Pasca Idul Fitri di tahun 2015, Ida (27 tahun) merasakan rasa pegal, sulit menekuk lutut saat mencuci baju dan terasa ada yang mengganjal pada lutut dan bagian belakangnya. Ida pun mengabaikan rasa tidak nyaman tersebut dan mencoba beraktivitas seperti biasa.
Lama kelamaan rasa pegal itu tidak kunjung sembuh. Menurut dokter spesialis tulang, Ida mengalami tumor jinak pada lututnya dan tumor itu harus dibuang sebelum menjadi semakin parah.
Tetapi karena ketiadaan dana dan kekhawatiran bahwa kakinya akan diamputasi maka Ida pun mengurungkan niat untuk meneruskan pengobatan tumornya. Ida dan suaminya mengupayakan pengobatan alternatif yang lebih terjangkau oleh kondisi keuangan mereka.
Dea Adhicita, lulusan dari fakultas Psikologi UI membuat penggalangan dana untuk pengobatan Ida melalui kitabisa.com. Dea adalah tetangga Ida dan terkejut ketika menjenguk Ida di rumahnya melihat penyakit tumor pada lutut Ida yang membesar.
Dea adalah ibu rumah tangga biasa di daerah Kampung Cikumpa kecamatan Sukmajaya kota Depok. Dea Berhasil mengumpulkan dana hingga 30 juta rupiah dari 158 donatur.
Berita tentang kondisi Ida kemudian menjadi Viral. Ida kemudian dikunjungi oleh Camat Sukmajaya, Kepala Jamkesda dan Ketua Komisi D yang membantu supaya Ida dapat dirawat ke rumah sakit dan menanggung biaya operasi Ida.
Untuk perawatan dan operasi amputasi tumor dibiayai oleh Jamkesda Kota Depok. Dengan demikian, donasi yang telah diberikan oleh para donatur akan digunakan untuk kaki palsu dan perawatan pasca operasi yang tidak ditanggung oleh Jamkesda.
*Punya kenalan yang memiliki kebutuhan dana medis seperti Ida? Buat campaign penggalangan dana di Kitabisa sekarang juga melalui ktbs.in/danamedis