Bayi Prematur: Gejala, Penyebab, dan Cerita Perjuangan Baby Arthur

February 7, 2018
Oleh : Iqbal Hariadi

Bayi prematur menurut bahasa mengacu pada kelahiran bayi sebelum waktunya. Menurut WHO, usia kandungan normal sampai menuju kelahiran adalah antara 37 sampai 40 minggu. Kurang dari itu, kelahiran bisa disebut prematur.

Artikel ini kami tuliskan untuk memberikan pengetahuan kepada orang tua maupun calon orang tua tentang bayi prematur. Selain itu, kami juga menuliskan cerita perjuangan bayi prematur agar menjadi inspirasi bagi kita semua.

 

Bayi Prematur dan Kondisi Kesehatannya

Bayi Prematur: Gejala, Penyebab, dan Cerita Perjuangan Baby Arthur

Bayi dengan kondisi prematur memiliki kondisi tubuh yang lemah. Berat badannya kurang, dan organ vitalnya tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga harus didukung dengan alat bantu.

Pada kasus lebih parah, tidak berfungsinya organ vital ini bisa mengakibatkan kematian. Harapan hidup bayi yang lahir saat usia kandungan belum genap 23 minggu cenderung tipis.

Bahkan seperti dikutip Alodokter, bayi yang dalam kandungan selama kurang dari 37 minggu, risikonya cukup besar untuk mengidap penyakit jangka panjang, baik fisik maupun mental.

Namun banyak juga cerita bayi prematur yang semangat berjuang dan bisa tumbuh sehat seperti anak pada umumnya. Beberapa cerita kami tuliskan di bagian selanjutnya di artikel ini.

 

Penyebab Kelahiran Prematur

Sebagian besar kasus kelahiran prematur memang terjadi secara spontan, tanpa sebab yang jelas. Tapi ada sejumlah kondisi darurat yang membuat janin harus dikeluarkan dari dalam rahim sebelum waktunya. Hal ini biasanya dilakukan untuk menjaga keselamatan ibu dan anak.

Secara umum, kondisi ibu hamil berperan penting terhadap kesehatan janin. Penyebab utama terjadinya kelahiran sebelum usia ideal adalah kesehatan organ reproduksi dan tubuh ibu hamil secara umum, serta beragam kebiasaan buruk yang dilakukannya.

Organ reproduksi, seperti rahim dan vagina rentan terinfeksi virus dan bakteri. Bakteri dan virus ini bisa menyebabkan air ketuban pecah dini, infeksi dan inflamasi rahim, hingga penyakit menular yang menyerang organ seksual. Ibu hamil yang menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, darah tinggi, gangguan ginjal, dan kurang darah, juga berisiko melahirkan bayi prematur.

Selain penyakit-penyakit di atas, ada sejumlah faktor gaya hidup yang memengaruhi usia kelahiran bayi. Ibu hamil yang doyan merokok, mengonsumsi alkohol dan obat-obatan keras, tanpa memperhatikan asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, juga rentan melahirkan sebelum waktunya.

Bukan hanya itu, persalinan prematur juga bisa dilatarbelakangi faktor-faktor berikut ini:

  • Usia ibu hamil kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun
  • Obesitas dan anoreksia
  • Sering melakukan pekerjaan fisik yang berat
  • Jarak antara kehamilan kurang dari 6 bulan
  • Pernah aborsi atau keguguran
  • Pernah hamil menggunakan bayi tabung
  • Faktor genetis atau keturunan
  • Mengandung bayi kembar

 

Mencegah Kondisi Buruk Pada Kelahiran Prematur

bayi prematur di rumah sakit

Kelahiran prematur bisa dideteksi sejak dini. Ada beberapa gejala yang bisa dirasakan oleh ibu, di antaranya kontraksi berlebihan (setiap 10 menit), sakit punggung di bagian bawah, kram perut bagian bawah, pendarahan dan keluarnya cairan di vagina, sering keputihan, mual dan muntah, tekanan pada punggung, sampai diare.

Jika ibu hamil sering mengalami berbagai gejala ini, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. Dokter bisa memperkirakan kemungkinan persalinan dini dengan meneliti gejala-gejala tersebut dan melakukan pencegahan dini.

Penanganan dini biasanya dilakukan dengan cara menyuntikkan zat tertentu kepada bayi melalui ibu hamil. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja organ tubuh bayi dalam kandungan, sehingga risiko komplikasi bisa dikurangi.

Ketika kelahiran prematur tidak terhindarkan, sebaiknya bayi dibawa ke NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Unit ini memiliki prosedur penanganan khusus untuk bayi prematur yang melibatkan dokter anak spesialis syaraf, nutrisi, dan pencernaan. Bayi belum siap beradaptasi dengan dunia baru. Di sini, dia akan mendapat perlakuan intensif untuk meningkatkan fungsi organ-organ tubuhnya.

Namun sebelum terlambat, ada baiknya ibu hamil benar-benar memperhatikan kesehatannya. Asupan nutrisi harus seimbang dan melakukan diet bila perlu. Ibu hamil tidak dianjurkan mengonsumsi bahan-bahan kimia secara berlebihan, termasuk kosmetik dan obat-obatan.

 

Cerita Perjuangan Baby Arthur

bayi prematur

Baby Arthur adalah salah satu bayi yang terlahir prematur. Sejak dalam kandungan, Arthur sudah diprediksi akan lahir lebih cepat karena ada kelainan dalam rahim mamah Arthur.

Papa dan Mama Arthur adalah pekerja keras yang mengharapkan kelahiran anak pertamanya. Dalam kondisi kandungan kurang baik tidak menyurutkan semangat papa dan mama Arthur untuk memperjuangkan dana untuk kelahiran Arthur.

Arthur lahir dalam kondisi prematur di minggu ke 32 melalui proses caesar. Arthur harus ditempatkan di ruang NICU dengan ventilator dikarenakan paru paru belum berkembang dan berfungsi dengan baik. Saat itu tarikan nafas Arthur masih sangat berat, bayi mungil ini jadi harus dimasukkan dalam inkubator dengan selang yang masuk kedalam tubuhnya.

Sungguh berat kondisi ini untuk Papa Mama Arthur, meskipun mereka tetap terus semangat berjuang untuk buah hatinya.

Dengan kondisi tersebut, Arthur disarankan dokter melalui berbagai tindakan medis; mulai dari intubasi ETT, berlanjut pada pemasangan UVC dan UAC, beberapa kali rontgen, sampai dengan penggunaan mesin HFO (ini jenis Ventilator frekuensi tinggi yang digunakan pada bayi afiksia berat). Semua upaya ini diusahakan agar pertukaran udara paru-paru Arthur dapat optimal.

Biaya yang diperlukan pun tidak sedikit. Selama di NICU, setidaknya biaya perawatan Arthur 10-15 juta/hari dan tagihan telah mencapai lebih dari 150 juta. Kebutuhan dana untuk pengobatan Arthur terus bertambah hingga orang tuanya mengalami kesulitan.

Hingga akhirnya salah satu sahabat Papa Arthur, Sudarmadi, berinisiatif menggalang dana melalui halaman kitabisa.com/nicufighter. Sudarmadi menceritakan kondisi Arthur, dan menyebarkan halaman tersebut ke teman-teman dan keluarga Papa Arthur.

Puji syukur dalam waktu singkat, ratusan orang ikut membantu berdonasi, hingga terkumpul lebih dari 100 Juta. Dana tersebut kemudian digunakan untuk membantu berbagai tindakan medis lanjutan, sehingga kondisi Arthur terus membaik dan membaik.

arthur bayi prematur

“Arthur sudah bisa kembali ke pelukan kami setelah satu bulan dirawat di NICU. Sebelumnya Arthur harus dirawat karena lahir prematur di minggu ke 34. Efeknya, paru-paru Arthur belum berfungsi dengan baik”, cerita Mama Arthur.

A post shared by Kitabisa.com (@kitabisacom) on

Bahagia banget sekarang Arthur udah bisa pulang ke rumah. Perjuangan Arthur sembuh bakal jadi cerita yang akan terus memotivasi perjalanan hidupnya. Perjuangan yang membuktikan kebesaran Tuhan dan dukungan orang-orang baik di Indonesia.”, tutup Mama Arthur.

Papa Mama Arthur bersama suster perawat

Baby Arthur adalah salah satu contoh bayi prematur yang kembali sehat setelah berjuang bersama kedua orang tuanya. Biaya pengobatan yang besar terbantu karena galang dana online yang dilakukan melalui Kitabisa.com. Ratusan teman dan keluarga dengan mudah bisa berdonasi dan memberikan dukungan untuk Arthur.

 


Kamu juga bisa bantu keluarga, teman, atau kerabat yang butuh bantuan biaya pengobatan dengan cara galang dana di Kitabisa. Klik gambar di bawah ini!

Bagikan