Cerebral Palsy: Pengertian, Gejala, dan Cerita Perjuangan Zimam

February 9, 2018
Oleh : Nisrina Darnila
  • Cerebral Palsy merupakan kelainan saraf pada jaringan otak
  • Penyakit ini terjadi sebanyak 150 ribu kasus/tahun di Indonesia
  • Zimam adalah salah satu bayi yang berjuang untuk sembuh dari Cerebral Palsy

Cerebral Palsy secara sederhana bisa diartikan sebagai lumpuh otak. Dalam artikel ini, kami akan berbagi informasi mengenai pengertian, gejala, penyebab, dan pengobatan Cerebral Palsy.  Kami juga akan membagikan kisah inspiratif Muhammad Zimam, salah satu anak yang berjuang untuk sembuh dari cerebral palsy.

 

Apa itu Cerebral Palsy?

Cerebral Palsy (CP) adalah kelainan saraf yang terjadi akibat malformasi atau cedera pada jaringan otak saat anak mengalami masa perkembangan. Gangguan yang terjadi pada otak ini terbentuk saat bayi berada di dalam kandungan atau setelah bayi lahir dan akhirnya tumbuh.

ilustrasi cerebral palsy

Cerebral Palsy menyebabkan fungsi motorik pada bayi mengalami gangguan. Akibat gangguan ini berupa kontrol pergerakan, kekuatan otot, postur tubuh, koordinasi otot, dan keseimbangan tubuh akan terganggu.Secara umum, kelainan ini akan memengaruhi gerakan motorik halus dan kasar seseorang.

Setidaknya ada 35-50% anak yang mengalami Cerebral Palsy disertai kejang dan beberapa dari mereka yang memiliki keterbelakangan mental.Gejala gangguan ini berbeda-beda pada setiap penderitanya.

Setiap anak akan mengalami gangguan fungsi tubuh yang unik mulai dari tidak mampu menggerakkan beberapa alat gerak hingga terjadi lumpuh total. Anak-anak dengan CP ini juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan pada penglihatan, berbicara, mendengar, dan mempelajari sesuatu.

Nyatanya, menurut data yang dikutip  dari The United Cerebral Palsy Association di Amerika Serikat memperkirakan ada sekitar lebih dari 764.000 orang yang memiliki Cerebral Palsy baik pada bayi dan anak berusia pra-sekolah.

 

Gejala Umum Cerebral Palsy

Secara umum gejala dari pengidap cerebral palsy mengalami satu atau beberapa hal di bawah ini:

  • Fungsi dari tangan dan kaki tidak berjalan dengan normal. Beberapa orang seperti tidak bisa merasakan organ itu karena semua terasa lemas.
  • Bayi yang terkena cerebral palsy mengalami keterlambatan perkembangan tubuh. Pada beberapa kasus, bayi belum bisa duduk saat berusia 1 tahun atau belum bisa berjalan saat usianya menginjak 2-3 tahun.
  • Otot tidak tumbuh dengan normal.
  • Tubuh sering bergetar atau mengalami tremor. Beberapa bagian tubuh kerap tidak bisa dikendalikan mulai dari tangan hingga kaki.
  • Beberapa organ tubuh menjadi kaku. Tangan, kaki, dan punggung susah digerakkan.
  • Separuh bagian organ gerak tidak bisa digunakan untuk bergerak.
  • Berjalan tidak normal. Kaki kadang seperti berjinjit atau mengangkang saat digunakan untuk berjalan.
  • Kesulitan berbicara atau komunikasi.
  • Gangguan pendengaran.
  • Tidak bisa melihat dengan jelas.
  • Kesulitan mengendalikan kandung kemih sehingga saat ingin kencing tidak bisa ditahan dan keluar sendiri.
  • Air liur terus keluar tidak terkendali.
  • Mengalami kelainan bentuk tulang.

 

Penyebab Cerebral Palsy

Penyebab Cerebral Palsy belum diketahui secara pasti hingga sekarang.

Namun, beberapa dugaan yang menyebabkan bayi mengalami gangguan otak ini terdiri dari: kelahiran prematur, gangguan pertumbuhan saat kehamilan, kekurangan oksigen ke otak selama persalinan, infeksi otak, infeksi yang terjadi pada ibu saat kehamilan, pendarahan pada otak, dan cedera pada otak.

Tidak hanya itu, ada beberapa hal lain yang bisa meningkatkan seorang ibu memiliki anak dengan cerebral palsy. Hal tersebut seperti ibu mengalami cedera atau infeksi selama kehamilan, kurangnya asupan oksigen yang cukup selama dalam kandungan, dan cedera atau infeksi yang terjadi pada awal masa kanak-kanak.

 

Cara Diagnosis Cerebral Palsy

Cerebral Palsy bisa terlihat sejak bayi ada di dalam kandungan atau saat bayi lahir secara prematur. Dalam beberapa kasus, bayi dengan gangguan ini bisa didiagnosis setelah perkembangan tubuh dan gerakannya sangat lambat. Dokter yang melihat gejala ini biasanya melakukan tes darah, CT Scan, MRI, USG, atau EMG untuk memastikan diagnosisnya.

Bahkan pada anak yang memiliki bentuk parah dari cerebral palsy sudah bisa ditentukan hanya dalam beberapa minggu pertama kehidupan anak tersebut.  Namun,tak jarang para orang tua yang menjadi orang pertama yang menyadari kalau anaknya tidak memiliki kemampuan dan keterampilan umum seperti anak lainnya. (Baca juga Cerebral Palsy, Sakit yang Pengaruhi Motorik Anak)

 

Kisah Zimam, Anak dengan Cerebral Palsy

Muhammad Zimam, merupakan salah satu anak Indonesia yang memiliki cerebral palsy. Sejak usia 18 bulan, putra dari Ririn Saprina harus menjalani operasi otak karena adanya pendarahan intrakranial. Tiga minggu setelah operasi, jahitan operasi Zimam terbuka dan mengeluarkan nanah.

Kondisi ini yang membuat proses penyembuhan setelah operasi lambat. Bahkan setelah operasi, dokter mendiagnosa kalau Zimam memiliki cerebral palsy Quadriphlegi Spastis & Epilesi umum. Setelah didiagnosa seperti itu, Zimam sering mengalami kejang.

zimam dengan cerebral palsy

Tidak hanya kejang, Zimam juga masih belum bisa mengangkat tubuhnya sendiri karena hanya bisa terbaring di atas kasur. Cerebral palsy memang membuat perkembangan motorik seseorang benar-benar terganggu. Oleh karena itu, Zimam membutuhkan fisioterapi intensif untuk bisa membantu perkembangan tubuhnya.

Ibu Zimam yang tinggal di Cianjur harus rela membawa Zimam ke Bandung demi mendapatkan perawatan fisioterapi intensif. Mengingat, di Cianjur peralatannya belum memadai dan Ibu Ririn ingin segera memberikan perawatan untuk Zimam.

Pengobatan Zimam juga sempat tertunda karena keterbatasan biaya dan menyiasati perawatan fisioterapi dengan menonton video lewat internet. Sebagai orang tua, tentu Ibu Zimam ingin melakukan segalanya untuk anaknya. Melalui halaman kitabisa.com/donate4zimaam, Ibu Zimam akhirnya menggalang dana untuk membantu kemudahan perawatan Zimam.

Campaign untuk Zimam di kitabisa.com/donate4zimaam

Ibu Zimam mulai menggalang dana untuk kesembuhan anaknya karena berencana pindah sementara ke Bandung agar Zimam lebih mudah mendapatkan terapi motoriknya dan tidak perlu melakukan perjalanan yang cukup jauh.

Penggalangan dana dilakukan berhasil mengumpulkan uang sebanyak Rp125juta. Biaya ini digunakan untuk membiayai biaya fisioterapi, oral terapi, dan pengobatan rutin Zimam. Setelah terkumpul, Ibu Zimam sangat bahagia dan perkembangan Zimam pun terus membaik dan sudah bisa menopang tubuhnya sendiri.

“Alhamdulillah… InsyaaAllah, dalam beberapa hari ini penggalangan dana di kitabisa.com untuk ananda kita tersayang, Muhammad Zimaam akan segera berakhir… maasyaaAllah Alhamdulillah.. atas Rezeki yang telah Allah berikan melalui hamba-hambaNya yang sholeh disini, tak hentinya saya bersyukur atas segala kebaikan, perhatian, dukungan, doa, dan kasih sayang untuk Zimaam dari saudara, teman, om dan tante semua… ” – Ibu Zimam.

cerebral palsy
Foto ini diambil saat Zimam sedang belajar melatih kekuatan tangan dan lehernya dengan alat backslap

Demikianlah uraian tentang Cerebral Palsy dan kisah perjuangan Zimam untuk sembuh.


Kamu juga bisa bantu keluarga, teman, atau kerabat yang butuh bantuan biaya pengobatan dengan cara galang dana di Kitabisa. Klik gambar di bawah ini!

Bagikan