Waspada Bronchopneumonia pada Anak

Bronchopneumonia merupakan salah satu tipe pneumonia, penyakit yang menyebabkan peradangan pada paru-paru. Gejala penyakit ini sangat beragam mulai dari yang ringan sampai yang berat. Penderita biasanya akan mengalami batuk, kesulitan bernapas hingga demam. Penyebabnya bisa muncul dari masuknya bakteri, virus hingga jamur ke saluran pernapasan hingga ke paru-paru. 

 

Apa Itu Bronchopneumonia?

bronchopneumonia adalah

Bronchopneumonia adalah pneumonia yang menyerang bagian bronkus. Bronkus sendiri merupakan saluran udara besar yang menghubungkan antara tenggorokan dengan paru-paru. Bronkus kemudian bercabang menjadi tabung-tabung udara kecil yang dinamakan bronkiolus yang membentuk paru-paru.

Pada setiap ujung bronkiolus ada kantung udara kecil yang disebut alveoli. Di sinilah pertukaran oksigen dengan karbondioksida dalam proses pernapasan terjadi. Pneumonia menyebabkan peradangan yang membuat alveoli terisi oleh cairan yang merusak fungsi normal paru-paru dan menimbulkan berbagai masalah pernapasan. 

Bronchopneumonia adalah bentuk pneumonia yang memengaruhi area alveoli di paru-paru dan bronkus. Bronchopneumonia adalah kasus pneumonia yang menjadi penyebab kematian terbesar anak-anak pada usia di bawah 5 tahun.

 

Gejala dan Penanganan Bronchopneumonia

gejala bronchopneumonia

Gejala penyakit ini cenderung lebih cepat muncul parah jika menyerang orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk anak-anak. Ini karena sistem pernapasannya masih belum berkembang sempurna. Gejala dan penanganan pada bronchopneumonia pada dasarnya sama dengan pneumonia biasa.

Adapun gejala yang muncul antara lain demam, kesulitan bernapas, napas yang pendek, nyeri dada yang semakin parah terutama saat batuk atau menarik napas panjang, batuk berdahak, berkeringat, nyeri otot, tidak bertenaga, mudah lelah, sakit kepala, mual, muntah hingga batuk darah.

Untuk mewaspadai serangan bronchopneumonia, sebaiknya anak segera dibawa ke dokter jika mengalami salah satu dari gejala-gejala di atas.

Baca juga:
Bayi Mungil Berjuang Melawan Sepsis dan NRDS
Perhatikan Penyebab Pneumonia dan Cara Penanganannya

 

Mengapa Bronchopneumonia pada Anak Harus Diwaspadai?

bronchopneumonia pada anak

Penyakit pneumonia sendiri adalah salah satu penyakit yang paling rentan menyerang anak-anak terutama yang usianya masih di bawah 2 tahun dan jenis bronchopneumonia adalah yang paling umum terjadi. Pada tahun 2015 setidaknya ada 920.000 kasus kematian anak di seluruh dunia akibat bronchopneumonia.

Jika tidak ditangani dengan tepat, ada berbagai komplikasi yang bisa dialami oleh penderita antara lain:

  • Kegagalan sistem pernapasan. Ini terjadi ketika pertukaran oksigen dan karbondioksida gagal terjadi. Penderita memerlukan alat bantu napas atau ventilator agar bisa bernapas dengan baik
  • Sindrom gangguan pernapasan akut (Acute respiratory distress syndrome/ARDS). ARDS adalah bentuk kegagalan sistem pernapasan yang lebih parah dan bisa mengancam jiwa.
  • Sepsis. Dikenal juga dengan keracunan darah atau septikemia. Ini terjadi saat infeksi sudah semakin parah dan menyebabkan respon imun jadi berlebihan dan malah merusak jaringan tubuh. Sepsis bisa menyebabkan kegagalan banyak organ dan mengancam jiwa
  • Abses paru-paru. Abses adalah infeksi parah yang menyebabkan munculnya kantung-kantung berisi nanah yang terbentuk di paru-paru.

Untuk mendeteksi apakah anak terinfeksi bronchopneumonia, biasanya dokter akan melakukan serangkaian tes. Mulai dari pemeriksaan darah, bronchoscopy, CT scan dada hingga pemeriksaan level oksigen dalam darah pasien.

Karena kasusnya yang umum terjadi dan tidak mudah terdeteksi sejak awal, bronchopneumonia seringkali mengancam nyawa.


Kamu bisa bantu mereka yang sedang berjuang melawan penyakitnya dengan berdonasi di Kitabisa. Klik gambar di bawah ini untuk donasi.

bantu biaya rumah sakit