- Pak Sarwono merupakan pemilik sekaligus pengasuh di Panti Asuhan Darul Azhar. Ia mengasuh 22 anak autis dan berkebutuhan khusus.
- Kondisi ABK memang memerlukan perhatian khusus, namun anak-anak ini tidak memiliki orang tua yang menyayangi mereka. Pak Sarwono mengajarkan bahwa ABK pun sama seperti anak lainnya, memerlukan perhatian dan kasih sayang.
- Bantu Pak Sarwono dan panti asuhan lainnya merawat ABK melalui kitabisa.com/yatimpiatuautispedalaman.
Jakarta, 15 Desember 2020 – Penanganan anak-anak berkebutuhan khusus masih menjadi isu besar yang menjadi perhatian semua pihak terkait. Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2017, jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) di Indonesia sebanyak 1,6 juta orang. Namun tidak semua anak berkebutuhan khusus mendapat perlakuan dan perhatian dari keluarga dan lingkungan sekitar.
Di berbagai daerah, banyak sekali anak berkebutuhan khusus tidak dirawat di rumah bersama dengan keluarga. Minimnya informasi mengenai tindakan dan perlakuan yang tepat bagi ABK serta stigma masyarakat terhadap anak yang memiliki kebutuhan khusus menjadi alasan utama ABK ditelantarkan atau dititipkan di panti asuhan.
Seperti Aidil, anak penyandang autisme dan tuna daksa di Panti Asuhan Darul Azhar. Kedua orang tuanya mengalami kecelakaan sehingga tidak bisa mengurusi Aidil dengan kebutuhan khusus. Untuk itu, Aidil dititipkan di panti asuhan karena sanak saudara yang lain tidak mengerti bagaimana merawat Aidil. Belum lagi, banyak orang mencibirnya karena ia tidak seperti anak-anak kebanyakan.
Ada banyak anak dengan kondisi serupa seperti Aidil, dititipkan di panti asuhan tanpa tahu kapan mereka akan kembali ke keluarga. Mereka hidup berdampingan, saling menguatkan, walau tanpa sosok orang tua yang memberi perhatian dan kasih sayang.
Sosok Ayah Dalam Diri Pak Sarwono bagi Puluhan Anak Berkebutuhan Khusus
Pak Sarwono merupakan pemilik sekaligus pengasuh di Panti Asuhan Darul Azhar. Ia mengasuh 22 anak autis dan berkebutuhan khusus. Kondisi mereka beragam, ada yang dititipkan hingga ditinggalkan keluarga. Kondisi ini memprihatinkan dan menyedihkan bagi Pak Sarwono. Menurutnya, kondisi ABK memerlukan perhatian khusus, namun anak-anak ini tidak memiliki orang tua yang menyayangi mereka.
Kebutuhan ABK yang khusus membuat Pak Sarwono harus ekstra sabar. Setiap hari, ia mendampingi mereka belajar untuk tidak mengompol lagi. Sebuah pelajaran yang mudah, namun memerlukan kesabaran dan perhatian yang khusus jika diterapkan kepada ABK.
Pak Sarwono, Pemilik Panti Asuhan Darul Azhar.
“Mereka ini pintar-pintar lho, jika didampingi dengan baik & sabar. Makanya saya buat panti ini jadi rumah mereka, saya berusaha jadi bapak sekaligus ibu yang akan dampingi mereka lawan keterbatasan..”
Bantuan bagi Anak Berkebutuhan Khusus melalui Galang Dana
Yayasan Sembilan Belas Bersatu menggalang dana bagi ABK yang dirawat di panti asuhan. Saat ini telah terkumpul Rp 695.067.960 dari 14847 donatur melalui kitabisa.com/yatimpiatuautispedalaman.
Donasi yang telah terkumpul disalurkan kepada Panti Asuhan Darul Azhar asuhan Pak Sarwono, juga kepada panti asuhan khusus ABK yang tersebar di daerah di Indonesia. Paket sembako dan kado untuk ABK dibagikan kepada beberapa panti asuhan dan keluarga dengan ABK.
Pak Sarwono mengajarkan bahwa ABK pun sama seperti anak lainnya, memerlukan perhatian dan kasih sayang. Keterbatasan mereka akan menjadi sesuatu yang istimewa melalui pendampingan yang tepat. Bantu Pak Sarwono dan panti asuhan lainnya merawat ABK melalui kitabisa.com/yatimpiatuautispedalaman.