Kenali 6 Faktor Penyebab Kanker Darah

Menurut WHO setiap tahun terdapat 9 juta penderita kanker dan 5 juta orang akan meninggal dunia. Data Departemen Kesehatan tahun 2003 menyebutkan, kanker merupakan penyebab utama kematian no. 6 di Indonesia  dan diperkirakan terdapat insiden kanker sebesar 100 kasus dari 100.000 penduduk setiap tahunnya.

Pada tahun 2006, jumlah penderita kanker darah atau leukemia di rumah sakit di Indonesia berada pada peringkat 5 dengan jumlah seluruh pasien mencapai angka lebih dari 90.000 penderita. Dengan begitu banyaknya kasus kanker darah di Indonesia, masyarakat harus jeli dan sensitif terhadap faktor-faktor yang menyebabkan munculnya penyakit ini.

 

Apa Itu Kanker Darah?

Kenali 6 Faktor Penyebab Kanker Darah

Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, pengatur keseimbangan asam basa, serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan.

banner_donasi_biaya_pengobatan

Darah yang beredar dapat merupakan petunjuk keadaan tubuh sehat atau sakit. Sedangkan kanker darah atau leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sel darah manusia. Ketika terjadi leukemia, tubuh akan memproduksi sel–sel darah yang abnormal dan dalam jumlah yang besar. Sel– sel darah yang terkena leukemia akan sangat berbeda dengan sel darah normal, dan tidak mampu berfungsi seperti layaknya sel darah normal.

 

Faktor Resiko Penyebab Berkembangnya Kanker Darah

Kenali 6 Faktor Penyebab Kanker Darah

Penyebab sebagian besar jenis leukemia tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor resiko penyebab berkembangnya leukemia diantaranya:

  1. Usia

    Kasus leukemia terjadi sampai 70% pada orang berusia di atas 50 tahun. Maka, usia bisa dianggap sebagai faktor risiko terbesar penyakit leukemia. Kromosom sel darah putih pada orang berusia lanjut lebih rentan daripada dewasa muda dan lebih mudah mengalami kerusakan DNA yang menyebabkan leukemia.

  2. Kemoterapi

    Kemoterapi yang digunakan untuk mengobati kanker, bisa menyebabkan kerusakan DNA dan meningkatkan risiko berkembangnya beberapa jenis leukemia. Sebagai contoh, kemoterapi untuk pengobatan kanker adalah penyebab utama kanker darah atau leukimia pada remaja.

  3. Sinar Radioaktif

    Sinar radioaktif merupakan faktor risiko yang paling jelas dapat menyebabkan leukemia. Angka kejadian kanker darah atau leukimia jelas sekali meningkat sesudah sinar radioaktif digunakan. Ahli radiologi dan ahli rontgen mempunyai risiko menderita leukemia 10 kali lebih besar dibandingkan dengan orang-orang yang tidak bekerja di bagian itu. Demikian juga penderita penyakit yang menggunakan sinar X sebagai pengobatan, mempunyai risiko 14 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak diobati dengan sinar-X .

  4. Faktor Genetik

    Anak-anak dengan down’s syndrome memiliki resiko 10 hingga 20 kali lipat mengalami leukemia daripada anak-anak normal. Terdapat pula penyakit turunan lainnya seperti Fanconi’s anemia dan Bloom syndrome, yang ditandai dengan dengan adanya ketidakstabilan genetik dan ketidakmampuan memperbaiki kerusakan DNA yang berhubungan dengan meningkatnya resiko leukemia.

    banner_donasi_biaya_pengobatan

  5. Bahan Kimia

    Paparan jangka panjang terhadap benzena ((CH)6) dapat mengakibatkan leukemia akut. Paparan jangka panjang terhadap herbisida, pestisida dan bahan kimia pertanian lain juga berhubungan dengan meningkatnya resiko leukemia. Banyak pewarna rambut yang mengandung  bahan kimia yang menyebabkan kanker dan berhubungan dengan leukemia, terutama dalam jangka panjang.

  6. Merokok

    Menghisap rokok dapat menyebabkan leukemia, terlebih bila mengandung senyawa penyebab leukemia seperti benzena ((CH)6). Merokok pada usia remaja menyebabkan peningkatan yang relatif tidak terlalu besar berkembangnya leukemia. Tapi, pada orang di atas usia 60 tahun merokok meningkatkan risiko dua kali lipat berkembangnya kanker darah atau leukemia.

Meskipun ada beberapa faktor resiko yang tidak dapat dihindari, kanker darah atau leukemia yang sudah terlanjur berkembang di dalam tubuh masih dapat sembuh total, kecuali pada leukemia kronik. Penjelasan dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi medik dr. Lugyanti Sukrisman, SpPD dalam program Dokter Bicara Kanker yang dikutip dari Liputan6.com edisi 29/4/2015, menjelaskan bahwa Leukemia bisa sembuh total kecuali pada leukemia kronik. akan tetapi seiring dengan perkembangan pengobatan leukemia, CML atau Leukemia Myeloid Kronis ini bisa mencapai kesembuhan atau remisi tanpa transplantasi sumsum tulang dengan obat terbaru yang dinamakan imatinib.

 

Kasus Kanker Darah di Indonesia

Berdasarkan penelitian, jumlah penderita kanker darah atau leukemia di rumah sakit di Indonesia berada pada peringkat 5 dengan jumlah seluruh pasien mencapai angka lebih dari 90.000 penderita. Salah satu kasus kanker darah di Indonesia diderita oleh Denilson yang divonis menderita penyakit kanker darah/leukemia tipe acute lymphoblastic leukemia (ALL) sejak tahun 2015 di awal bulan Oktober. Leukemia akut merupakan suatu penyakit yang serius, berkembang dengan cepat, dan apabila tidak diterapi dapat menyebabkan kematian dalam beberapa minggu atau bulan.  

 

Perjuangan Denilson dan Orang Tua Melawan Kanker Darah

Kenali 6 Faktor Penyebab Kanker Darah

Saat divonis leukemia, orang tuanya membawa Denilson berobat di RS. PIK untuk mendapatkan pengobatan kemoterapi sampai kehabisan dana. Pada saat kehabisan dana Denilson menjalani perawatan di rumah selama 2 bulan sambil kami mengurus BPJS dan saat BPJS aktif  Ia kembali menjalani kemoterapi ulang di RS. Dharmais selama satu tahun yaitu kemoterapi induksi, konsolidasi dan intensifikasi. Tahun 2016 Oktober kami pulang ke Kalimantan Barat dan melanjutkan pengobatan Denilson dengan protokol maintenance di RS. Serukam Betshed, hingga di bulan Mei 2018 Denilson dinyatakan bebas obat, protokol yg dijalani selama 2,5 tahun selesai.

Tapi pada 9 buln sejak dinyatakan bebas obat dan sembuh, pada bulan Februari 2019 hasil cek darah rutin Denilson mencurigakan dan dokter disana mulai curiga adanya relapse, akhirnya di BMP lg hasilnya positif relapse dengan blast 89.5% Denilson harus menapatkan perawatan segera, jadi ia dan keluarga berangkat ke Jakarta untuk berobat di RS. Dharmais.

Dokter menyatakan kanker yang kambuh biasanya cenderung lebih ganas dari yang sebelumnya sehingga Dokter  menyarankan Denilson menjalani pengobatan Car T Cell yg diklaim bisa mempersingkat kemoterapi dan mempertahankan remisi/sembuh. Namun pengobatan car t Cell ini cukup mahal dikisaran 65.000 USD atau sekitar Rp. 900.000.000. Namun dari hasil kesepakatan orang tua dan rumah sakit, Denilson bisa mendapatkan pengobatan dengan tindakan Car T Cell ini bisa dilakukan dengan pembayaran awal 15.000 USD sisanya diangsur bertahap.

Ditulis Oleh: Shelia Lauvita


Kamu bisa beri dukungan untuk bantu mereka yang membutuhkan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Kamu bisa berbagi kebaikan dengan cepat dan mudah lewat website Kitabisa atau Aplikasi Kitabisa. Yuk, bantu mereka yang membutuhkan dengan klik gambar di bawah ini!

banner_donasi_biaya_pengobatan