Media sosial telah menjadi ragam ajang kegiatan manusia. Figur publik memanfaatkannya untuk menarik dukungan sebanyak-banyaknya. Jika demikian, kenapa tidak kita manfaatkan juga untuk mengajak berbuat kebaikan? Misalnya, menyusun strategi mengenai bagaimana memanfaatkan followers social media menjadi donatur.
Menurut studi yang dilakukan oleh Waggener Edstrom, sebanyak 55 persen pengguna social media yang berinteraksi dengan organisasi nonprofit di sana tergerak untuk ikut terlibat dalam kampanye kemanusiaan mereka. Namun, apakah mereka juga akan ikut menyumbang dan tidak hanya reshare info dari organisasi tersebut?
Jadi, bagaimana memanfaatkan followers social media menjadi donatur?
1. Posting variasi konten dengan konsep relevan
Di sinilah keahlian kita untuk bercerita (storytelling) harus diasah. Meski relevan, jangan hanya mem-posting konten yang sama dan terlalu “gamblang” dalam mengajak followers untuk mulai menjadi donatur. Apalagi bila konten tersebut sampai diulang-ulang dan dalam hari yang sama lagi. Meski tujuan organisasi kita mulia, posting konten yang sama dan berulang-ulang, apalagi dengan ajakan yang terkesan “memaksa, bisa membuat followers gerah dan ujung-ujungnya malah kabur.
Beberapa jenis posting yang bisa kita coba seperti ini:
- Penghargaan untuk para pendukung
Namanya juga social media, pasti banyak yang ingin “dilihat” atau terkenal. Tidak hanya membuat pendukung atau pendonor merasa dihargai, namun juga menggugah para followers lain untuk ikutan.
- Tunjukkan hasil nyata dari partisipasi donatur
Jika tujuan menyumbang adalah untuk kemanusiaan, pasti kita ingin hasil yang nyata, bukan? Agar para donatur yakin bahwa sumbangan mereka jatuh kepada yang benar-benar berhak, tunjukkan hasil nyata dari partisipasi mereka. Bisa berupa video berdirinya sekolah di pedesaan yang sebelumnya butuh perbaikan, kisah nyata anak penerima beasiswa yang akhirnya sukses bersekolah lagi, hingga blog atau grafik info perkembangan program nonprofit kita. Jangan lupa sisipkan tautan website organisasi Anda agar para donatur tetap terlibat untuk program-program selanjutnya.
- Sebarkan info seputar gerakan kemanusiaan dalam organisasi nonprofit kita
Jangan berhenti di satu program saja. Bagaimana agar kita tetap bisa memanfaatkan followers social media menjadi donatur? Beritahu mereka mengenai program-program selanjutnya. Libatkan media untuk penyebaran info lebih luas, agar semakin banyak pihak yang tergerak untuk terlibat.
- Soft-selling
Daripada meminta terlalu “gamblang”, lebih baik berikan mereka tujuan utama dari gerakan kemanusiaan organisasi nonprofit Anda. Ibaratnya seperti memberikan “spoiler” akhir cerita dari buku yang belum mereka baca atau film yang belum mereka tonton. Misalnya: bantulah dia meraih cita-citanya (untuk donasi beasiswa anak terlantar), lalu berikan ilustrasi (bisa gambar atau video) saat si anak lulus sekolah dan bekerja sesuai impiannya.
Kita juga bisa menawarkan pilihan jumlah donasi dari angka minimum hingga tak terbatas untuk lebih memotivasi para followers.
2. Buatlah ilustrasi cerita menarik untuk menggugah para followers untuk mulai menjadi donor
Gunakan ilustrasi cerita menarik seputar program organisasi nonprofit kita untuk menggugah para followers untuk mulai menjadi donor. Gunakan karakter nyata (bisa salah satu pihak yang telah berhasil kita bantu) dengan kisah luar biasa mereka berikut akhir bahagia. Misalnya: si A dulu ragu mengejar cita-citanya menjadi B. Namun berkat partisipasi Anda, kini impian A telah tercapai. Mau bantu teman-teman A agar bernasib sama? Kini saatnya.
3. Manfaatkan newsletter untuk mengumpulkan email followers
Newsletter masih menjadi sarana ampuh untuk mengajak para followers menjadi donatur. Untuk setiap newsletter, jangan lupa beritahu mereka perkembangan terakhir program-program yang dijalankan organisasi nonprofit kita, terutama yang mendapatkan donasi dari mereka.
Nah, bagaimana? Siapkah memanfaatkan followers social media menjadi donatur kita?