Kelahiran prematur merupakan kelahiran bayi saat usia tiga minggu atau lebih, sebelum waktu kelahiran normal. World Health Organization menyebutkan bahwa Indonesia berada pada urutan kelima sebagai negara dengan jumlah bayi prematur terbanyak di dunia.
Kelahiran prematur diidentifikasi sebagai penyumbang terbesar Angka Kematian Bayi (AKB). AKB mencapai 25 kematian setiap 1.000 bayi yang lahir (Badan Pusat Statistik, 2016). Hal ini tentu harus menjadi perhatian dari banyak pihak karena AKB menjadi salah satu indikator tingkat kesehatan di sebuah negara.
Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena bebagai macam masalah kesehatan karena organ-organ tubuhnya masih belum tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Hal ini disebabkan karena minggu-minggu terakhir kehamilan merupakan waktu yang paling penting untuk proses pertumbuhan janin, khususnya untuk otak dan paru-paru.
Jika masalah kesehatan pada bayi prematur menjadi lebih serius, maka bayi akan dirawat lebih lama di rumah sakit di dalam ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit).
Apa Penyebab Kelahiran Bayi Prematur?
Beberapa penyebabnya antara lain:
-
Infeksi
Infeksi yang menyebabkan kelahiran bayi prematur merupakan infeksi pada sistem reproduksi dan saluran kemih. Hal ini disebabkan karena bakteri akan mengeluarkan substansi yang dapat melemahkan selaput yang ada di sekitar kantong amnion dan kemudian akan menyebabkan ketuban pecah dini (KPD). Bakteri juga dapat menyebabkan infeksi pada rahim. Selain itu, infeksi juga dapat disebabkan oleh penyakit menular seksual.
-
Gaya hidup
Gaya hidup yang buruk sehari-harinya dapat memicu kelahiran bayi prematur antara lain merokok saat hamil, menggunakan obat-obatan terlarang (NAPZA), dan tidak mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
-
Penyakit tertentu
Orang dengan penyakit tertentu seperti diabetes, gangguan ginjal, tekanan darah tinggi, dan anemia selama masa kehamilan akan lebih berisiko mengalami persalinan prematur.
-
Faktor risiko lainnya
Beberapa faktor lain yang dapat menjadi faktor risiko kelahiran bayi prematur antara lain faktor genetik, kehamilan kembar dua atau lebih, kehamilan dengan jarak kurang dari enam bulan dari kehamilan sebelumnya, kehamilan melalui bayi tabung. Kondisi ibu juga mempengaruhi seperti pernah mengalami aborsi atau keguguran beberapa kali sebelumnya, ibu mengalami trauma, depresi, kekerasan, atau cidera saat hamil sehingga mengalami stres yang tinggi. Kemudian, akan menyebabkan pelepasan hormon yang dapat memicu kontraksi dan kelahiran prematur, berat badan ibu kurang atau lebih dari normal sebelum hamil. Ibu berusia kurang dari 17 atau lebih dari 35 tahun saat hamil, aktivitas fisik yang berat, dan ibu beberapa kali mengalami pendarahan saat hamil, terutama saat trimester terakhir.
Apa Komplikasi Bayi Lahir Prematur?
-
Komplikasi jangka pendek
Bayi prematur kemungkinan akan mengalami berbagai gangguan pada organ tubuh seperti jantung, otak, darah, serta gangguan sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem metabolisme, kekebalan tubuh, dan kesulitan mengendalikan suhu tubuh. Selain itu, bayi juga akan berpotensi untuk mengalami penyakit kuning karena organ hati belum matang.
-
Komplikasi jangka panjang
Bayi prematur mengalami komplikasi jangka panjang seperti lumpuh otak (seperti gangguan gerak), gangguan keterampilan kognitif, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, masalah pada gigi, gangguan psikologis, hingga sindrom kematian bayi mendadak (komplikasi yang paling parah).
Bagaimana Penanganan Kelahiran Bayi Prematur?
Penanganan kelahiran bayi prematur dibagi dua yaitu penanganan sebelum bayi lahir dan penanganan sesudah bayi lahir. Jika Ibu mengalami kontraksi lebih awal, maka dokter akan segera memberikan obat untuk menghentikan kontraksi dan meredakan rasa sakit, biasanya jenis tokolitik. Dokter juga akan memberikan suntikan steroid untuk mengurangi risiko komplikasi pada bayi yang lahir prematur.
Namun, jika upaya penanganan dini ini sudah dilakukan, tetapi kelahiran bayi prematur tidak dapat dihindari, maka dokter akan memberikan penanganan khusus terhadap bayi prematur yang baru lahir di ruangan NICU rumah sakit dalam jangka waktu tertentu. Bayi prematur biasanya akan langsung dimasukkan ke dalam inkubator untuk kemudian mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Ibu diharapkan jangan stres sehingga mampu memompa air susu ibu (ASI) dengan kualitas yang baik untuk bayinya. Bayi pun kemudian tetap mengkonsumi ASI setiap harinya. Ibu tidak perlu cemas dan takut karena dengan perawatan khusus, bayi akan dapat mengejar keterlambatannya dari bayi-bayi yang lain. Ibu cukup untuk lebih bersabar dan berdoa.
Seperti Alyssa, kamu juga bisa menolong keluarga, sahabat, atau tetanggamu yang sedang butuh bantuan biaya pengobatan dengan cara galang dana di Kitabisa. Melalui galang dana di Kitabisa, kamu bisa menerima donasi dari keluarga, sahabat, dan para donatur yang tergerak membantu.
Kamu bisa konsultasi galang dana untuk biaya pengobatan dengan cara, klik : ktbs.in/tanya atau kirim pesan WhatsApp ke nomor 081315532353.