Bagi doers yang ketinggalan sesi Talktweet bersama Amartha Microfinance membahas proyek #200Kacamata bisa membaca rangkumannya dibawah ini :
Q : Halo @amarthamf, Bagaimana sih cerita awal mula terbentuknya Proyek #200Kacamata?
Halo doers, salam kenal sebelumya! Selamat malam. Sebelumnya kami mau cerita sedikit, program kacamata gratis ini bukan kali pertama, Program kacamata gratis sebelumnya pernah kami adakan di 2014 khusus untuk anak-anak di kecamatan Bojong Gede, kabupaten Bogor. Sekarang kami perluas lagi ke para ibu. Mengapa? Mengapa kacamata gratis untuk para ibu? karena banyak sekali mikro entrepreneur perempuan di tempat kami yang butuh melihat dengan jelas. Kebanyakan dr para ibu tersebut berprofesi sebagai pengrajin, penjahit, & profesi lain yang sangat bergantung pada ketelitian. Para ibu umumnya 31 – 55 tahun dan kita tahu, kualitas penglihatan menurun seiring bertambahnya usia. Otomatis, untuk tetap produktif dibutuhkan kacamata untuk melihat dengan jelas. 1 Kacamata = Produktivitas para ibu
Q : Bisa ceritakan dong mengenai Amartha Microfinance (@amarthamf) sebagai pelopor proyek #200Kacamata ini?
Amartha adalah lembaga keuangan mikro yang fokus pada layanan jasa keuangan bagk masyarakat. Berpendapatan rendah di pelosok. Sekarang ini jumlah anggota amartha mencapai lebih dari 6.700 orang di 87 desa & semuanya perempuan. Deengan memberi peluang ekonomi pada perempuan, multiplier effect-nya luar biasa, misalnya pada pendidikan, sanitasisi, dll. Perempuan lebih mementingkan kepentingan kemajuan keluarganya. Berdasarkan riset, perempuan unggul dalam inovasi, tetapi perempuan adalah yang termiskin dari yang miskin Oleh karena itulah Amartha fokus untuk memberikan peluang ekonomi pada perempuan dengan mendorong kemajuan ekonomi pada perempuan kita sedang bekerja untuk membuat sebuah keluarga hidup yang lebih layak. Mengapa #microfinance? karena Kami percaya microfinance sebagai cara yang paling baik untuk keadilan ekonomi sehingga semua individu bisa mengembangkan usaha kecilnya tanpa terkendala banyak hal. Kami terus semangat u/ bersama masyarakat di pedalaman pedesaan.
Q : Bisa diceritakan g mengenai latar belakang masyarakat terkait proyek #200Kacamata tersebut?
Mayoritas para ibu di tempat kami melayani berada pada usia produktif. Dengan pekerjaan pengrajin, penjahit, dan sebagainya mereka mendapatkan penghasilan maksimal 85 ribu perhari. Latar belakang pendidikan para ibu mayoritas lulusan SD, fokus dari masyarakat berpenghasilan rendah yang kami layani baru melulu soal kebutuhan pokok. Akhirnya untuk kesehatan mata pun mereka cukup cuek, terlebih akses yang jauh untuk mencapai rumah sakit. Oleh karenai tu kami membuat program #200Kacamata gratis agar kebutuhan untuk melihat dengan jelas tidak terkendala karena faktor biaya & jarak.
Q : Apa sih harapan dan tujuan dari @amarthamf mengadakan campaign proyek #200Kacamata di Kitabisa?
Apa harapan kami? 🙂 Tentu saja sebagai penggagas #200Kacamata harapan kami adalah terpenuhinya target donasi, agar pada 25 April, kami bisa memastikan 200 orang ibu terbantu masalah penglihatannya yakni dengan kacamata (hasil patungan kita semua), para ibu dapat bekerja tanpa hambatan penglihatan lagi, jadi tetap produktif, dan tentu saja memberi kesempatan pd semua orang baik untuk berbuat baik! 🙂 together we can do so much! (Keller).
Q : Terakhir nih, apa pesan teman-teman #200Kacamata untuk teman-teman #kitabisa yang mau ikut berkolaborasi bareng di Proyek ini?
Let’s collaborate! | #200Kacamata = Produktivitas para ibu. Mari dukung #200Kacamata untuk Produktivitas para ibu!
Dukung proyek tersebut di : #200Kacamata
Jangan lupa Follow twitter @kitabisacom