- Mbah Bingah, nenek berusia 63 tahun, bekerja sebagai pengepul sampah bekas pendaki di Gunung Merbabu. Setiap hari beliau memikul 30 karung seberat 40 kg untuk kemudian dijual.
- Hasil penjualan sampah terkumpul digunakannya untuk kebutuhan sehari-hari, juga untuk memberikan sembako atau makanan bagi lansia di sekitarnya.
- Yayasan Anugerah Tuhan Hafara mendukung kebaikan Mbah Bingah dengan membuka penggalangan dana melalui kitabisa.com/hafarauntuklansiapelosok.
Jakarta, 9 September 2020 – Mbah Bingah, nenek berusia 63 tahun, bekerja sebagai pengepul sampah bekas pendaki di Gunung Merbabu. Setiap hari beliau memikul 30 karung sebesar 40 kg untuk kemudian dijual. Hasil penjualan sampah terkumpul digunakannya untuk kebutuhan sehari-hari, juga untuk memberikan sembako atau makanan bagi lansia di sekitarnya.
“Saya mencari sampah supaya Merbabu bersih serta meraih berkah dari Tuhan,” ujar Mbah Bingah saat ditemui pertama kali.
Mbah Bingah tak hanya semata-mata mengumpulkan sampah untuk mencari uang. Baginya, Gunung Merbabu harus tetap bersih, sehingga alam dapat terjaga.
Mbah Bingah tinggal di gubuk yang sangat sederhana bersama suaminya, Mbah Ngatemin yang telah berusia 72 tahun. Namun mereka tetap hidup bahagia walau dalam keterbatasan ekonomi.
Sehari-hari, Mbah Bingah memikul karung sampah sebesar 30kg-40kg oleh badannya yang telah menua. Setiap 1kg sampah yang dibawa Mbah Bingah dihargai Rp1.000, sehingga pendapatannya setiap hari hanya sekitar Rp30.000 sampai Rp40.000.
Penghasilannya digunakan untuk menghidupi kebutuhan sehari-harinya. Meskipun tak seberapa, namun beliau tetap membagi rezekinya kepada lansia lain di desanya.
Melihat semangat Mbah Bingah, Yayasan Anugerah Tuhan Hafara ingin mendukung kebaikan tersebut dengan membuka penggalangan dana melalui kitabisa.com/hafarauntuklansiapelosok. Hasil donasi akan disalurkan dalam bentuk sembako kepada lansia yang berada di sekitar Gunung Merbabu.
Yuk bantu Mbah Bingah untuk berikan sembako kepada mereka yang membutuhkan.
Panjang umur kebaikan!