Alat bantu pernapasan merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk membantu kelangsungan hidup seseorang jika paru-paru sedang dalam keadaan yang kurang baik. Alat bantu pernapasan pada umumnya digunakan di rumah sakit untuk membantu pernapasan pasien, membantu mengantarkan oksigen ke paru-paru pasien, mengeluarkan karbon dioksida dari dalam tubuh pasien, dan sebagai alat pernapasan bagi pasien yang kehilangan kemampuan untuk bernapas.
5 Jenis Alat Bantu Pernapasan dan Fungsinya
Ada berbagai macam jenis alat bantu pernapasan yang perlu kita ketahui. Berikut merupakan beberapa jenis alat bantu pernapasan beserta masing-masing fungsinya.
-
Nebulizer
Dalam istilah kedokteran, nebulizer adalah perangkat yang dapat menghantarkan obat yang digunakan oleh pasien dalam bentuk kabut yang dihirup ke dalam paru-paru. Nebulizer berfungsi untuk mengubah obat asma yang berbentuk cair menjadi bentuk gas. Dengan kata lain, alat ini memiliki kemampuan untuk menembakkan langsung obat asma menuju organ target, yaitu paru-paru. Metode seperti ini tentu saja akan menyebabkan efek obat akan terasa lebih cepat oleh pasien.
-
Tabung dan Regulator Oksigen
Tabung oksigen memiliki kemampuan untuk mengubah air menjadi suatu oksigen. Oksigen lantas dialirkan melalui selang ke saluran pernapasan pasien, bisa melalui mulut atau hidung pasien ke paru-paru. Tabung oksigen biasanya dilengkapi dengan regulator oksigen. Regulator oksigen merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mengendalikan tekanan oksigen yang diberikan kepada pasien tersebut.
Tabung oksigen berfungsi sebagai tempat yang menyimpan oksigen ke tubuh. Alat bantu pernapasan ini digunakan sebagai media pertama jika seseorang mengalami gangguan pernapasan seperti sesak napas, asma, atau gangguan pernapasan lainnya. Alat ini juga cukup banyak digunakan untuk perawatan di rumah karena dapat menjadi alat pertolongan pertama jika gangguan pernapasan yang diderita kambuh di saat yang tidak tentu. -
Tabung Oksigen Portable
Jika tabung oksigen biasanya berukuran besar, oksigen portable ini dikemas dalam tabung dengan ukuran yang lebih kecil. Oksigennya tersedia dalam bentuk gas. Alat bantu pernapasan yang satu ini sangat efisien dan praktis karena dapat dibawa kemana saja.
-
Oximeter
Oximeter merupakan alat bantu pernapasan yang berfungsi untuk mengukur kadar oksigen dalam darah tubuh. Alat bantu pernapasan ini memiliki bentuk unik seperti jam tangan. Alat ini dihubungkan dengan sensor yang berfungsi untuk mengukur kadar oksigen pada jari-jari pasien.
-
Ventilator
Ventilator merupakan sebuah alat bantu atau pendukung pernapasan yang digunakan oleg seseorang yang memiliki gangguan pernapasan. Alat bantu pernapasan seperti ventilator ini sebagian besar digunakan oleh pihak rumah sakit. Ventilator sering digunakan oleh pasien yang akan dioperasi atau dianastesi, perawatan dari penyakit paru-paru, dan gangguan pernapasan lainnya dalam membantu pernapasannya.
Selain digunakan pada saat menajalankan operasi, alat bantu pernapasan ventilator ini juga dapat digunakan oleh pasien yang menderita gangguan pernapasan serius seperti, Pneumnia, PPOK (Chronic Obstructive Pulmonary Disease) serta juga dapat digunakan untuk pasien yang mengalami cedera tulang belakang, cedera otak dan overdosis obat serta jenis penyakit atau cedera lainnya yang membutuhkan.
Baca juga:
Pemasangan Ventilator
Hal yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Ventilator
Kisah Pejuang Napas
Salah satu contoh kasus tentang kesulitan bernapas yang mana mengharuskan penderitanya menggunakan alat bantu pernapasan seperti ventilator dialami oleh putra dari ibu Novva Okrarina yang bernama Ikhsan Alfaj Pratama. Empat belas hari setelah kelahiran Ikhsan, ia didiagnosa terkena toxoplasma kongenital yang menyerang otaknya. Toxoplasma kongenital menyebabkan Ikhsan menderita penyakit paru-paru kronis (Chronic Lung Disease).
Ikhsan sempat dirawat di ruang PICU rumah sakit selama hampir 2 tahun lamanya. Untuk bernapas, Ikhsan harus dibantu dengan ventilator. Ikhsan pun sempat menjalani operasi trakeostomi untuk bisa bernapas kembali. Sejak November 2018 lalu, Ikhsan harus rutin kontrol di beberapa polo karena ia didiagnosa dengan Pubertas Prekoks Sentral (pubertas dini). Oleh karenanya, Ikhsan saat ini harus rutin periksa ke rumah sakit di Jakarta untuk mendapatkan suntikan hormon yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan setiap 3 bulan sekali.
Ditulis Oleh: Ray
Selain Ikhsan, kamu juga bisa bantu mereka yang membutuhkan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!