Hipospadia adalah kelainan bawaan sejak lahir dimana letak pembukaan uretra berada di bawah penis. Uretra adalah saluran tempat mengalirnya urin dari kandung kemih menuju ke luar tubuh. Pada tubuh normal, posisi pembukaan uretra berada di ujung penis. Itulah mengapa kondisi hipospadia dianggap tidak normal dan membutuhkan penanganan khusus.
Kelainan hipospadia terjadi sejak lahir (bawaan). Ketika penis berkembang saat di janin, hormon-hormon tertentu merangsang pembentukan uretra. Pada penderita hipospadia, terjadi hormon-hormon tersebut tidak dapat berkembang dengan baik atau mengalami kerusakan. Hal itulah yang menyebabkan kelainan muncul.
Faktor Pemicu Hipospadia
Dalam banyak kasus, penyebab dari hipospadia belum diketahui secara pasti. Penyebab utamanya terkadang bersifat genetis, atau juga dipengaruhi oleh lingkungan. Meski begitu, terdapat beberapa faktor yang memicu timbulnya kelainan tersebut, diantaranya:
-
Riwayat keluarga
Kelainan akan lebih sering terjadi ketika anak memiliki riwayat keluarga yang sebelumnya memiliki kondisi hipospadia.
-
Genetik
Seperti yang dikatakan bahwa faktor genetik dapat menyebabkan terjadinya kelainan ini. Jenis genetik tertentu memicu hormon untuk membentuk alat kelamin laki-laki, dan jika perkembangannya tidak sempurna akan menimbulkan kelainan.
-
Usia Ibu
Berdasarkan beberapa penelitian, risiko hipospadia meningkat ketika seorang anak lahir dengan ibu yang berumur lebih dari 35 tahun.
-
Kondisi Janin saat Mengandung
Saat mengandung, kondisi janin harus selalu diperhatikan. Terganggunya janin dengan zat tertentu dapat menyebabkan munculnya kelainan. Beberapa mengatakan bahwa terdapat hubungan antara hipospadia dengan hormon janin dalam kandungan ibu atau dengan campuran tertentu seperti pestisida atau campuran kimia.
Baca juga:
Cerita Kelainan Gastroschisis yang Diderita Bayi Sejak Lahir
Kenali Atresia Esofagus, Kelainan di Saluran Tenggorokan
Gejala Hipospadia
Pada anak dengan hipospadia, pembukaan uretra terletak di bagian bawah penis. Hal itu bisa dijadikan penanda pertama. Tapi dalam beberapa kasus, pembukaan uretra juga ditemukan di kepala, tengah, atau pangkal penis. Selain itu, beberapa gejala hipospadia adalah:
- Kurva penis atau chordee mengarah ke bawah sehingga menyebabkan penderitanya kesulitan buang air kecil.
- Pengeluaran urin tidak normal.
- Bentuk penis yang tidak normal.
Kelainan Hipospadia di Indonesia
Saat lahir, dokter mengatakan bahwa Jaasir mengalami penyakit yang cukup langka di Indonesia, yaitu hipospadia. Di umur 1,4 tahun, Jaasir berhasil melakukan operasi untuk saluran uretra. Namun, perjuangannya belum berakhir. Ia masih harus melakukan operasi kantung testis yang tidak pada tempatnya. Awalnya dokter menyarankan untuk menunggu hingga kantung testis turun dengan sendiri dan berada di posisi seharusnya. Tapi setelah Jaasir berumur 8 tahun, masalah pada kantung testisnya belum juga teratasi. Ia kemudian diharuskan untuk melakukan beberapa tes lab sebelum menjalankan operasi yang kedua.
Biaya yang dibutuhkan oleh Jaasir tidaklah sedikit. Banyak keperluan yang tidak ditutupi oleh asuransi kesehatan, ditambah biaya transportasi dari rumah sakit ke rumah jassir yang jaraknya cukup jauh. Ibu Jaasir hanyalah ibu rumah tangga sementara ayahnya bekerja sebagai sopir. Penghasilan ayah Jaasir tidak mampu memenuhi seluruh biaya yang diperlukan. Belum lagi Jaasir memiliki tiga adik yang masih kecil.
Lewat galang dana di Kitabisa, orangtua Jaasir berharap anak pertamanya segera diberi kesembuhan dan dapat tumbuh serta beraktivitas seperti anak-anak lainnya.
Kamu bisa bantu perjuangan Jaasir dengan berdonasi di Kitabisa atau klik gambar di bawah ini.