Membayar Zakat Mal di Bulan Ramadhan, Bagaimana Hukumnya?

May 16, 2018
Oleh : Iqbal Hariadi

Menjelang bulan Ramadhan, banyak tradisi serta kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat muslim di Indonesia. Salah satu kebiasaan tersebut adalah membayar zakat mal atau zakat harta. Banyak yang meyakini bahwa membayar zakat saat mendekati atau di bulan Ramadhan lebih utama dibandingkan di waktu lain. Apakah memang demikian?

Perlu diketahui, dalam agama Islam, ada 2 jenis zakat yang wajib dibayarkan, yakni zakat fitrah dan zakat harta atau mal. Zakat fitrah dibayarkan ketika menjelang Idul Fitri berupa makanan pokok. Sementara itu, zakat harta kembali lagi terbagi menjadi beberapa jenis, seperti zakat hewan ternak, zakat hasil pertanian, rikaz (barang temuan), zakat perdagangan, emas dan perak, serta zakat profesi.

zakat mal

Syarat Wajib Membayar Zakat Mal

Berbeda dengan zakat fitrah, zakat harta tidak diwajibkan kepada semua muslim. Ada persyaratan yang perlu dipenuhi bagi seorang muslim untuk menjadi seorang wajib zakat harta, yaitu:

  • Kebutuhan pokok sudah terpenuhi. Kebutuhan pokok tersebut antara lain adalah tempat tinggal, makanan, pakaian, kendaraan, serta alat yang dipakai sebagai sarana mata pencaharian.
  • Harta yang dimiliki merupakan jenis harta yang berkembang. Artinya, harta tersebut bisa bertambah ketika diusahakan.
  • Harta sudah memenuhi nishab. Nishab merupakan batasan minimal yang ditetapkan syari’at mengenai kewajiban pembayaran zakat.
  • Milik pribadi secara penuh. Artinya, seorang muslim yang masih memiliki tanggungan utang tidak wajib membayar zakat. Apalagi, ketika jumlah harta dikurangi dengan nominal utang lebih rendah dari nishab.
  • Harta sudah dimiliki selama 1tahun (haul). Seorang muslim harus membayar zakat mal ketika harta tersebut sudah dimilikinya selama setahun.

 

Waktu Pembayaran Zakat Mal

Kembali ke persoalaan utama. Kapan zakat mal harus dibayarkan? Apakah harus menunggu bulan Ramadhan? Jawabannya tidak harus. Perlu Anda ketahui, harta yang harus dizakati harus memenuhi haul, seperti yang telah disebutkan. Syarat haul ini berlaku untuk harta berupa emas, perak, binatang ternak, dan zakat perdagangan. Sementara itu, zakat pertanian wajib ditunaikan tanpa ada syarat haul.

Untuk zakat profesi atau penghasilan, para ulama memiliki perbedaan pendapat. Ada pendapat yang mengharuskan zakat profesi harus memenuhi syarat haul dan nishab. Sementara itu, pendapat lain mengungkapkan bahwa pembayaran zakat untuk penghasilan tidak perlu haul, bisa dibayarkan setiap bulan.

Jumhur ulama berpendapat bahwa pembayaran zakat mal, baik yang dilengkapi syarat haul dan tidak, harus dibayarkan secepatnya. Tidak harus menunggu kedatangan bulan Ramadhan. Ibnu Hajar Al Asqolani dalam kitab Fathul Bari, mengatakan bahwa menyegerakan perbuatan baik adalah sikap yang bisa membebaskan muslim dari tanggungan, menjauhkan dari sikap tercela, serta dapat meringankan kesulitan dari orang yang membutuhkan.  

Hukum Membayar Zakat Mal di Bulan Ramadhan

zakat mal 2,5%

Lalu, bagaimana kalau seorang muslim memilih untuk menunda pembayaran zakat padahal telah memenuhi nishab dan haul hingga memasuki bulan Ramadhan? Terkait kebiasaan ini, Imam Nawawi mengungkapkan, pembayaran zakat di bulan Ramadhan memberikan banyak faedah. Apalagi, pada bulan yang suci ini, umat Islam disarankan untuk memperbanyak berbuat kebaikan.

Hanya saja, ada hal yang harus diperhatikan ketika memilih untuk membayar zakat mal di bulan Ramadhan. Imam Nawawi mengungkapkan, bahwa menunda pembayaran zakat harta hingga mencapai bulan Ramadhan tidak diperbolehkan. Apalagi, kalau dilakukan dengan sengaja. Namun, lain halnya ketika penangguhan pembayaran itu terjadi karena ada uzur atau sebab yang mendesak.

Dengan penjelasan seperti itu, alangkah lebih baik kalau pembayaran zakat harta dilakukan secepatnya. Dengan begitu, para mustahiq bisa segera memperoleh manfaat dari pemberian zakat tersebut.

Kamu bisa membayar zakat melalui zakat.kitabisa.com.

Zakat Kitabisa

Bagikan