Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri pada dada, batuk berkepanjangan, dan sesak napas, bisa jadi itu disebabkan oleh penyakit asma. Asma merupakan penyakit jangka panjang yang terjadi pada saluran pernapasan. Penyakit ini menyebabkan peradangan dan penyempitan pada saluran napas sehingga penderita merasa sulit bernapas. Asma bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Penderita asma di Indonesia cukup banyak. Angka kematian akibat penyakit asma mencapai 1,77 persen dari jumlah kematian penduduk. Angka ini membuat Indonesia berada pada urutan ke-19 di dunia dalam hal kematian akibat penyakit asma.
Penyebab dan Pemicu Asma
Apa saja hal yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit asma? Penyebab pastinya belum diketahui. Namun, ada beberapa hal yang disebut pemicu asma, yaitu hal yang menyebabkan gejala asma terjadi atau bahkan memburuk. Pemicu asma antara lain:
- Infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan seperti sinusitis, pilek, dan flu.
- Penderita terkena alergen seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, spora jamur, dan tungau debu.
- Terkena bahan yang menyebabkan iritasi, seperti bau parfum yang kuat, bau larutan pembersih, dan polusi udara.
- Penderita terpapar asap tembakau.
- Melakukan olahraga
- Terjadinya perubahan suhu dan kelembaban serta udara dingin dapat memicu asma.
- Mengalami emosi yang kuat, seperti cemas, tertawa, menangis, atau stres.
- Mengonsumsi obat-obatan, seperti aspirin.
Namun, untuk memastikan jika seorang penderita benar-benar mengalami asma, ada beberapa tes yang harus dijalani. Sebelum tes, dokter akan bertanya mengenai gejala yang dirasakan, kapan gejala tersebut terjadi, dan riwayat kesehatan pasien. Nah, untuk menguatkan diagnosis, dokter akan melakukan tes seperti spirometri, tes Arus Puncak Ekspirasi (APE), uji provokasi bronkus, pengukuran status alergi, CT scan, dan rontgen.
Menangani Serangan Asma
Bukan hanya membatasi aktivitas seseorang, penyakit asma juga dapat membahayakan. Oleh karena itu, apabila serangan asma terjadi, tindakan penanganan harus tepat. Supaya lebih siap untuk menghadapi serangan asma, Anda tentu perlu mengetahui gejalanya terlebih dahulu.
Gejala yang paling utama adalah sesak napas hingga kesulitan bernapas. Pada anak-anak, gejala tersebut ditandai dengan batuk yang sering, baik saat bermain dan pada malam hari. Anak-anak juga akan terlihat kurang berenergi saat bermain dan merasa seperti lelah. Pernapasan dangkal dan cepat serta ada rasa nyeri pada dada.
Apabila seseorang dinyatakan mengalami penyakit asma, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:
- Mengenali apa saja pemicu asma dan menghindarinya sebisa mungkin.
- Mengikuti penanganan asma yang direncanakan oleh tenaga medis.
- Mengenali gejala serangan asma serta dapat melakukan cara pengobatan yang paling tepat.
- Menggunakan obat-obatan asma yang telah direkomendasikan dokter.
- Selalu memantau kondisi saluran pernapasan untuk mengetahui jika terjadi ketidaknormalan.
Salah satu cara penanganan cepat adalah menggunakan inhaler. Oleh karena itu, Anda harus menyimpan benda ini di tempat-tempat yang mudah dijangkau dan ditemukan. Jika inhaler tidak bisa lagi digunakan, penderita harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!