Konflik Palestina-Israel telah terjadi sejak lama. Hingga kini, konflik tersebut belum juga menemukan tanda-tanda akan usai. Kedua pihak belum juga benar-benar berdamai, meski telah berulang kali dilakukan perjanjian dan gencatan senjata.
Akibat konflik Israel-Palestina, tentu akan ada kerugian yang ditimbulkan. Kerugian ini dirasakan oleh warga muslim yang khususnya berada di Palestina. Hidup mereka saat ini jauh dari kata ketenangan dan keamanan.
Rusaknya Beberapa Tempat Ibadah Akibat Konflik Israel-Palestina
Ratusan masjid di wilayah Palestina rusak akibat konflik Israel-Palestina. Terdapat puluhan masjid sepenuhnya hancur lebur dan ratusan masjid rusak sebagian. Kerusakan masjid yang rusak sepenuhnya dikarenakan dihantam oleh roket dari Israel.
Penjajah atau militer dari Israel sengaja merusak tempat ibadah para jamaah di masjid, salah satunya di Masjid Al-Aqsha, dengan meningkatkan penyerbuan dan penangkapan. Mereka tidak peduli bahwa tindakan tersebut mengganggu ketenangan ibadah kaum muslimin di dalam masjid. Mereka juga terganggu karena meningkatnya jumlah jamaah shalat yang datang berbondong-bondong untuk ke masjid. Kini warga Palestina melaksanakan shalat di bagian yang masih tersisa dari bangunan-bangunan masjid yang dihancurkan itu.
Kondisi Kehidupan Ekonomi Palestina Akibat Konflik Israel-Palestina
Palestina terjebak dalam kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Lembaga PBB yang berurusan dengan isu perdagangan, investasi dan pembangunan, UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) merilis kondisi ekonomi Palestina tumbuh tanpa ada kemajuan, banyak warganya yang menjadi pengangguran dan mengalami kelambatan dalam pembangunan. UNCTAD merilis pengangguran di wilayah Palestina adalah yang tertinggi di dunia pada 2017. Produksi pertaniannya turun 11 persen. Separuh warga Palestina yang berusia di bawah usia 30 tahun menganggur. Ekonomi tumbuh 3,1 persen, tetapi datar pada basis per kapita.
Alasan utama untuk situasi ini dari sudut pandang pembangunan ekonomi adalah serangkaian pembatasan Israel. Israel membatasi izin bagi warga Palestina untuk bekerja di Israel dengan blokade jalan di Tepi Barat. Di Gaza, pendapatan masyarakat turun 30 persen sejak tahun 1999.
Tahun 2017, ada pemotongan gaji ribuan pekerja pemerintah di Gaza sebesar 30 persen. Total dukungan internasional turun secara signifikan pada 2017. Kondisi diperburuk ketika Presiden AS Donald Trump menghentikan pendanaan untuk lembaga pengungsi Palestina PBB, UNRWA.
Nasib Anak-Anak Palestina
Nasib anak-anak Palestina sangat memprihatinkan. Semenjak dari kecil anak-anak Palestina sudah harus menghadapi hal-hal yang tidak biasa bagi mereka, yaitu harus terus berhadapan dengan konflik antara Israel dan Palestina. Mereka melihat langsung ketidakadilan di depan mata. Mereka terus berhadapan dengan kekerasan yang terjadi di negaranya.
Lebih dari setengah penduduk di jalur Gaza merupakan anak-anak, karena itu banyak sekali anak-anak yang menjadi korban atas serangan Israel tersebut. Mereka yang menjadi korban usianya rata-rata di bawah 17 tahun dan hingga sekarang sudah ribuan anak-anak yang meninggal akibat konflik Israel dan Palestina.
Anak-anak yang bertahan hidup dihantui perasaan trauma, mereka menangis melihat rumah mereka rata dengan tanah, keluarga mereka yang dibantai, kehilangan hak bermain di waktu masa kecil mereka dan tidak bisa mengenyam pendidikan seperti anak-anak pada umumnya. Mereka yang merupakan generasi penerus bangsa selalu dikejar rasa takut dan tidak aman karena serangan Israel bisa datang kapan saja. Bahkan sekolah-sekolah mereka dihancurkan tentera Israel sehingga masa depan mereka semakin suram.
Kita dapat merasakan apa yang terjadi. Bahkan kekerasan secara nyata dilakukan di depan anak-anak. Bahkan pasti ada anak-anak yang dijadikan objek penyiksaan. Mereka akan terus kehilangan masa kanak-kanak mereka dan masa depan mereka. Mengingat anak-anak Palestina juga harus hidup yang layak sebagai anak-anak di dunia.
Sungguh memprihatinkan keadaan warga muslim di Palestina saat ini. Untuk beribadah saja mereka dihantui perasaan takut dan cemas akan serangan Israel. Tanpa kita, mereka akan terus berjuang. Mereka akan terus mempertahankan Palestina. Mereka akan terus bertahan, sampai di titik darah penghabisan. Mari kita ulurkan tangan kita bersama membantu warga muslim di Palestina!
Ditulis Oleh: Samantha Widya
Selain mengirimkan doa tulus untuk mereka, kamu juga bisa menyisihkan sebagian rezeki untuk membantu mereka yang berada di Palestina. Dengan cara berdonasi melalui Kitabisa. Insyaallah Allah akan membalas kebaikanmu dan melipatgandakan pahalamu.