Ada kalanya kita lupa atau bahkan sulit mengeluarkan sebagian harta untuk berwakaf demi membantu orang-orang yang membutuhkan. Padahal wakaf mendatangkan banyak manfaat bagi diri sendiri. Hal ini sesuai dengan surat Al-Hadid ayat 18 yang berbunyi:
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.”
Melakukan ibadah wakaf itu tidak harus mahal. Jika dana terbatas, kamu bisa mengikuti program penggalangan dana wakaf seperti yang dilakukan oleh Kitabisa. Salah satunya adalah program wakaf sumur produktif.
Bicara mengenai wakaf, berikut kisah wakaf Utsman bin Affan yang bisa menjadi inspirasi sekaligus motivasi agar kamu lebih semangat untuk melakukan kebaikan.
Belajar dari Wakaf Sumur Oleh Utsman bin Affan
Dilansir dari halaman Badan Wakaf Indonesia (BWI), kisah wakaf Utsman bin Affan dimulai dari kondisi Kota Madinah yang saat itu mengalami musim paceklik yang parah. Kesulitan mendapatkan air bersih pun menjadi tantangan terberat kala itu.
Satu-satunya sumber air di tempat itu adalah Sumur Raumah yang dimiliki oleh seorang Yahudi. Untuk mendapatkan air yang rasanya mirip sumur zamzam ini, penduduk Madinah dan kaum muslimin pun harus membeli dan mengantre.
Menurut hadis riwayat Muslim, melihat kondisi tersebut Rasulullah SAW kemudian bersabda:
“Wahai Sahabatku, siapa saja di antara kalian yang mau menyumbangkan hartanya untuk membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapatkan surga Allah Ta’ala.”
Mendengar sabda Rasulullah, Utsman bin Affan lalu berangkat untuk membebaskan Sumur Raumah. Pada awalnya sang pemilik menolak tawaran Utsman bin Affan yang bersedia membeli sumur tersebut dengan harga tinggi.
Karena tak ingin menyia-nyiakan balasan pahala berupa surga, Utsman bin Affan tak menyerah begitu saja. Pada penawaran kedua, Utsman bin Affan akhirnya berhasil membeli setengah sumur Raumah dan mengumumkan kepada penduduk Madinah bahwa mereka boleh mengambil air secara gratis.
Setelah itu pemilik sumur mulai kehilangan pelanggan karena penduduk Madinah sudah bisa mengakses air secara gratis. Karena telah kehilangan pendapatan, pemilik sumur mendatangi Utsman bin Affan untuk menjual sumur Raumah dengan harga yang sama dengan penawaran Utsman, yaitu 20.000 dirham.
Utsman bin Affan menyetujui transaksi tersebut, maka sumur Raumah pun menjadi milik Utsman sepenuhnya. Akhirnya, Utsman bin Affan mewakafkan sumur Raumah supaya bisa dimanfaatkan oleh siapa saja yang membutuhkan.
Sampai saat ini sumur tersebut masih mengeluarkan air dan dimanfaatkan untuk mengairi ladang kurma dan perkebunan yang ada di sekitarnya. Kira-kira berapa ya banyaknya pahala yang diterima oleh Utsman bin Affan sebagai wakif.
Manfaat Wakaf
Dari cerita di atas, kita bisa belajar bahwa wakaf mampu memberikan banyak manfaat di antaranya adalah:
- Harta di dunia tidaklah abadi. Supaya harta yang kamu punya lebih bermanfaat dan bisa menjadi penolong di akhirat nanti, salah satu caranya adalah dengan berbagi melalui wakaf.
- Selama harta tersebut mampu memberikan kebaikan, maka wakaf bisa menjadi sumber pahala jariah bagi yang melakukannya.
- Membantu meringankan beban orang lain dan mampu menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi terhadap sesama.
- Bila program wakaf terus digalakkan dan dikelola secara tepat, maka wakaf bisa membantu mempercepat pembangunan negara, baik di bidang pendidikan seperti membangun fasilitas sekolah atau pesantren, juga di bidang kesehatan seperti pembangunan rumah sakit.
Itulah cerita singkat tentang wakaf Utsman bin Affan yang telah melegenda di kalangan umat muslim. Dari penjelasan di atas, kamu juga bisa belajar bagaimana wakaf bisa menjadi amalan jariah yang menguntungkan di akhirat nanti.
Tertarik untuk berwakaf? Kamu bisa cek program wakaf produktif untuk anak yatim dan duafa yang ada di Kitabisa. Cek di sini.