Data penambahan kasus COVID-19 di Indonesia menunjukkan bahwa penularan virus corona ini masih terjadi di masyarakat. Bahkan, jumlah penambahan kasus positif masih di atas 4000 kasus tiap harinya. Penambahan itu membuat daftar kasus positif di Indonesia terus meningkat hingga menyentuh 300.000. Cerita pasien positif corona pun datang dari 7 anggota terbantu Kitabisa Saling Jaga. Begini kisah mereka…
7 Anggota Saling Jaga yang Berjuang Lawan COVID-19
Pegawai Kemenkes Pejuang Corona yang Terbantu Saling Jaga
Bu Anan*** merupakan anggota terbantu Kitabisa Saling Jaga yang sehari-hari bekerja sebagai sekretaris di Kementerian Kesehatan. Beliau juga memiliki usaha jual beli ikan segar untuk membantu menambah pemasukan keluarganya. Saat ini, Bu Anand*** tinggal bersama suami dan kedua orang tuanya di Cibubur, Jawa Barat. Awal mula beliau terpapar corona yaitu saat mengikuti swab test gratis di kantornya, lalu hasilnya menyatakan beliau positif COVID-19. Kaget dan tak percaya saat mengetahui hasil tesnya, karena selama ini beliau tidak menunjukkan gejala apapun.
Keluarga Bu Anan*** pun turut melakukan swab setelah mengetahui kabar tersebut. Syukurnya semua anggota keluarga dinyatakan negatif COVID-19. Namun, setelah kabar Bu Anan*** positif corona menyebar, lingkungan sekitar rumahnya sempat sunyi. Perlahan, tetangga Bu Anan*** mulai memberikan dukungan dengan memberikan sembako maupun makanan untuk usaha penyembuhannya. Dukungan juga datang dari donatur lainnya di Kitabisa Saling Jaga. Berkat mereka, Bu Anan*** merasa terbantu sekali karena selama sakit pendapatannya berkurang namun biaya pengobatan terus membengkak. Nantinya, bantuan ini akan beliau gunakan untuk menutup biaya hidup dan biaya pengobatan hingga ia dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Cerita Pak Ari** Dinyatakan Positif COVID-19 Bersama Sang Buah Hati
Anggota terbantu lainnya adalah Pak Ari**, seorang karyawan developer bidang properti di Semarang. Ia adalah seorang ayah dari dua orang anak yang dinyatakan positif corona awal Bulan September lalu. Awalnya, ia merasakan gejala demam, batuk, muntah, disertai dengan hilangnya fungsi indera penciuman dan perasa. Setelah berniat untuk tes, rekan kerjanya dari Jakarta memberi kabar kalau dirinya positif corona. Pak Ari** pun kemudian melakukan swab test mandiri dan hasilnya juga menunjukkan bahwa dirinya positif.
Tiga hari kemudian, seluruh anggota keluarganya melakukan tes swab. Hasil tes menunjukkan istri serta anak pertamanya negatif, namun sayang anak keduanya harus positif corona. Pak Ari** sempat kaget dan bingung. Syukurnya, lingkungan sekitar rumah Pak Ari** mendukung keluarganya untuk sembuh. Bantuan juga diberikan oleh sesama donatur Kitabisa Saling Jaga. Pak Ari** tidak menyangka bisa terbantu di masa sulit seperti sekarang. Nantinya bantuan yang ia terima dari program Saling Jaga akan digunakan untuk menutup biaya tes yang sempat ia lakukan secara mandiri, serta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Perjuangan Seorang Mahasiswa Melawan COVID-19 Bersama Kedua Orang Tua
Gal** adalah seorang mahasiswa semester 5 yang sehari-hari kuliah sambil bekerja sampingan di Jakarta. Kerja sampingan ia lakukan untuk meringankan beban kedua orang tuanya. Saat ini, Gal** tinggal bersama kedua orang tua serta seorang kakaknya. Ayahnya bekerja sebagai karyawan swasta, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga. Cerita Gal** dinyatakan positif COVID-19 berawal saat tubuhnya demam, lalu tenggorokan sakit, dan indera penciuman tidak berfungsi.
Beberapa hari kemudian, Gal** melakukan swab test di puskesmas dan hasilnya positif COVID-19. Seluruh anggota keluarganya turut melakukan swab test. Betapa kagetnya Gal** saat mengetahui kedua orang tuanya juga positif virus corona.Kini, ia dan keluarga harus melakukan isolasi di Wisma Atlet hingga dinyatakan negatif.
Beruntung, dukungan datang dari berbagai pihak mulai dari keluarga dan donatur lainnya di Kitabisa Saling Jaga. Gal** telah terdaftar menjadi anggota aktif perlindungan kesehatan Saling Jaga dan berhak menerima bantuan sebesar Rp 5 juta. Ia sangat bersyukur atas bantuan yang diterima. Rencananya bantuan ini akan ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta biaya kuliahnya.
Cerita Pasutri Anggota Saling Jaga, Keduanya Positif COVID-19
Cerita lain datang dari Pak No**, suami dari Ibu Wi** yang sebelumnya juga telah terbantu dana bersama. Beliau merupakan karyawan swasta di bidang layanan internet dan tinggal di Cipondoh bersama istri dan anaknya. Setelah sang istri dinyatakan positif COVID-19, Pak No** segera melakukan pemeriksaan. Hasilnya menunjukkan Pak No** terinfeksi virus yang sama dan harus melakukan isolasi mandiri.
Di tengah kesedihan, Pak No** dan istri bersyukur karena anak mereka tidak merasakan sakit yang sama. Berbagai usaha pun mereka lakukan agar anak mereka tetap sehat dan ceria. Keluarga pun memberikan dukungan agar mereka kuat berjuang melawan virus ini, meskipun di awal keluarga sempat kaget dan takut. Dukungan juga datang dari sesama donatur Kitabisa Saling Jaga. Pak No** telah menjadi anggota sekaligus telah mendaftarkan istrinya. Sehingga, Pak No** dan istrinya berhak menerima bantuan masing-masing sebesar Rp 5 juta. Ia dan istri bersyukur banyak bantuan datang untuk membantu melewati masa sulit ini.
Kegiatan Usaha Alam**** yang Terganggu Pasca Dinyatakan Positif Corona
Alam**** adalah anggota Saling Jaga lainnya yang terbantu setelah dinyatakan positif COVID bulan September lalu. Sehari-hari ia tinggal bersama orang tuanya di Surabaya dan berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, kini usahanya terganggu pasca dirinya dinyatakan positif corona. Awalnya, Alam**** mengetahui dirinya positif saat berniat melakukan perjalanan ke luar kota. Alam**** harus melakukan rapid test dan hasilnya menyatakan ia reaktif. Beberapa hari kemudian muncul gejala seperti demam, batuk, hingga sesak. Akhirnya Alam**** memutuskan untuk swab test mandiri ke rumah sakit dan hasilnya ia positif terpapar corona.
Beberapa kali Alam**** harus menahan sakitnya karena tangan dan kakinya pun bengkak dan menyulitkan ia untuk bekerja. Ia pun sedih bila melihat usaha orang tuanya menyediakan kebutuhannya selama ini, mulai dari makanan hingga obat-obatan. Di lain sisi, ia tahu ayahnya yang seorang pensiunan pendapatannya mungkin hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari. Syukurnya, Alam**** telah menjadi anggota Kitabisa Saling Jaga. Dirinya berhak menerima bantuan dari dana bersama Saling Jaga sebesar Rp 5 juta.
Keterbatasan Biaya, Keluarga Ibu Fau**** Terpaksa Tak Lakukan Swab
Anggota terbantu lainnya adalah Ibu Fau****, seorang karyawan swasta bidang logistik di Balikpapan. Ia tinggal bersama suami, anak, kedua orang tua, beserta adiknya. Awal ia tahu positif COVID-19 yaitu saat hasil rapid test adiknya menyatakan reaktif. Karena Ibu Fau**** merasa sering kontak dengan adiknya, akhirnya ia pun melakukan tes. Hasilnya menunjukkan reaktif. Esoknya, ia pergi melakukan swab test untuk memastikan status kesehatannya. Benar saja, hasil tesnya menyatakan Ibu Fau**** positif COVID-19 bersama dengan adiknya.
Namun sayang, biaya swab test cukup menguras tabungannya sehingga anggota keluarga Ibu Fau**** yang lain terpaksa tidak melakukan tes. Keluarga hanya melakukan isolasi mandiri di rumah serta menjaga daya tahan tubuh masing-masing. Aktivitas Ibu Fau**** pun harus terhenti sejenak pasca dinyatakan positif COVID. Akibatnya, pendapatan pun berkurang.
Beruntung, Ibu Fau**** sempat mendaftarkan diri jadi anggota Kitabisa Saling Jaga. Ia berhak menerima bantuan dari dana bersama sebesar Rp 5 juta. Ibu Fau**** bersyukur sekali memperoleh bantuan dari sesama donatur di saat sulit seperti sekarang.
Terpaksa Tinggal Terpisah Demi Kesehatan Keluarga Akh***
Akh*** adalah salah satu anggota terbantu minggu ini yang bekerja sebagai karyawan perusahaan BUMN Multifinance di Jakarta. Ia tinggal bersama istri, anak, kedua orang tua, serta babysitter. Dua minggu sebelum dinyatakan positif COVID-19, Akh*** harus bolak-balik rumah sakit untuk menjaga ibunya yang mengalami koma di IGD. Setelah beberapa hari ia bergantian jaga di rumah sakit, tubuhnya demam tinggi dan indera penciuman serta perasa tidak berfungsi. Kemudian, Akh*** melakukan rapid test dan hasilnya negatif, namun sakitnya tak kunjung reda. Akhirnya ia mencari lokasi swab test drive thru terdekat dan 2 hari setelah tes ia memperoleh kabar bahwa hasil tesnya menyatakan positif COVID-19.
Setelah ditolak beberapa rumah sakit karena ruang isolasi penuh, Akh*** akhirnya disarankan oleh gugus tugas Covid untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Kini, ia pun harus tinggal di apartemen terpisah dari keluarganya untuk mencegah penularan. Semua biaya pengobatan termasuk tes swab seluruh anggota keluarganya pun diambil dari tabungan pribadi Akh***.. Padahal biaya sekali tes tidak murah. Beruntung, ada sesama donatur yang membantu Akh*** melewati masa sulit ini. Karena telah bergabung di Saling Jaga, Akh*** berhak menerima bantuan sebesar Rp 5 juta. Bantuan ini rencananya ia manfaatkan untuk menutup biaya swab test sebelumnya, serta untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Seperti cerita keluarga donatur Saling Jaga di atas, kamu juga bisa daftarkan diri dan keluarga di program Saling Jaga untuk dapatkan perlindungan kesehatan penyakit kritis dan COVID-19.