Tanda-tanda Anak Terserang Rubella

September 30, 2019
Oleh : Kitabisa

Campak Jerman atau rubella adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Dibandingkan dengan orang dewasa, rubella lebih sering menyerang anak-anak, terutama anak yang belum mendapat vaksin gondok campak, dan rubella.

 

Benarkah Rubella adalah Penyakit Menular dan Berbahaya?

rubella adalah

Penyakit rubella memang kerap disamakan dengan cacar air padahal keduanya berbeda. Meskipun memiliki kesamaan, yakni menyebabkan ruam merah, rubella tidak serius seperti cacar air

Penyakit ini tidak membedakan usia, semua orang berisiko terkena rubella. Pada anak-anak, rubella dapat membaik dengan cepat. Rubella menjadi berbahaya jika tidak terdeteksi pada wanita hamil dengan usia sekitar satu minggu hingga empat bulan karena dapat meningkatkan risiko bayi lahir cacat atau lahir mati.

Penyakit rubella sangat menular.  Sebagian besar kasus rubella ditularkan melalui batuk dan bersin. Wanita hamil yang terkena virus rubella dapat menularkan penyakit ini melalui plasenta pada janin yang dikandungnya. 

Pada beberapa kasus, rubella dapat menyebabkan sindrom rubella bawaan. Sindrom ini merupakan penyebab utama anak lahir dalam keadaan cacat, tidak dapat mendengar atau tuli. Untuk mencegahnya, perlu dilakukan vaksinasi. 

 

Waspada! Ini Tanda-tanda Anak Terserang Rubella

tanda penyakit rubella

Serupa dengan penyakit lain, rubella dapat dibedakan dari tanda-tandanya. Adapun gejala yang biasa tampak pada penderita, khususnya anak-anak, antara lain sebagai berikut.

  • Ruam Merah

    Kulit dengan ruam berupa bintik-bintik merah merupakan gejala awal yang akan tampak ketika anak terserang rubella. Awalnya, ruam merah ini akan tumbuh di bagian wajah. Umumnya, ruam merah ini akan bertahan selama satu hingga tiga hari.

  • Demam Ringan & Flu

    Setelah ruam merah muncul, tubuh anak yang terserang rubella akan memberikan reaksi lain berupa demam dan flu. Gejala ini biasa dimulai dengan demam 38°C, batuk, sakit tenggorokan, dan bersin-bersin selama satu hingga dua hari. Sementara flu biasanya berlangsung hingga empat belas hari hingga dua puluh satu hari. 

  • Sakit kepala

    Jika anak mengeluh sakit kepala, maka kamu harus mulai waspada. Terlebih jika sakit kepala diikuti dengan keluhan lain, seperti sulit berjalan dan hilang kesadaran.

  • Tidak Mau Makan

    Rubella adalah penyakit yang ditandai dengan terserangnya sistem metabolisme dan organ dalam tubuh. Inilah mengapa anak-anak yang terserang rubella akan merasa mual, pusing, dan kehilangan nafsu makan. 

  • Mata Merah

    Kondisi mata merah merupakan gejala lanjutan penyakit rubella. Gejala ini menjadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh anak telah diserang. Kamu tak boleh menyepelekan gejala ini karena tanda ini merupakan peringatan akan adanya penurunan fungsi dan kinerja organ tubuh anak.

  • Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

    Biasanya penyakit rubella disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening selama satu minggu.

Baca juga:
Sindrom Tourette: Pengertian, Gejala, dan Penyebabnya
Ketahui Virus Meningitis yang Menyerang Tubuh

 

Pengobatan Rubella

Jika anak-anak mengalami tanda di atas, maka segera ajak anak untuk memeriksakan diri ke dokter. Terutama ketika anak mengeluh sakit kepala, nyeri di telinga dan sendi, dan kaku pada leher. Meskipun sangat jarang terjadi, penyakit rubella dapat memicu pembengkakan otak dan infeksi telinga.

Sebelum memeriksakan diri ke dokter, kamu bisa menggunakan aspirin rubella untuk mengatasi gejala-gejala yang timbul pada anak-anak. Sebisa mungkin, hindari menggaruk kulit yang gatal karena bisa meninggalkan bekas kehitaman. 

Rubella adalah penyakit yang dapat terpapar melalui kontak langsung dengan penderita. Agar keluarga aman dari virus rubella, selalu pastikan bahwa lingkungan kamu bersih.


Kamu bisa bantu mereka yang sedang berjuang melawan penyakitnya dengan berdonasi di Kitabisa. Klik gambar di bawah ini untuk donasi.

bantu biaya rumah sakit

Bagikan