- Reffi menderita cerebral palsy selama 11 tahun. Selama 11 tahun itulah, ayah dan ibunya berikhtiar untuk menyisihkan uang untuk pengobatan Reffi.
- Sang ibu bekerja di laundry orang namun uang penghasilannya tak cukup untuk membawa Reffi ke dokter.
- Kini, Reffi tengah menjalani terapi agar tubuhnya bisa digerakkan kembali. Tangannya sudah bisa digerakkan. Ia ingin sembuh dan bermain dan menonton bola bersama saudara kembarnya, Reffa.
- Kebaikan banyak orang melalui kitabisa.com/reficerebral berhasil mengumpulkan Rp 210.990.943 untuk kesembuhan Reffi.
Jakarta, 2 Oktober 2020 – Reffi menderita cerebral palsy selama 11 tahun. Selama 11 tahun itulah, kedua orang tua Reffi berikhtiar untuk menyisihkan uang untuk pengobatan anaknya agar penyakit lumpuh otak Reffi bisa sembuh.
Namun, semenjak ayahnya meninggal, sang ibu menjadi tulang punggung keluarga. Sang ibu bekerja di laundry orang namun uang penghasilannya tak cukup untuk membawa Reffi ke dokter. Penghasilannya hanya mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Yayasan Rumah Asuh Indonesia menggalang donasi untuk membantu Reffi agar ia bisa berobat ke rumah sakit. Ia memerlukan terapi dari dokter agar tubuhnya bisa bergerak kembali.
Kini, Reffi tengah menjalani terapi agar tubuhnya bisa digerakkan kembali. Tangan kirinya sudah bisa digerakkan, serta ia masih harus menguatkan pinggangnya agar dapat duduk tegak tanpa dibantu lagi. Ia ingin segera sembuh dan bermain dan menonton klub bola kesukaannya, PERSIB, bersama saudara kembarnya, Reffa.
Kebaikan banyak orang melalui kitabisa.com/reficerebral berhasil mengumpulkan Rp 210.990.943 untuk kesembuhan Reffi. Dukungan dan donasi untuk Reffi menjadi bukti bahwa simpul kebaikan orang banyak bisa membantu orang lain yang dalam kesulitan. Terima kasih, Orangbaik!