Ibu Si** merupakan seorang ibu rumah tangga yang tinggal di daerah Wirosari, Batang, Jawa Tengah. Sehari-hari ia menjaga usaha toko miliknya di rumahn dan berjualan kue basah yang dititipkan ke warung-warung. Usaha ini menjadi pemasukkan utama keluarga Ibu Si** karena sang suami sudah pensiun dari pekerjaan.
Gejala Awal Pasien COVID-19
Awalnya, Ibu Si** merasa tidak enak badan. Karena demamnya tidak turun, Ibu Si** mengabarkan kondisi tersebut ke anaknya yang tinggal jauh merantau di Jakarta. Ia mengeluhkan bahwa indera penciumannya tidak berfungsi dengan baik. Mengetahui kondisi ibunya yang memiliki gejala COVID-19, sang anak menyarankan Ibu Si** untuk melakukan rapid test.
Dari hasil rapid test, diketahui Ibu Si** tidak terpapar COVID-19 karena hasilnya non-reaktif. Namun, anak Ibu Si** belum yakin dengan hasil dari tes tersebut. Anak Ibu Si** kemudian memintanya untuk kembali melakukan swab test. Setelah satu minggu, hasil tes yang ditunggu-tunggu akhirnya keluar. Ibu Si** dinyatakan terinfeksi COVID-19.
Satu Anggota Terinfeksi COVID-19, Sekeluarga Jalani Isolasi
Ibu Si** merasa cemas akan kondisinya. Ia juga khawatir dengan keluarga yang tinggal bersamanya di rumah. Ibu Si** segera melakukan isolasi mandiri agar orang di sekitarnya tidak terinfeksi virus yang sama. Keluarga Ibu Si** pun ikut swab test yang kemudian hasilnya dinyatakan negatif. Meski begitu, keluarga Ibu Si** tetap menjalani isolasi mandiri untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ibu Si** sekeluarga hanya bisa pasrah dan berdoa agar segera bisa pulih. Di tengah masa pemulihannya, Ibu Si** juga kebingungan bagaimana caranya memenuhi kebutuhan harian mereka, sementara satu keluarga harus menjalani isolasi mandiri. Tokonya terpaksa ditutup dan produksi kue jajanan pasar juga harus diberhentikan.
Saling Jaga Bantu Pasien Positif COVID-19
Beruntung, saudara dan warga sekitar rumah Ibu Si** saling membantu. Mereka secara sukarela bergotong royong memberikan makanan dan kebutuhan yang diperlukan Ibu Si** sekeluarga. Meski sempat takut dan khawatir, warga sekitarnya akhirnya bisa memahami dan ikut saling jaga.
Tak hanya warga sekitar, Ibu Si** juga mendapatkan bantuan dan dukungan dari keluarga Saling Jaga. Tanpa sepengetahuan Ibu Si**, anaknya mendaftarkan Ibu Si** dan suaminya di program perlindungan Saling Jaga. Lewat perlindungan ini, Ibu Si** mendapatkan dana bantuan sebesar Rp 5 juta sebagai biaya pemulihan COVID-19. Dana tersebut digunakan untuk membeli kebutuhan obat dan vitamin yang dibutuhkan selama isolasi mandiri. Rencananya sisa dana juga akan dipakaiuntuk modal usaha dan juga mengganti biaya yang sebelumnya digunakan untuk tes.
Ibu Si** berterimakasih kepada anaknya yang sudah mendaftarkan dirinya di Kitabisa Saling Jaga. Niat awal sang anak untuk membantu sesama yang membutuhkan justru manfaatnya dirasakan oleh ibunya sendiri. Selain itu, Ibu Si** juga bersyukur karena ada keluarga Saling Jaga yang siap sedia membantunya ketika terkena musibah.
Seperti Ibu Si**, kamu juga bisa dapatkan perlindungan COVID-19 dan penyakit kritis dengan gabung Kitabisa Saling Jaga.