Kenaikan harga sapi qurban di Jawa kerap terjadi setiap jelang iduladha. Misalnya, di Pulau Jawa, harga sapi potong mengalami peningkatan antara Rp500.000—1.000.000 per ekor per tahun. Artinya, jika semula harga sapi Rp18.000.000, di tahun tersebut bisa mencapai Rp18.500.000—20.000.000.
Adanya kenaikan harga jual sapi—salah satunya—disebabkan oleh peningkatan jumlah permintaan hewan qurban. Di samping itu, lokasi daerah juga memengaruhi harga sapi.
Lantas, berapa rata-rata harga sapi potong untuk qurban di wilayah Jawa? Simak ulasannya berikut ini.
Harga Sapi Sistem Timbang Hidup
Timbang hidup merupakan salah satu cara menjual hewan qurban yang dipraktikkan oleh beberapa peternak di Jawa. Jadi, dengan mempertimbangkan jenis, pembeli akan membayar sejumlah uang sesuai bobot badan sapi.
Semisal, pembeli menginginkan sapi simental bobot 400 kg. Harga per kilonya (hidup) saat ini mencapai Rp52.000—55.000. Dengan demikian, pembeli tersebut harus membayar sebesar Rp52.000 (asumsi harga terendah) dikalikan 400, yakni Rp20.800.000.
Secara lengkap, berikut ini tabel perkiraan harga sapi qurban di Jawa tahun 2019 berdasarkan survei lapangan.
Daftar Harga Sapi Qurban
No | Jenis Sapi | Bobot Standar Qurban (Minimal) | Harga per Kilogram Hidup |
1. | Simental | 400 kg | Rp52.000—55.000 |
2. | Limousin | 400 kg | Rp52.000—55.000 |
3. | Peranakan Ongole | 350 kg | Rp48.000—50.000 |
4. | Brahman Cross | 400 kg | Rp48.000—50.000 |
5. | Sapi Madura | 350 kg | Rp48.000—50.000 |
Baca juga:
Berikut Jenis Sapi Qurban yang Bisa Kamu Pilih
Begini Tata Cara dan Doa Menyembelih Hewan Qurban
Harga Sapi Qurban Sistem Taksiran
Sistem taksiran atau dalam istilah Jawa dikenal dengan “jogrok” merupakan cara menjual yang paling banyak dipraktikkan oleh pedagang sapi qurban. Jika kamu pergi ke pasar hewan, hampir tidak ada pedagang menggunakan sistem timbang hidup. Alasannya beragam, mulai dari kebiasaan atau tradisi di tempat tinggal sampai terkait laba rugi penjualan.
Namun, benarkah menjual dengan sistem jogrok lebih menguntungkan? Sebenarnya, pemahaman ini kurang tepat. Orang yang menjual sapi qurban menggunakan sistem timbang maupun jogrok, sama-sama bisa mendapatkan laba tinggi.
Perhitungan Harga Sapi Qurban
Contoh, harga sapi PO bobot 350 kg taksiran sekitar Rp17.000.000. Jika dihitung berdasarkan bobot hidup (timbang), dengan asumsi bobot hidup 350 kg, berarti jatuhnya sekitar Rp16.800.000—17.500.000. Sama menguntungkannya, bukan?
Akan tetapi, kerugian atas sistem jogrok tersebut tetap tak terhindarkan. Salah satunya, kerugian oleh pembeli. Saat melihat sapi, bisa jadi tampak besar dan tinggi. Karena itu, si pembeli berani menaksir dengan harga tinggi. Namun, usai dipotong, jumlah dagingnya tidak seberapa banyak. Bahkan, di luar taksiran si pembeli.
Kerugian atas sistem taksiran juga kerap dialami pedagang sapi pemula. Saat ia menjual sapinya di pasar, otomatis akan bertemu makelar atau blantik sapi. Pedagang pemula memasang harga rendah untuk satu ekor sapi. Sebaliknya, blantik akan menawarkan harga tinggi kepada pembeli. Jadi, jelas siapa yang mendapatkan keuntungan besar, bukan?
Nah, sebagai referensi, kamu bisa menggunakan daftar harga sapi di Jawa berikut ini. Datanya diambil berdasarkan harga rata-rata sapi di daerah seluruh Pulau Jawa.
Daftar Harga Sapi Qurban
No | Jenis Sapi | Bobot Standar Qurban (Minimal) | Kisaran Harga |
1. | Simental | 400—1200 kg | Rp20.000.000—70.000.000 |
2. | Limousin | 400—1200 kg | Rp20.000.000—70.000.000 |
3. | Peranakan Ongole | 350—400 kg | Rp17.000.000—20.000.000 |
4. | Brahman Cross | 400—500 kg | Rp20.000.000—30.000.000 |
5. | Sapi Madura | 350—400 kg | Rp17.000.000—20.000.000 |
Kamu bisa melaksanakan ibadah qurban secara mudah dan cepat melalui di Kitabisa. Yuk, qurban sekarang dengan klik gambar di bawah ini!