Data statistik dari International Agency for Research on Cancer menyebutkan bahwa satu dari 600 anak akan menderita kanker sebelum usia 16 tahun. Sementara itu, Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), Ira Sudiro, menambahkan bahwa 60% dari seluruh anak penderita kanker di dunia menderita kanker darah. Di Indonesia, hal yang sama juga terjadi, yaitu sebagian besar anak penderita kanker mengidap jenis kanker darah.
Apa Itu Kanker Darah?
Leukemia atau kanker darah menduduki angka 2,5 % dari total kanker kanker yang ada. Pada kanker anak, umumnya risiko terkena leukemia akan tinggi pada usia 0-4 tahun, dan pada lakilaki serta perempuan dewasa angka perbandingannya adalah 7:5.
Leukemia berbeda dari kebanyakan kanker lainnya, yang mana tidak menghasilkan tumor. Karena leukemia ini akibat dari tidak terkontrolnya bagian sel-sel darah, sel kanker ini dapat berkembang biak dalam sistem peredaran darah. Leukemia merupakan suatu penyakit yang ditandai pertambahan jumlah sel darah putih (leukosit) dengan ertambahan yang sangat cepat dan tidak terkendali, serta bentuk sel-sel darah putih yang tidak normal. Pada pemeriksaan mikroskopis apus darah tepi, terlihat sel darah putih muda, besar-besar, dan selnya masih berinti (megakariosit). Beberapa ahli menyebut leukemia sebagai keganasan sel darah putih (Neoplasma Hematologi).
Pada kondisi normal, sel-sel akan tumbuh dan mati sesuai dengan mekanisme yang diatur oleh tubuh sehingga sel tua akan mati dan digantikan oleh sel muda. Leukemia terjadi saat proses pematangan dari sistem sel menjadi sel darah putih mengalami gangguan dan menghasilkan perubahan ke arah keganasan. Perubahan tersebut sering kali melibatkan penyusunan kembali bagian dari kromosom (bahan genetik sel yang kompleks).
Jenis Leukimia Berdasarnya Perkembangan Penyakitnya
Leukemia dapat dibedakan berdasarkan perkembangan penyakitnya, yaitu:
- Leukemia Kronis
Penyakit Leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun. Solusi pengobatannya dengan transfusi darah dan suntikan eritropoetin, transfusi trombosit, pemberian antibiotik, pencangkokan sumsum tulang, pemberian obat interferon alfa, dan terapi penyinaran digunakan untuk memperkecil ukuran kelenjar getah bening, hati atau limpa. - Leukemia Akut
Penyakit Leukemia akut merupakan suatu penyakit yang serius, berkembang dengan cepat, dan apabila tidak diterapi dapat menyebabkan kematian dalam beberapa minggu atau bulan. Jenis ini dapat timbul pada sel-sel limfoid atau sel-sel myeloid. Leukemia mempengaruhi sel-sel limfoid disebut lymphocytic leukemia. Leukemia mempengaruhi sel-sel myeloid disebut myeloid leukemia atau myelogenous leukemia. Penyakit Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Solusi pengobatannya dengan transfusi sel darah merah, kemoterapi, transfusi trombosit, pemberian antibiotik, dan beberapa kombinasi dari obat kemoterapi, pencangkokan sumsum tulang.
Modalitas Penanganan Kanker Darah
- Radioterapi
Radioterapi umumnya dilakukan untuk mencegah dan mengobati penyebaran sel leukemia ke otak. Saat ini pengobatan radioterapi pada leukemia mulai ditinggalkan oleh banyak ahli, karena efek samping yang begitu besar dan kuat seperti gangguan intelektual, timbulnya second malignancy dan menganggu tumbuh kembang anak. Sehingga sebagian besar protocol pengobatan leukemia tidak lagi menggunakan radioterapi. Berhasil tidaknya pengobatan radioterapi tergantung dari banyak faktor antara lain sensitivitas sel kanker terhadap radiasi, efek samping yang timbul, pengalaman radioterapis serta penderita yang kooperatif. - Kemoterapi
Kemoterapi pada penderita leukemia mempunyai peran penting dalam mencapai optimalisasi terapi dan saat ini didapatkan banyak kemajuan pengalaman penggunaan kemoterapi untuk pengobatan leukemia. Ditinjau dari aspek tujuan pemberiannya, kemoterapi dapat digunakan untuk mencapai kesembuhan (complete remission) dan mencapai masa bebas penyakit (disease free survival). Berbagai penelitian tentang kemoterapi dilakukan dengan tujuan berusaha mencari obat baru atau mengkombinasi beberapa macam obat agar kinerja obat lebih baik dengan efek samping yang minimal dan dapat ditolerir oleh tubuh.
- Pembedahan
Merupakan salah satu modalitas dalam penanganan penderita kanker. Pada umumnya pembedahan dilakukan pada pada penderita dengan tumor padat yang masih dini atau untuk pengobatan paliatif dekompresif, tetapi pembedahan tidak dapat digunakan pada penanganan keganasan hematologi.Penjelasan dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi medik dr. Lugyanti Sukrisman, SpPD dalam program Dokter Bicara Kanker yang dikutip dari Liputan6.com edisi 29/4/2015, menjelaskan bahwa Leukemia bisa sembuh total kecuali pada leukemia kronik. akan tetapi seiring dengan perkembangan pengobatan leukemia, CML atau Leukemia Myeloid Kronis ini bisa mencapai kesembuhan atau remisi tanpa transplantasi sumsum tulang dengan obat terbaru yang dinamakan imatinib
Kasus Kanker Darah di Indonesia
Leukemia atau kanker darah menduduki angka 2,5 % dari total kanker kanker yang ada serta 60% dari seluruh anak penderita kanker di dunia menderita kanker darah. Salah satu kasus kanker darah atau leukemia di Indonesia diderita oleh anak laki-laki berusia 10 tahun bernama Eyvando Eza Imanniel, Reyvando tumbuh secara baik dan normal seperti halnya teman-teman sebayanya, tidak ada tanda-tanda bahwa dia akan terserang leukemia.
Namun mulai November 2017 awal, Reyvando mengalami sakit hingga panas tinggi dan nafsu makan berkurang hingga pucat. Orang tuanya membawa ia bawa ke dokter untuk tes darah. Hasil dari tes mengatakan jumlah Hb-nya 4,5 dan trombositnya 12.000 dan diagnosis awal mengatakan Reyvando terkena Anemia. Setelah seminggu menjalani perawatan di rumah sakit dan menjalani berbagai macam tes termasuk pengambilan sumsum tulang darah, baru diketahui bahwa Reyvando terkena leukemia stadium satu.
Usaha Reyvando Berjuang Melawan Kanker Darah
Setelah terdiagnosa mengalami kanker darah stadium satu, orang tua Reyvando sempat mengusahakan untuk melakukan pengobatan tradisional selama dua bulan tetapi keadaan Reyvando malah smakin memburuk. Reyvando mulai muntah darah secara terus menerus dan akhirnya orang tuanya memutuskan untuk membawa Reyvando kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis lebih baik. Kemoterapi yang tidak dilakukan sejak awal menyebabkan kanker Reyvando malah semakin parah dan menyebar. Bahkan lambung Reyvando pun terkena imbasnya dan ia harus dipasangkan selang melalui hidung untuk mengeluarkan darah di lambungnya.
Saat ini ini Reyvando masih menjalani pengobatan rawat jalan kemoterapi selama enam bulan dan akan terus dikemo sampai dua tahun kedepan. Jarak rumah orang tua dan rumah sakit yang membutuhkan waktu empat jam, membuat orang tua Revando untuk menyewa tempat tinggal di Banjarmasin. Donasi yang terkumpul di halaman galang dana Kitabisa akan digunakan untuk biaya akomodasi selama pengobatan Reyvando di Banjarmasin dan membayar tagihan BPJS serta obat-obat untuk penyembuhan Reyvando yang tidak dapat dicover oleh BPJS.
Ditulis Oleh: Shelia Lauvita
Kamu bisa beri dukungan untuk bantu mereka yang membutuhkan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Kamu bisa berbagi kebaikan dengan cepat dan mudah lewat website Kitabisa atau Aplikasi Kitabisa. Yuk, bantu mereka yang membutuhkan dengan klik gambar di bawah ini!