Adnan, seorang bayi yang baru berusia 11 bulan ketika ia didiagnosa terkena penyakit kanker mata. Adnan merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara. Ia dan keluarganya tinggal di Tempuran 12A Kecamatan Trimurjo, Kota Lampung. Ayah Adnan, Hermanto bekerja sebagai buruh tani. Ia tidak menyangka bahwa Adnan menderita penyakit tersebut.
“Saya pasrah, Mas,” kata Hermanto
Mulanya Adnan menangis kesakitan sambil terus mengucek matanya hingga kelopak mata terbalik. Hanya dalam waktu seminggu, mata Adnan yang tadinya normal menjadi besar. Adnan dibawa ke RS Muhammadiyah Metro dan kemudian dirujuk ke RSUD Abdul Moeloek (RSUDAM) untuk penanganan lebih lanjut.
Tergerak untuk membantu, Mada Angga Dwi tetangga Adnan galang dana untuk bantu biaya perawatannya di halaman kitabisa.com/bantuadnanerlangga. Cerita Adnan menjadi viral. Ratusan #OrangBaik berdonasi mengumpulkan dana lebih dari 160 juta rupiah.
Selain itu, banyak juga Komunitas di Kota Metro Lampung yang melakukan galang dana untuk bantu kesembuhan Adnan.
Adnan dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Ia menjalani operasi pertamanya untuk mengeluarkan cairan di kepala yang mengakibatkan hydrochepalus. Pasca operasi, ia dirawat di ruang ICU. Operasi kedua kemudian dilakukan untuk mengobati kanker pada kedua bola matanya.
Setelah operasi keduanya, Adnan dirawat selama 60 hari. Selama hidup di Jakarta, Adnan dan keluarganya didampingi oleh Yayasan Peduli Generasi Lampung. Tanggal 4 Januari 2017 Adnan sudah diperbolehkan pulang oleh tim dokter. Namun, ia masih harus tetap menjalani kontrol seminggu sekali di rumah sakit daerah dan sebulan sekali di RSPAD.
*Kalian ingin membantu adik-adik yang terkena kanker seperti Adnan? Galang dana untuk mereka sekarang juga di https://ktbs.in/yukgalangdana
