Ada dua hari yang sering sekali ditunggu oleh Muslim yang ada di Indonesia setiap tahunnya. Pertama adalah penentuan waktu puasa Ramadhan dan penentuan akhir puasa yang berarti Idulfitri akan tiba. Dua aktivitas ini dilakukan oleh lembaga dari pemerintah seperti Depag agar umat bisa menjalankan ibadah bersama-sama.
Penentuan awal puasa Ramadhan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan dengan tiga zona waktu. Semua tim harus dikerahkan agar penentuan tepat dan memberikan keberkahan pada semua orang. Berikut tahapan penentuan awal puasa Ramadhan.
Metode Penentuan Awal Puasa
Penentuan awal puasa Ramadhan di Indonesia ada dua cara. Keduanya bisa digunakan dan diikuti. Pemerintah umumnya mempertimbangkan metode penentuan awal puasa dari NU , Muhammadiyah, atau organisasi Islam lain baru melakukan sidang Isbat. Berikut beberapa metode penentuan awal puasa.
-
Rukyatul Hilal
Rukyatul Hilal adalah metode pengamatan dengan menggunakan semacam teleskop. Pengamatan di Indonesia umumnya dilakukan di lebih dari 90 tempat yang tersebar di 32 provinsi. Pengamatan dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya bulan sabit jelang matahari terbenam sebagai tanda pergantian tahun.
Kalau dalam pengamatan ada dua orang melihat hilal, bisa disimpulkan kalau esok hari sudah Ramadhan. Namun, kalau tidak terlihat tanda-tanda hilal, bulan akan dibulatkan lengkap 30 hari dan esok luas baru mulai puasa. Semua orang yang melakukan pengamatan adalah mereka yang ahli. Umumnya akan disumpah dahulu agar mengatakan apa yang dilihat dengan jujur. -
Hisab
Berbeda dengan rukyatul hilal yang dilakukan secara langsung menggunakan mata, hisab tidak melakukan itu. Metode ini menentukan awal puasa dengan cara menghitungnya sesuai dengan ilmu astronomi. Kalau dalam hitungan bulan sabit sudah muncul, awal bulan sudah dipastikan mulai esok hari.
Metode hisab banyak digunakan oleh organisasi Islam seperti Muhammadiyah. Hitungan ini dilakukan untuk menentukan awal bulan secara akurat. Apalagi kemampuan mata manusia kadang terbatas sehingga bulan sekecil apapun tidak bisa terlihat.
Pengumuman Awal Puasa
Setelah dilakukan pengamatan di berbagai daerah di Indonesia, semua hasilnya akan dikumpulkan ke Departemen Agama RI. Data yang masuk akan diperiksa dan dilakukanlah sidang Isbat. Sidang dilakukan pada pada hari ke-29 pada bulan sebelum puasa. Kalau hilal atau bulan sabit muncul, esok hari sudah puasa.
Penentuan ini dilakukan pemerintah untuk memberikan pegangan pada umat Islam secara nasional. Artinya semua boleh mengikutinya dan tidak ada paksaan. Kalau pun ada perbedaan awal bulan puasa itu tidak jadi masalah dan boleh menjalankan puasanya sesuai dengan hitungan kelompoknya.
Oh ya, penentuan awal puasa Ramadhan di Indonesia dan negara lain dengan penduduk mayoritas Muslim lain tidak selalu sama. Bisa saja di Indonesia sudah masuk bulan puasa, tapi di Arab Saudi masih esok harinya. Hal ini wajar dan tidak perlu diperdebatkan.
Memahami penentuan awal puasa Ramadhan tidak hanya memberikan pengetahuan kita dalam hal astronomi saja. Namun, juga memberikan hikmah puasa Ramadhan yang salah satunya adalah kesabaran. Kita harus sabar menunggu keputusan pemerintah yang merupakan pimpinan tertinggi dari negeri ini.
Kamu bisa menyempurnakan ibadah di bulan Ramadhan dengan cara berbagi kebaikan melalui Kitabisa. Sedekah dan zakat di Kitabisa dengan klik gambar di bawah ini.