- Konser terakhir Didi Kempot adalah konser amal melalui live streaming, yang berhasil menggalang dana sebesar hampir Rp 7 Miliar dari sobat ambyar.
- Donasi yang terkumpul telah didistribusikan ke berbagai lembaga dan membantu lebih dari 33 ribu KK yang membutuhkan.
- Pesan maestro dalam lagu Ojo Mudik sebagai lagu terakhirnya: Rasa cinta yang tidak boleh luntur untuk saling membantu sesama.
Jakarta, 6 Mei 2020 – Kabar duka datang dari maestro campursari Indonesia Dionisius Prasetyo atau Didi Kempot yang melegenda. Kerap membawakan lagu bertemakan patah hati, Didi Kempot dijuluki Godfather of Broken Heart Indonesia atau Bapak Patah Hati Nasional. Sebelum berpulang, Didi sempat berpartisipasi dalam penanggulangan Covid-19 bersama Kitabisa melalui konser-konser amal.
Melalui live streaming pada 25-28 Maret 2020, Didi Kempot bersama jajaran musisi lainnya terlibat dalam konser musik #dirumahaja yang digelar oleh Narasi TV. Saat itu, penggalangan dana ditutup oleh penampilannya yang membawakan lagu Kalung Emas. Didi dan musisi lainnya seperti Tulus, Afgan dan Yura Yunita berhasil menggalang dana sebesar Rp 9 Miliar.
Setelahnya, pada 11 April 2020, melalui Konser Amal dari Rumah bersama Kompas TV, ia berhasil mengajak ribuan sobat ambyar untuk berdonasi. Dalam 3 jam, konser ini berhasil menggalang dana sebesar Rp 5,3 M dan terus bertambah hingga mencapai hampir 7 Miliar. Rosiana Silalahi yang memandu konser Sobat Ambyar Peduli saat pertama kali menghubungi Didi Kempot mengatakan bahwa Didi tak pernah bertanya apa yang akan ia dapat pada konser ini, niatnya tulus untuk berbagi. Selain ajakan berdonasi melalui kitabisa.com/sobatambyarpeduli , Didi juga menghimbau masyarakat untuk di rumah saja agar dapat memutus rantai penularan pandemi ke daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Melalui musiknya, Didi berhasil menggerakkan ribuan sobat ambyar dari berbagai kalangan untuk ikut berbagi kepada kelompok masyarakat rentan. Hal ini ditunjukkan dari beragam pesan yang dikirim para donatur:
Anonim “Bismillah dapat membantu maaf hanya sedikit karena saya masih pelajar”
Anonim “Baru saja saya kena PHK, tp hati saya tdk prnh tertutup utk saling membantu teman2 diluar sana yg jauh lbh membutuhkan dlm kondisi wabah ini”
Anonim “Mungkin terbilang sangat sedikit tapi ini yang saya punya. Saya ingin berbagi..dan berjuang bersama melawan wabah ini. #di rumah aja”
Novita “Smg segera berakhir dari saya ibu rumah tangga dua anak”
Anonim “Alhamdulillah sudah yg keskian kalinya wlwpn sdkit.tp ini uang dr hasil pnjualan handsanitizer, insya allah lancar terus”
Dokumentasi penyaluran dapat diakses di link ini
Sejak akhir April lalu, donasi yang terkumpul melalui kitabisa.com/sobatambyarpeduli telah didistribusikan secara bertahap ke sejumlah lembaga seperti Lazis NU, Lazis Muhammadiyah, Jaringan Lintas Iman untuk Covid-19 (JIC) dan Komunitas Sobat Ambyar. Kepada lebih dari 33 ribu kepala keluarga donasi ini disalurkan. Mulai dari korban PHK, pedagang kecil, pekerja harian, juga kelompok rentan yang terdampak Corona.
Selain itu, bantuan juga telah disalurkan ke berbagai wilayah di kawasan Jakarta Timur yakni meliputi wilayah Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cijantung, Kelurahan Pekayon, dan Kelurahan Bidara Cina.
Kepedulian Didi terhadap situasi pandemi saat ini juga ditunjukkan pada lagu barunya yang berjudul Ojo Mudik. Melalui lagunya tersebut, Didi berpesan agar masyarakat tetap di rumah dan jangan mudik.
Didi Kempot akan selalu dikenang sebagai maestro campursari yang tak hanya menyanyikan lagu-lagu patah hati, namun juga simpatinya dan tindakan nyata untuk membantu isu-isu kemanusiaan.
Rest in Tresno, mas Didi Kempot. Terima kasih atas segala baktimu pada ibu pertiwi.