Setelah mengadakan workshop selama 4 hari di Singapura sejak Rabu lalu (18/3), program Young Social Entrepreneurs 2015 telah mengungumkan 16 social enterprise yang berhak untuk masuk ke fase berikutnya.
Young Social Entrepreneurs (YSE) adalah sebuah program dari Singapore International Foundation yang bertujuan untuk memberi inspirasi dan membekali anak-anak muda dari seantero Asia dalam memulai sebuah social enterprise.
Program YSE tahun ini diikuti oleh 43 social enterprise dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Hong Kong dan India. Berikut 6 social enterprise asal Indonesia yang berhasil lolos ke fase program berikutnya:
Cacing Tanah Lumbricus Rubellus (CTLR)
Trio Alif Haidir Adana (21), Ahmad Adhi Jatmiko (21) dan Agung Dwi Prasetyo (21) berupaya untuk meningkatkan taraf hidup warga dari desa Argosari, kawasan Gunung Bromo melalui kultivasi cacing tanah, atau lumbricus rubellus.
Ecodoe
Social Enterprise asal Institut Pertanian Bogor (IPB) yang digawangi Larasasti Widyaputri (22) dan Tatang Gunawan (21) ini memproduksi produk tenun tradisional berkualitas yang terbuat dari bulu domba dan tanaman akarwangi.
Heystartic
HeySTARTIC adalah bisnis upcycling milik Vania Santoso (23) yang menghasilkan produk-produk fashion dari barang bekas. HeySTARTIC memperkerjakan masyarakat marjinal sambil memberi pelatihan gratis mengenai pengolahan dan inovasi produk berbasis sampah.
Kowang Home Based Breeding
Dengan membangun jaringan bisnis yang kuat di daerah Kowang, Jawa Tengah, Dimas Agung Saputra (22), Rio Trimono (22) dan Azizon (24) berjuang untuk meningkatkan taraf hidup para peternak.
OSIRIS
Siapa yang tidak suka eskrim? Begitulah kalimat yang kerap dilontarkan OSIRIS yang memproduksi eskrim dan teh dari buah naga untuk memberdayakan komunitas penyandang disabilitas di desa sidomulyo, Jawa Tengah. Bersama-sama, Muhammad Adira Barmana (21), Sheila Reswari (22) dan Ali Bahtiar Sirry (21) ingin mendorong gaya hidup sehat sambil membantu sesama.
Peserta yang masuk ke fase berikut dari program YSE berhak untuk mendapat mentroship dari McKinsey & Company, serta ikut di program studi banding ke India. Di bulan Oktober, mereka juga berkesempatan untuk ikut di kegiatan Pitching for Change dan memenangkan hadiah tunai sebesar $20,000.
Selamat untuk peserta Indonesia yang berhasil lolos, semoga semangat kalian tidak pernah padam untuk menciptakan Indoensia yang lebih baik!
*Penulis berkesempatan untuk turut serta di program SIF YSE 2015, terima kasih untuk semua pihak yang membuat program ini terlaksana.