Usus Buntu: Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

February 12, 2020
Oleh : Kitabisa

Usus buntu atau appendix sebenarnya bukanlah nama penyakit melainkan nama salah satu organ pencernaan. Penyakit ini sendiri merupakan berbentuk kantong kecil yang berada di persimpangan antara usus besar dengan usus kecil. Biasanya, kondisi radang appendix memiliki panjang sekitar 4 inci dan berada di perut kanan bagian bawah.

Fungsi sebenarnya dari usus buntu ini sampai sekarang tidak diketahui. Ada yang mengatakan bahwa kantong itu merupakan tempat penyimpanan bakteri baik. Ada juga yang percaya bahwa appendix hanya organ sisa dari hasil evolusi manusia di masa lalu. Karena itu ada atau tidaknya usus buntu dalam tubuh kita sebenarnya tidak akan mengakibatkan masalah serius.

Apa yang kita kenal sebagai penyakit usus buntu sebenarnya adalah radang atau inflamasi yang menyerang appendix yang disebut dengan appendicitis. Ketika seseorang mengalami masalah pada usus buntunya, dokter biasanya menyarankan untuk membuang area yang terkena radang. Untungnya, manusia tetap bisa hidup walaupun bagian usus buntunya sudah diangkat.

 

Penyebab Usus Buntu

Radang appendix dapat menyerang siapa saja. Namun kasusnya jarang ditemukan pada anak-anak yang usianya di bawah 2 tahun. Kebanyakan pasien dari penyakit ini berada pada rentang usia 10-30 tahun.

Appendicitis bisa terjadi ketika bagian usus buntu tersumbat. Penyebab sumbatannya biasanya karena kotoran atau material asing yang tidak seharusnya masuk ke organ pencernaan. Penyumbatan juga bisa terjadi akibat kanker. Sumbatan inilah yang kemudian akan terinfeksi dan membuat appendix membengkak. 

 

Gejala Usus Buntu

gejala usus buntu

Penderita radang usus buntu biasanya akan mengalami berbagai gejala termasuk:

  • Rasa sakit di perut kanan bawah atau di dekat pusar. Ini biasanya adalah gejala awal
  • Kehilangan selera makan
  • Mual dan muntah setelah merasakan sakit perut
  • Perut bengkak
  • Demam
  • Tidak bisa buang angin

Dalam kondisi lebih lanjut, pasien radang usus buntu juga bisa merasakan nyeri seperti ditusuk di bagian perut bawah, atas atau bagian belakang. Kesulitan atau rasa sakit ketika buang air kecil, muntah, kram hingga sembelit atau diare juga bisa jadi gejala radang usus buntu.

Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti yang sudah disebutkan, segera temui dokter. Diagnosis dan perawatan yang tepat adalah kunci kesembuhan. Jangan  makan, minum atau menggunakan obat penghilang rasa sakit, antacid atau pencahar tanpa saran dari tenaga kesehatan.

 

Cara Pengobatan Usus Buntu

operasi usus buntu

Radang appendix hampir selalu dianggap sebagai kondisi medis darurat. Pembedahan untuk mengangkat area appendix adalah prosedur yang paling umum dilakukan, hampir pada semua kasus radang usus buntu.

Umumnya, jika dokter mencurigai Anda mengalami radang appendix, Anda akan disarankan untuk melakukan operasi pengangkatan untuk menghindari pecah. Tapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa radang jenis akut juga dapat diterapi dengan menggunakan antibiotik. Langkah ini dapat membantu pasien menghindari operasi.

Jika dibiarkan tanpa penanganan, radang appendix dapat mengancam jika pasiennya. Beberapa gejala usus buntu pecah antara lain sakit perut hebat, demam, mual, muntah, tidak nafsu makan hingga linglung dan gelisah.


Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!

banner_donasi_biaya_pengobatan

Bagikan