena usus besar Fariz harus ditarik ke tenggorokan sebagai jalan makan.

Pada tanggal 6 November 2018, Kang Maman menemani Winarni di RSCM untuk operasi ke empat Fariz. Pada operasi tahap akhir tersebut, dilakukan penyambungan dari usus besar sampai ke tenggorokan Fariz. Semua proses berjalan lancar setelah menjalan enam jam operasi.

Pasca operasi, Fariz harus melakukan pemantauan rutin selama 3 s/d 6 bulan untuk melihat apakah Fariz sudah bisa menelan makanan dan minuman.

Bantu Winarni, atlet angkat besi
Sumber: https://twitter.com/@maman1965

Seperti Kang Maman yang membantu Winarni dan Fariz, kamu juga bisa menolong keluarga, sahabat, atau siapapun yang butuh bantuan biaya pengobatan lewat galang dana di Kitabisa.

 

Kamu juga bisa konsultasi mengenai galang dana untuk biaya pengobatan di Kitabisa dengan cara, klik: ktbs.in/tanya atau kirim pesan WhatsApp ke nomor 081315532353.

Comments are closed.